Masjid Raya Al Jabbar adalah Masjid raya bagi provinsi Jawa Barat yang berada di kelurahan Cimincrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung. Seringkali juga disebut sebagai Masjid Terapung Gedebage atau disebut dengan singkatan MRAJ (Masjid Raya Al-Jabbar). Nama Al-Jabbar untuk masjid ini merupakan salah satu dari Asma’ul Husna yang berarti Maha Perkasa, dan tentu saja memang mirip dengan nama provinsi Jabar (Jawa Barat).
Masjid megah dengan rancangan unik dengan beragam fitur menarik, namun yang paling menarik dari sekian banyak fakta unik tentang masjid ini adalah bahwa Masjid Raya Al-Jabbar digagas, dirancang, diselesaikan dan diresmikan sendiri oleh perancangnya yang bertepatan sedang menjabat sebagai gubernur Jawa Barat pada saat proyek pembangunan masjid ini selesai.
Masjid Raya Al-Jabbar
Jl. Cimincrang No.14 Cimenerang
Kecamatan Gedebage Kota Bandung
Jawa Barat 40292
situs resmi https://aljabbar.jabarprov.go.id
Sejarah Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar
Mulai dibangun tahun 2017 dimasa pemerintahan Gubernur Ahmad Heryawan lalu dilanjutkan pembangunannya oleh Ridwan Kamil yang terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat ditahun 2018. Pembangunan masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama pembangunannay pada tanggal 29 Desember 2017 oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.
Pembangunan Masjid Al Jabar dimulai pembangunannya Tahap I pada tahun 2017-2018, Tahap II pada tahun 2019 dan Tahap III pada tahun 2020. Ditahun 2020 pembangunan masjid ini sempat terhenti karena anggaran yang telah disiapkan terpaksa dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Barat termasuk penyediaan bansos bagi masyarakat akibat pandemi Covid 19.
![]() |
Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau Masjid Al Jabbar di Gedebage. |
Pembangunan mulai dilanjutkan kembali satu setengah tahun kemudian dimasa gubernur Rodwan Kamil, dan setelah melewati masa pembangunan selama 5 tahun, masjid ini akhirnya diresmikan pada tanggal 30 Desember 2022 oleh Ridwan Kamil. Sehari sebelum peresmian masjid ini, Ridwan Kamil mengerahkan ASN dilingkungan pemprov Jabar melakukan operasi semut di masjid ini sebagai persiapan ahir jelang peresmian yang mengundang setidaknya 7000 undangan.
Gagasan Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar
Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar didasari beberapa alasan. Pertama, Jawa Barat sebagai sebuah provinsi belum memiliki Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi. Kedua, Jawa Barat adalah sebuah provinsi dengan jumlah penduduk pemeluk agama Islam terbanyak di Indonesia. Ketiga, Jawa Barat juga memerlukan masjid besar yang dapat membanggakan warganya.
Menurut Ridwan Kami, gagasan membangun sebuah Masjid Raya Provinsi disampaikan oleh Ridwan Kamil saat masih menjabat sebagai Walikota Bandung kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ditahun 2016. Ketika itu Masjid Raya Jawa Barat masih “menumpang” di Masjid Agung Bandung yang beralih nama menjadi Masjid Raya Bandung. Lokasi pembangunan bakal masjid tersebut yang dipilih adalah di kawasan Gedebage yang sudah lebih dulu berdiri Stadion Bandung Lautan Api.
Gubernur Ahmad Heryawan menyetujui gagasan tersebut, rancangan masjid dibuat sendiri oleh Ridwan Kamil dan dihibahkan untuk pembangunan masjid, dan proses pembanguan dimulai sebagaimana telah diulas sebelumnya. sehingga, Masjid Raya Al-Jabbar ini digagas, dirancang, diselesaikan pembangunannya dan diresmikan oleh orang yang sama yakni Ridwan Kamil.
Gedebage Tempo Dulu
Di masa lalu, kawasan Gedebage merupakan sebuah rawa-rawa bekas Danau Bandung Purba. Lalu akhir abad ke-19, rawa-rawa ini mulai mengering dan dijadikan area persawahan. Kemudian perusahaan kereta api negara Hindia-Belanda Staatsspoorwegen membangun jalur kereta api yang menghubungkan Gedebage dan Cicalengka di tengah rawa-rawa ini. Tak lama kemudian, Gedebage menjadi sebuah kecamatan, setelah Kota Bandung dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2006.
![]() |
Masjid Raya Al-Jabbar Gedebage Kota Bandung. |
Kritik Masyarakat
Pembangunan masjid ini sempat menuai kritik pedas dari masyarakat terkait dengan besaran anggarannya yang mencapai satu triliun dan sudah terdapatnya sekitar hampir 50.000 masjid di Jawa Barat, kritikan pun ramai datang dari masyarakat yang menganggap dana tersebut akan jauh lebih baik bila dialokasikan untuk pendidikan, menanggulangi kemiskinan, memperbaiki infrastruktur dan gedung-gedung sekolah yang masih banyak yang rusak di provinsi tersebut.
Penggunaan di Media
Bangunan tersebut pernah ditampilkan dalam Transisi video azan Subuh & Maghrib di Indosiar saat Bulan ramadan 2023. Majsid Raya Al-Jabbar juga menjadi salah satu masjid yang paling banyak meramaikan ranah media sosial.
Bersambung ke Bagian-2
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA