Halaman

Sabtu, 06 April 2024

Masjid Bayrampasa Isa Bey Mitrovica, Masjid Terbesar di Kosovo

Masjid Bayrampasa Isa Bey Mitrovica.

Mitrovica,
adalah salah satu kota terindah di Balkan, adalah contoh langka dari hidup berdampingan. Kota ini menampung warga Albania dan Serbia di bagian selatan dan utara. Selain itu, tempat ibadah terbesar di Kosovo berada di Mitrovica, faktor lain yang menjadikan kota ini istimewa.
 
Mitrovica terpecah menjadi dua selama perang Kosovo pada tahun 1999. Sejak itu, umat Islam termasuk Bosnia, Turki dan Albania tinggal di bagian utara sedangkan Serbia mayoritas berpenduduk di selatan. Divisi ini tetap utuh meski 15 tahun setelah perang.
 
Menyerupai Berlin sebelum tahun 1990, kota ini dipisahkan oleh sungai Ibre di mana barikade batu dibangun. Barikade kini telah disingkirkan. Namun, orang-orang Serbia di utara menolak pemindahan tersebut, sehingga mereka mengganti barikade batu dengan menanam pohon pinus.
 
Masjid Bayrampasa Isa Bey Mitrovica.

Nama kota ini pada abad pertengahan adalah Demetrius. Setelah penaklukan oleh dinasti Usmaniyah, kota ini diubah menjadi Mitrovica. Alun-alun Mitrovica di selatan menjadi pusat kehidupan selama musim panas.
 
Mitrovica dihiasi dengan banyak karya seni arsitektur. Salah satunya adalah Masjid Motrovica yang berdiri di samping jembatan Ibre. Bangunan tua lainnya yang lagi ada di Mitrovica adalah perpustakaan yang dibangun pada tahun 1928. Lantai dasar diubah menjadi pusat perbelanjaan.
 
Dihiasi dengan berbagai landmark peninggalan Usmaniyah, Mitrovica menikmati kemajuan ekonomi pada abad ke-19. Dikenal dengan tambangnya yang kaya, saat ini wilayah ini merupakan salah satu wilayah industri paling maju di negara ini.
 
Masjid Bayrampasa Isa Bey Mitrovica.

Masjid Bayrampasa
 
Masjid Bayrampasa atau Masjid Isa Bey atau lengkapnya disebut Masjid Bayrampasa Isa Bey Merkez Camii atau Xhamia Bajrampasha atau Bayram-Pašina džamija, adalah masjid di pusat kota Mitrovica merupakan masjid terbesar dalam ukuran dan paling modern di Republik Kosovo. Masjid bergaya Turki Usmaniyah ini dibangun persis dilokasi masjid sebelumnya yang kondisinya sudah sangat menghawatirkan paska perang Kosovo.
 
Pembangunan ulang masjid ini didanai oleh pemerintah kotapraja Bayram Paşha di Istanbul dan dibangun oleh satu konsorsium Turki (Turkish Economic and cultural agency). Bangunan masjidnya berukuran 2500 meter persegi termasuk ruang sholat dan area lainnya. Dan kini menjadi Landmark kota Metrovica.
 
Xhamia e Zallit  
Bayrampasa Isa Bey Merkez Camii
Masjid di Mitrovica
Alamat: Luan Haredinaj, Mitrovicë
 
 
Wacana pembangunan masjid ini telah dimulai tahun 2011 ketika mufti dari Bayrampasa Izet Sener dan rekan-rekannya berkunjung ke Mitrovica dan bertemu dengan Walikota Mitrovica Avni Kastrati. Mufti Bayrampasa menyatakan kesiapan untuk membangun ulang masjid Isa Bey peninggalan sejarah dinasti Usmani yang terletak di alun alun Mitrovica dan kondisinya rusak parah akibat perang.
 
Dibangun pada tahun 2014, diatapi oleh kubah besar dan dibingkai oleh dua menara setinggi 48m, mencakup 2.500m2 dan dapat menampung 4.200 jamaah. Bergaya neo-Ottoman klasik dan didekorasi dengan mewah, dinamai menurut kota Turki Bayrampaşa (di pinggiran Eropa Istanbul), yang namanya sendiri berasal dari perwira militer Turki Bayram Pasha yang merupakan Wazir Agung Kekaisaran Ottoman pada tahun 1637 -1638.
 
Masjid Bayrampasa Isa Bey Mitrovica.

Dana pembangunan masjid ini merupakan sumbangan dari mufti Bayrampaşa sebesar 2 juta euro, semua bahan diimpor dari Turki, termasuk pasirnya. Ini membuat bangunan itu mendapat julukan "Masjid Pasir" (xhamia e Zallit) oleh banyak penduduk Albania di Mitrovica.
 
Ini sebenarnya mencemooh karena ini adalah salah satu simbol kebijakan hegemonik Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di Kosovo. Bangunan ini juga disebut Masjid Isa-Bey (Xhamia Isa Beg, Isa-begova džamija) untuk mengenang masjid kecil Utsmaniyah yang dibangun di lokasi ini pada tahun 1530. Rusak parah selama perang Kosovo, yang terakhir diratakan dengan tanah untuk dibangun masjid yang kini berdiri.
 
Di belakangnya masih ada beberapa rumah berukir dari akhir periode Usmaniyah yang merupakan bagian dari syariah (distrik keagamaan dan komersial) dengan beberapa toko perhiasan dan patung Safet Boletini (1974-1999) yang diresmikan pada tahun 2015.
 
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA