Tampilkan postingan dengan label Masjid di Amerika Latin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masjid di Amerika Latin. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Agustus 2023

Masjid Masjid Tertua Di Amerika Latin

Peta Amerika Latin.
 
Dalam istilah geografi, Amerika Latin merujuk kepada wilayah negara negara mulai dari Meksiko, lalu negara negara negara di laut Karibia dan negara negara di Amerika bagian Selatan. Sederhananya Amerika Latin adalah seluruh negara yang letaknya berada disebelah selatan negara Amerika Serikat.
 
Istilah Amerika Latin sendiri berasal dari Bahasa Portugis dan Spanyol dan wilayah disebelah selatan Amerika Serikat sebagian besar penduduknya merupakan penutur asli bahasa-bahasa Roman (terutama bahasa Spanyol dan bahasa Portugis) yang merupakan bahasa-bahasa turunan dari bahasa Latin. Istilah Amerika Latin dipakai untuk membedakan wilayah ini dengan wilayah Anglo-Amerika yang terkadang dipakai untuk menyebut wilayah benua Amerika dengan mayoritas penduduk penutur asli bahasa Inggris.
 
Sejarah masuknya Islam atau sebagian sejarawan menyebut dengan istilah “masuk kembalinya Islam” di Amerika Latin seiring sejalan dengan sejarah perbudakan oleh bangsa bangsa Eropa. Para budak dari Afrika dan negara negara jajahan bangsa Eropa dibawa secara paksa dengan kapal ke Amerika Latin untuk dijadikan buruh perkebunan.
 
Dan diantara mereka terdapat kaum muslimin yang meski dalam segala kesulitan dan keterbatasan mampu mempertahankan akidahnya dan mewariskan masjid masjid yang masih dapat dijumpai hingga kini. Berikut beberapa masjid tersebut masing masing dinegara Trinidad & Tobago, Guyana, Argentina, Barbados dan Curacao.
 
(1). The Calcutta Masjid, Trinidad & Tobaco (berdiri tahun 1863)
 
Masjid di Trinidad & Tobago ini merupakan masjid pertama dan tertua di Trinidad & Tobago sekaligus tertua di kawasan Karibia dan Amerika Latin. The Calcuta Masjid atau Masjid Calcuta pertama kali dibangun tahun 1863 di Calcuta Village – Freeport oleh Dookie Meah yang tiba di Trinidad & Tobago dengan kapal Fath Al-Razak dengan status buruh semi budak dari Calcuta, India dan tiba di Port of Spain pada 31 Mei 1845.
 
Masjid Calcutta Trinidad & Tobago. (foto: nationaltrust - islamic-heritage)

Tak mudah mempertahankan akidah dalam perihnya kehidupan sebagai budak perkebunan. Dokie Meah ditugaskan ke Exchange Estate di Couva. Dia mendekati penguasa disana dan 18 tahun setelah kedatangannya di Trinidah & Tobago ia diberi Crown Grant (artinya tanah negara) untuk mendirikan masjid. Pada tahun 1868, lima tahun setelah masjid berdiri, Gubernur membebaskan Masjid Calcuta dari tarif dan pajak.
 
Selain masjid Calcutta, Trinidad & Tobago juga memiliki beberapa masjid lainnya yang merupakan masjid masjid tertua dikawawan Karibia dan Amerika Latin yakni; Iere Village Mosque (1868), The Hassanali Meah Mosque (1888), Masjid ul Nur Longdenville (1918) dan Jinnah Memorial Mosque (1954).
 
(2). No. 78 Sunnatul Masjid, Guyana, 1863
 
Sunnatul Masjid di Desa nomor 78 di wilayah Berbice Republik Kooperatif Guyana disebut sebut merupakan masjid tertua di Guyana sekaligus salah satu masjid tertua di Karibia dan Amerika Selatan. Diperkirakan masjid ini dibangunt ahun 1863, meskipun siapa pendirinya terjadi perbedaan diantara para sejarawan disana.
 
No.78 Sunnatul Masjid Guyana. (foto: americaando Victor Varela)

Seperti halnya Suriname yang menjadi negara tetangganya, Guyana dibangun oleh para budak dan pekerja paksa dijaman penjajahan Inggris yang didatangkan dari India dan Afrika. Islam di Republik Guyana pun dibawa oleh kelompok tersebut. Paksa kemerdekaan, Guyana menjadi satu satunya negara di Amerika Selatan yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa nasional.
 
(3). Centro Islamico Árabe de Mendoza Argentina 1926
 
Contro Islamico Arabe Mendoza atau Pusat Arab Muslim Mendoza merupakan tempat ibadah pertama bagi kaum muslimin di Argentina. Bangunan ini tidak sekedar berfungsi sebagai masjid namun juga menjadi pusat komunitas muslim arab disana sejak berdiri hingga hari ini.
 
Centro Islamico Arabe de Mendoza, Argentina. (foto: Paula Gomez Susta)

Sekali dalam setahun pusat komunitas ini menyelenggarakan semacam tasyakuran berdirinya pusat ke-islaman tersebut yang juga dihadiri oleh para pejabat pemerintah setempat serta anggota komunitas-nya.
Centro Islamico Arabe de Mendoza kini menjadi salah satu warisan Sejarah penting bagi Islam di Argentina.

(4). Mesquita Brasil (Mosque Brazil) 1929
 
Brazil Primeira Mesquita do Brasil, Mesquita Brasil atau Masjid Brazil pertama kali dibangun tahun 1929 di central district kota Sao Paolo yang merupakan kota terbesar di Brazil. Masjid ini merupakan masjid pertama dan tertua di Brazil dan salah satu masjid tertua di Amerika Laitn. Dibangun oleh organisasi islam the Muslim Beneficent Society of São Paulo.
 
Masjid Brazil di Sao Paolo. (foto: marcia zanon).

Lahan tempatnya berdiri
dibeli secara patungan tokoh-tokoh Islam di Brasil ditahun 1929 dan bangunanan yang saat ini berdiri permbangunannya dimulai tahun 1948 dan baru selesai ditahun 1960. Lamanya pembangunan masjid tak lepas dari sulitnya upaya penggalangan dana yang dilakukan umat Islam di negeri tersebut. Begitu pembangunan masjid rampung, umat Islam sudah tersebar ke seantero Brasil yang kini sudah memiliki lebih dari seratus masjid, sepuluh diantaranya berada di kota Sao Paolo.
 
(5). Jama Masjid, Barbados, 1951
 
Jama Mosque atau Masjid Jum’at di Bridgetown Barbados ini merupakan masjid pertama dan tertua di Barbados sekaligus juga salah satu masjid tertua di kawasan Karibia dan Amerika Latin. Dibangun oleh Mohammad Yusuf Degia diatas lahan seluas 622 meter persegi yang dibeli tahun 1949, masjid ini secara resmi selesai dibangun dan diresmikan pada 26 Januari 1951, dengan kapasitas sekitar 95 jemaah.
 
Jama Masjid Barbados. (foto: Hani Hawari)

Di tahun 1980-an masjid ini direnovasi dan dilakukan perluasan dan selesai dipenghujung tahun 1980, perluasan tersebut menjadikan masjid ini sebagai masjid terbesar di Barbados dengan kapasitas mencapai 528 jemaah
dan menjadi Ikon kehadiran Islam di Barbados. Bahan bangunan masjid ini menggunakan material batuan lokal kecuali kaca jendela bewarna hijau nya itu di import dari Jerman.
 
(6). Omar bin Al-Khattab Mosque Curaçao, 1965
 
Negara Curaçao, yang mencakup pulau utama dan pulau Klein Curaçao yang kecil dan tidak berpenghuni, merupakan salah satu negara konstituen Kerajaan Belanda. Ibu kotanya adalah Willemstad. Negara pulau ini memiliki komunitas muslim dengan Masjid Omar bin Al-Khattab yang juga berfungsi sebagai Islamic Center, terletak di Willemstad. Kebanyakan muslim di Curaçao merupakan muslim keturunan Lebanon.
 
Masjid Omar bin Al-Khattab Curacao. (foto: Han A W).

Pembangunan masjid ini dimulai tahun 1963 dengan mengalih pungsi bangunan tua milik perusahaan perkebunan negara menjadi sebuah masjid. Pembangunan masjid ini tidak didanai oleh negara namun merupakan dana hibah dari muslim Saudi Arabia,
Libya dan Trinidad & Tobago. Pembangunan masjid tersebut selesai tahun 1965 dan diresmikan pada 1 Mei 1966 oleh Gubernur Cola Debrot. Masjid ini berkapasitas sekitar 200 jemaah dilengkapi dengan satu menara setinggi 18 meter.
 
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 

Sabtu, 08 Juli 2023

Islam & Masjid di Guatemala

Lokasi Negara Guatemala di Amerika Tengah.

Guatemala adalah negara di kawasan Karibia, benua Amerika bagian tengah, berbatasan langsung dengan Mexico di Utara dan barat, Belize di sebelah timur, serta Honduras dan El Salvador disebelah selatan. Meski berada di kawasan Karibia hanya sebagian kecil dari wilayah timur negara ini yang menghadap ke laut Karibia.
 
Sedangkan pantai baratnya yang luas menghadap ke Samudera Pasifik, membuat daratan negara ini berada diantara dua lautan. Guatemala beribukota di Guatemala City. Pemerintah Republik Indonesia tidak memiliki kantor perwakilan di Guatemala, Hubungan diplomatik kedua negara ditangani KBRI Mexico yang berkedudukan di Mexico City.
 
Masjid Dakwah Islamiah atau Mezquita Al Daawa Islamica [foto: Macocoro Nyto]

Muslim Guatemala merupakan minoritas di Guatemala, jumlah mereka lebih kurang hanya 1,200 jiwa ditahun 2001. 95% muslim negara ini merupakan para pendatang dari Palestina. Muslim disana memiliki sebuah masjid di pinggiran Guatemala City bernama Masjid Dakwah Islamiah Guatemala atau dalam bahasa Sepanyol disebut Mezquita de Aldawaa Islámica yang menyelenggarakan sholat lima waktu berjamaah setiap hari serta menyelenggarakan kelas kajian Islam.
 
Masjid ini mulai beroperasi sekitar tahun 1996. Masjid ini juga memiliki perpustakaan Islam, ruang sholatnya mampu menampung sekitar 100 orang jemaah, dan bahasa pengantar yang digunakan menggunakan bahasa Spanyol. Masjid Al-Da’wah Islam ini dipimpin oleh imam Jamal Mubarak.

Masjid Baitul Awwal milik komunitas Ahmadiah Guatemala [foto: Jamal Zia]

Masjid lainnya bernama Mezquita Baitul Awwal (1989) milik Komunitas Islam Ahmadiah. (Asociacion Musulmana Ahmadia) Komunitas Ahmadiah memiliki rekam jejak dalam proses pengenalan Islam di Guatemala termasuk pengenalan Islam di daerah pelosok.
 
Selain dua Lembaga tersebut, masih ada beberapa Lembaga lainnya yang turut menyemarakkan syiar Islam di Guatemala, meski rata rata beroperasi dari ruang ruang kecil di Gedung Gedung komersil yang juga berfungsi sebagai mushola. Berikut ini beberapa Lembaga tersebut.

Masjid Alfath menempati sebuah bangunan komersil di Guatemala city [foto: Viajero Alegre]
 
Mezquita de aldawaa islamica
4a calle 7-77 zona 9, Guatemala city, 01009, Guatemala
https://goo.gl/maps/itKS5PV6kRi32fYG8
Email: mezquita.aldawa@gmail.com
situs web: www.mezquitaguatemala.es.tl
akun facebook: http://www.facebook.com/mezquitaguatemala
Lokasi: http://mezquitaguatemala.es.tl/Galer%EDa---/pic-2.htm
 
Mezquita Baitul Awal
Asociacion Musulmana Ahmadia
Km 20.3, Pan-American Highway, Cdad. de Guatemala, Guatemala
Lokasi: https://goo.gl/maps/vjWz2BWCmvUfFTuu9
 
Musholla yang dikelola _Centro Cultural Islamico De Guatemala. [foto: Luis Guzman]
 
Centro Islámico para Asuntos de la Mujer
Segunda Calle 17-46 Zona 15 Colonia El Maestro Cdad. de Guatemala, Guatemala
situs resmi: https://centroislamicoparaasuntosdelamujer.webs.com/
Facebook: www.facebook.com/centroislamicomujer
Twitter: www.twitter.com/centroislamico3
Saluran Video: www.youtube.com/centroislamicomujer
Surel: centroislamicoparalamujer@gmail.com
Telepon: (502) 55444269 - (502) 2369 6694
 
Centro Cultural Islamico De Guatemala
Muebles Excelencia, 12 2, Diag. 6 13-08, Cdad. de Guatemala 01001, Guatemala
Lokasi: https://goo.gl/maps/ga6Ks5rsfyaWrMEo9
 
Mezquita Al-Fath
Av. Independencia 12-65, Cdad. de Guatemala, Guatemala
Lokasi: https://goo.gl/maps/YenjkD8sLFKEAsa37
 
Rujukan
 
https://mezquitaguatemala.es.tl/Mezquita-Aldawa.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Guatemala
https://www.state.gov/reports/2019-report-on-international-religious-freedom/guatemala/

 

Minggu, 02 Juli 2023

Masjid Managua Masjid Pertama di Nikaragua

Mezquita de Managua atau Masjid Managua, masjid pertama dan satu satunya di Nikaragua.
 
Masjid Managua atau dalam Bahasa setempat disebut Mezquita de Managua merupakan masjid pertama di Kota Managua sekaligus menjadi masjid pertama dan satu satunya di Republik Nikaragua. Selesai dibangun pada bulan September 2009 menjadi pusat aktivitas ke-Islaman bagi sekitar 500-an muslim di Managua.
 
Menurut Fahmi Hassan, Presiden Komunitas Muslim Nikagaragua (Asociación Cultural Nicaragüense-Islámica), Muslim Nicaragua terdiri dari muslim migran Arab yang hijrah dari wilayah Palestina dan Libanon, serta semakin banyak orang pribumi yang masuk Islam. Fahmi Hassan berasal dari Palestina, pengusaha tekstil terkemuka di Managua. Menurut statistik 2007 yang dikeluarkan oleh Kementrian Luar Negeri A.S. muslim di Nicaragua, ada sekitar 1,200 hingga 1,500 jiwa, mayoritas adalah muslim suni.
 
Mezquita de Managua
Pista Suburbana, Managua 14038, Nicaragua
https://goo.gl/maps/t1gGrYUnvGBh4C1X9
 

 
Masjid Managua dibuka pada September tahun 1999, dibangun di atas lahan seluas tiga ribu meter persegi di daerah San Juan (Cuidad Jardin) dengan kapasitas hampir seribu orang. Masjid ini dilengkapi perpustakaan, kantor pengurus, taman kanak kanak & sekolah Islam serta tempat tinggal untuk imam. Secara rutin Masjid Managua juga menerbitkan artikel artikel Islam dalam bahasa Sepanyol.
 
Bangunan masjidnya berlantai dua, benar benar bangunan masjid sebenarnya, terdiri dari dua lantai dilengkapi dengan kubah besar bewarna kuning kermasan dengan ornamen bulan sabit dipuncak tertingginya. Satu Menara tinggi menjulang juga dibangun disamping masjid menjadi pelengkap identitasnya sebagai sebuah masjid.
 
Sebelumnya muslim di pusat kota Managua menggunakan sebuah ruangan sempit sebagai musholla, lokasinya tak jauh dari jejeran toko toko tekstil yang dikelola oleh para pengusaha muslim di kota Managua.
 

Masjid Managua [foto: Ivo Schmets]


Rumor dibalik berdirinya masjid di Managua
 
Pada awal berdirinya Masjid di Managua tak pelak memunculkan berbagai rumor, mengingat muslim di Nikaragua secara keseluruhan masih sangat sedikit namun tiba tiba berdiri sebuah masjid berukuran besar di ibukota negara, tak pelak menjadi tanda tanya besar baik dari masyarakat umum maupun dari berbagai media di-negara tersebut, yang menyebut nya sebagai sebuah misteri.
 
Rumor pun langsung mengarah kepada presiden Iran (saat itu) Mahmud Ahmadinejad yang seorang muslim dan Presiden Nikaragua Daniel Ortega yang Katholik namun beraliran kiri. Konon mereka memiliki kedekatan karena kesamaan pandangan revolusi. Iran memang menjalin hubungan cukup erat dengan Nikaragua dan mengucurkan berbagai paket bantuan pembangunan bagi negara itu. Karenanya pembangunan masjid ini pun langsung mengarah kepada Iran sebagai penyandang dananyanya, yang disebut sebut menghabiskan dana tak kurang dari $600.000 dolar.
 
Lalu darimana dana untuk pembangunan masjid tersebut
 
Tuduhan itu dibantah oleh Fahmi Hassan, presiden komunitas muslim Nikaragua (ACNI) yang mengatakan bahwa pembangunan masjid tersebut didanai oleh Yusuf Amdani, seorang pengusaha muslim kelahiran Pakistan yang tinggal di Honduras dan juga menjalankan bisnis nya di Nikaragua.
 
Interior Masjid Managua [foto: Franklin González]

Dalam salah satu kunjungannya ke Managua dan sholat di Mushola sempit milik muslim Managua, Yusuf Amdani menawarkan bantuan untuk membangun sebuah masjid bagi muslim Nikaragua. Beberapa tahun sebelumnya muslim Nikaragua memang sudah membeli sebidang tanah untuk keperluan membangun masjid.
 
Yusuf Amdani kemudian menyumbang $350.000 dolar untuk pembangunan masjid tersebut dan sisanya dari dana Komunitas Muslim Nikaragua. Awak media yang penasaran dengan penjelasan dari Fahmi Hasan kemudian melacak sendiri siapa Yusuf Amdani, dan beliau nyatanya memang seorang pengusaha muslim pemilik grup usaha Grupo Karim bergerak dibidang tekstil dan konstruksi berbasis di Honduras dan Meksiko.
 
Melalui sambungan telepon Yusuf Amdani menjelaskan kepada awak media yang menghubunginya, bahwa tidak ada misteri sama sekali terkait pembangunan masjid di Managua. Beliau membenarkan bahwa perusahannya memang membantu pembangunan masjid satu satunya di Honduras dan juga membantu pembangunan ‘tempat sholat baru’ bagi muslim Nikaragua dengan tujuan memberi mereka ruang yang lebih besar.
 
Interior Masjid Mangua, terlihat ruang utama dan lantai dua-nya [foto Rafael Barajas].

Namun beliau tidak tahu menahu tentang dana untuk pembangunan fasilitas lain yang terhubung dengan masjid tersebut. Bangunan yang dimaksud terdiri dari Gedung sekolah dan tempat tinggal imam. Keterangan lebih lanjut diberikan oleh bendahara komunitas muslim Nikaragua, Ismat Khatib yang juga merupakan pengacara dan pengusaha terkenal di Nikaragua bahwa bangunan tambahan yang dimaksud seluruhnya didanai oleh pihak keluarganya.
 
Semenatara Jose Ocon selaku kontraktor yang ditunjuk oleh Yusuf Amdani untuk membangun masjid Managua mengatakan bahwa ia mengeluarkan dananya sendiri sebesar $15.000 dolar untuk mengkomodir perubahan mendadak yang diinginkan oleh komunitas muslim Nikaragua untuk menambah ketinggian kubah dan menambah jumlah jendela masjid tersebut, meski kemudian Yusuf Amdani menyatakan bahwa dia konsen dengan masalah tersebut.
 
Dalam penjelasannya Fahmi Hassan menambahkan bahwa tidak mungkin Iran membantu pembiayaan pemabangunan masjid tersebut karena sebelumnya pihak kedutaan Iran di Managua bahkan sempat marah saat ia mendirikan organisasi Islam Suni di Nikaragua karena nama organisasinya yang mirip mirip dengan organisasi yang didirikan oleh komunitas muslim syi’ah disana. Dan juga secara akidah Suni dan Syi’ah memang memiliki perbedaan pemahaman sangat mendasar sejak awal sejarah Islam.***
 
Rujukan
 
http://www.wsj.com/articles/SB125772737927737439
www.suaramedia.com
http://www.dallasblog.com/200911111005644/dallas-blog/new-mosque-in-nicaragua-sparks-gossip.html
http://www.islamonline.net/servlet/S...News/NWELayout

Sabtu, 01 Juli 2023

Islam di Nikaragua

Peta lokasi Nikaragua

Dimanakah Nikaragua
 
Republik Nikaragua merupakan negara dengan wilayah terluas di di daratan istmus Amerika tengah, dengan penduduk sedikit lebih banyak dari enam juta jiwa, ibukotanya berada di Managua yang juga merupakan kota terbesar di wilayah Amerika Tengah. Penduduk negara Nikaragua terdiri dari multi etnis termasuk penduduk pribumi, Eropa, Afrika dan Asia.
 
Bahasa yang digunakan secara umum adalah Bahasa Spanyol karena negara ini merupakan bekas jajahan Spanyol, namun suku suku asli di pantai timur lebih banyak berbicara dalam Bahasa mereka sendiri. Iklimnya beriklim tropis dengan keanekaragaman hayati yang cukup menarik serta gunung gunung api aktifnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.
 
Nikaragua telah menjadi jajahan Emperium Spanyol sejak abad ke 16 dan baru memperoleh kemerdekaannya pada 1821. Namun sejak kemerdekaannya negara ini tenggelam dalam periode pertikaian politik, kediktatoran dan krisis fiskal yang menjadi penyebab utama pecahnya revolusi Nikaragua di era 1960-1970-an. Sistem ketatanegaraannya menganut Republik Demokrasi Representatif.
 
Islam di Nikaragua
 
Nikaragua merupakan negara dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen (berbagai aliran). Namun demikian konstitusi negara menjamin kebebasan beragama. Menurut statistik 2007 yang dikeluarkan oleh Kementrian Luar Negeri A.S. muslim di Nikaragua ada sekitar 1,200 hingga 1,500 jiwa.

Masjid Managua (Mezquita de Managua) masjid pertama dan satu satunya di Nikaragua.
 
Jumlah yang sangat sedikit, namum terlihat peningkatan jumlah dibandingkan dengan laporan kedubes Amerika Serikat ditahun 2005 yang menyebutkan muslim di Nikaragua tak lebih dari 200jiwa saja. Kecilnya jumlah tersebut sehingga dalam statistik nasional dimasukkan kedalam katagori ‘lain lain’ Bersama pemeluk agama minoritas lainnya, sebagian besar muslim suni yang berasal dari Palestina, Libya, dan Iran atau keturunan pendatang maupun mualaf pribumi setempat.
 
Organisasi Islam dan Masjid di Nikaragua
 
Asociación Cultural Nicaragüense-Islámica (ACNI) atau Asosiasi Kebudayaan Islam Nikaragua atau lebih mudah menyebutnya sebagai Komunitas Muslim Nikaragua merupakan satu dari dua Organisasi Islam di Nikaragua. Organisasi ini yang membangun dan mengelola masjid Managua.
 
Masjid Managua berdiri ditahun 2009, dibangun di atas lahan seluas tiga ribu meter persegi di daerah San Juan (Cuidad Jardin) dengan kapasitas hampir seribu orang. Masjid ini merupakan masjid satu satunya di Nikaragua, menjadi pusat peribadatan dan syiar Islam disana. Sebelumnya muslim Managua melaksanakan sholat berjamaah di sebuah raungan yang difungsikan sebagai Musholla di sekitar Kawasan pertokoan sejak 1999.
 
Walaupun mereka hanya komunitas Muslim yang kecil dan pada awalnya tidak mempunyai keuangan yang kuat, namun mereka mendapatkan sokongan dari sebuah delegasi muslim Panama. Masjid ini memiliki perpustakaan, ruang sholat, Kantor pengurus, Taman kanak kanak, dan sebuah sekolah Islam serta menerbitkan artikel artikel Islam berbahasa Sepanyol.
 
Aktivitas Ramadhan 2023 di Masjid Managua (foto dirangkum dari vostv.com.ni).

Organisasi Islam lainnya adalah Centro Centro Cultural Islámico Nicaragüense, milik kaum syi’ah. hal ini erat kaitannya dengan kondisi politik Nikaragua dibawah pimpinan presiden Daniel Ortega yang memiliki kedekatan dengan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad. Pemerintah Iran telah mengucurkan dana jutaan dolar kepada Nikaragua untuk untuk membangun infrastruktur di Nikaragua. Wajar bila kemudian Syi’ah pun mulai berkembang di Nikaragua.
 
Syiah di Nikaragua merupakan migran dari Iran yang mengungsi kesana dimasa revolusi Iran tahun 1979, disusul kemudian migran dimasa perang Iran-irak tahun 1980-an. Hampir semua syiah di Nikaragua merupakan muslim dari Iran atau keturunannya, mereka masih berbicara Bahasa Parsi disamping Bahasa Arab dan Spanyol.
 
Masuknya Islam Ke Nikaragua
 
Sejarah masuknya Islam ke Nikaragua tidaklah mudah, ada dan tiada, senantiasa dibawah tekanan penguasa dan penolakan dan dominasi komunitas Katholik yang sudah berurat berakar disana.
 
Muslim pendatang mulai masuk ke Nikaragua dalam jumlah besar pada ahir abad ke-19. Kebanyakan dari mereka berasal wilayah Palestina dan merupakan salah satu gelombang terbesar migrasi ke Amerika Tengah. Jumlah mereka tidak diketahui dengan pasti namun diketahui bahwa pada perang dunia pertama ada sekitar 40 keluarga dari Palestina tiba ke Nikaragua. Dan migrasi terjadi di ahir abad ke 19 hingga tahun 1917 pada saat emperium Usmaniah (Turki) mulai meredup.
 
Jemaah di Masjid Managua 2015 (foto: ahoraenlaweb.wordpress.com).
 
Gelombang pertama para pendatang ini dengan cepat kehilangan akar ke-Islaman mereka karena terpengaruh dengan kebudayaan setempat, sebagian dari mereka kemudian menikah dengan warga Kristen setempat ditambah lagi tekanan dari penguasa yang tidak memberi ruang kepada Islam. Di era tahun 1890 hingga 1940-an Nikaragua dan beberapa negara Amerika Latin lain nya melarang masuknya orang orang Arab ke negara mereka dan mempersulit orang arab yang sudah tinggal di negara tersebut.
 
Gelombang kedua pendatang ke Nikaragua terjadi di era tahun 1960-an yang merupakan kelompok yang lebih berpendidikan. Namun kelompok ini kemudian kebanyakan menjadi korban gempa bumi yang melanda Nikaragua di tahun 1972 dan Revolusi Komunis di tahun 1979.
 
Sebagian dari pendatang ini kemudian pindah ke Amerika utara atau kembali ke kampung halaman mereka di Palestina. Mereka yang terpaksa tetap tinggal di Nikaragua mengalami masa yang teramat sulit, sebagian besar dari mereka kemudian berasimilasi dengan Kristen hingga lenyap identitas ke-islaman mereka.
 
Sekelompok pendatang dari Palestina kembali tiba di Nikaragua di awal 1990-an. Banyak dari mereka adalah migran yang datang kembali ke Nikaragua. Pendatang ini mempunyai identitas Islam yang kuat dibandingkan gelombang pendatang sebelumnya, yang memungkinkan kebangkitan Islam negara tersebut.
 
Kubah dan menara masjid Managua.
 
Muslim arab Palestina di Nikaragua menjalankan usaha perdagangan mereka di Kawasan yang kini dikenal sebagai Distrik Bisnis Arab Managua lokasinya disepanjang jalan Casa de Los Encajes di Ciudad Jardin section. Mereka menjalankan bisnis perdagangan karpet arab, dekorasi rumah, pakaian dan bahan kain. Pada tahun 2000 diperkirakan ada sekitar 500 keluarga Palestina keturunan Arab dan Palestina di Nikaragua. Orang-orang Palestina yang tiba di Nikaragua saat itu kebanyakan beragama Kristen dan sejumlah kecil saja yang beragama Islam. Sebagian besar mereka berasal dari daerah yang berdekatan dengan kota Ramallah, Jerusalem, Beit Jala dan Betlehem. Jumlah muslim migran Palestina di Nikaragua merupakan komunitas Arab terbesar di Amerika Tengah dan Nikaragua.
 
Muslim migran dari negara negara Arab yang datang ke Nikaragua sejak 1990-an ini yang kemudian membentuk komunitas Islam di Nikaragua dan menjadi bagian dari Muslim Nikaragua saat ini, Bersama dengan mualaf pribumi yang aktivitas ke-islaman mereka mulai menghiasi berbagai pemberitaan media setempat.***
 
Rujukan
 
2016 https://ms.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Nikaragua
2013 https://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Nikaragua
http://almanac.afpc.org/Nicaragua
 http://nicaragua.usembassy.gov/religion2005-nicaragua.html
https://www.vostv.com.ni/nacionales/28921-el-ramadan-asi-lo-conmemoran-musulmanes-en-nicarag/
http://www.progressio.org.uk/blog/empowered-blog/nicaragua-faith-and-islam-journey-towards-knowledge
http://www.islamicbulletin.org/newsletters/issue_16/nicaragua.aspx

Sabtu, 17 Juni 2023

Islam di Meksiko [bagian 1]

Masjid Imam Malik di San Cristóbal de las Casas, Negara Bagian Chiapas, merupakan bangunan masjid terbesar di Meksiko. [foto: Shamyl Perez] 

Meksiko terletak di benua Amerika, lokasinya berbatasan dengan Amerika Serikat disebelah utara dan negara negara Karibia disbelah selatan. Sisi baratnya menghadap ke Samudera Pasifik sedangkan sisi timurnya sebagian menghadap ke teluk Meksiko sedangkan sisi timur bagian selatannya menghadap ke laut Karibia.
 
Meksiko adalah negara yang didominasi penganut Kristen, dengan penganut Islam sangat minoritas. Namun demikian karena system ketatanegaraan Meksiko yang sekuler, umat Islam dan penganut agama lainnya memiliki kebebasan menjalankan dan menyebarkan agama serta membangun tempat ibadah di negara tersebut.
 
Berdasarkan sensus tahun 202 penduduk Meksiko sekitar 126 juta jiwa. Hal yang cukup menarik bahwa menurut data Pew Research Center, populasi Muslim di Meksiko terus mengalami peningkatan, 60.000 jiwa pada tahun 1990, lalu naik menjadi 111.000 jiwa pada tahun 2010, dan diperkirakan menjadi 126.000 pada tahun 2030.
 
Data yang sangat berbeda dikeluarkan oleh Institut Statistik dan Geografi Nasional (INEGI) tahun 2010, yang menyebutkan hanya ada 2.500 jiwa yang mengidentifikasi Islam sebagai agama mereka. Kebanyakan Muslim adalah warga negara asing dan mayoritas adalah Sunni. 

Organisasi Islam di Meksiko
 
Saat ini, sebagian besar organisasi Islam Meksiko berfokus pada kegiatan dakwah ditingkatan akar rumput, yang dianggap paling efektif di tingkat komunitas.
 
Centro Cultural Islámico de México (CCIM)
 
Centro Cultural Islámico de México (CCIM) sebuah organisasi Sunni yang dipimpin oleh Omar Weston, seorang mualaf Meksiko kelahiran Inggris yang masuk Islam di Orlando Florida Amerika Serikat, telah lama aktif di beberapa kota besar di Meksiko utara dan tengah.

Al-Hikmah Centre atau Instituto de Lengua y Cultura Árabe Al Hikmah di kota metropolitan Mexico City [street view 2022]
 
CCIM mendapatkan pengakuan dari pemerintah pada desember 1995. Dan telah memiliki Masjid dan pusat ke-Islaman di berbagai kota di Meksiko. Di negara bagian Morelos, CCIM telah membangun Komplek Masjid dan pusat rekreasi, pembelajaran dan konferensi, yang disebut Dar as Salaam, yang juga mengoperasikan Hotel Oasis, sebuah hotel yang menawarkan liburan halal bagi wisatawan Muslim dan akomodasi bagi non-Muslim yang bersimpati kepada Islam. Komplek tersebut mulai dibangun sekitar tahun 2010.
 
CCIM telah memiliki beberapa masjid dan pusat ke-islaman diberbagai kota di Meksiko, diantanya di Monterrey - Nuevo Leon, Torreon – Coahuila, Guadalajara – Jalisco, dan San Cristobal de las Casa – Chiapas. Selain itu CCIM telah membentuk dan menjalin hubungan dengan mushola mushola yang ada di 20 kota di Meksiko.
 
Tarekat Sufi Nur Ashki Jerrahi
 
Selain CCIM, ada cabang Tarekat Sufi Nur Ashki Jerrahi di Mexico City yang sering bertentangan dengan komunitas Muslim tradisionalis dan dipimpin oleh dua wanita, Shaykha Fatima Fariha dan Shaykha Amina Teslima.

Centro Salafi de México
 
Ada juga organisasi kecil Salafi (Centro Salafi de México) yang dipimpin oleh Muhammad Abdullah Ruiz (mantan wakil Omar Weston di CCIM) dan pusat pendidikan yang dikelola terutama oleh Muslim dari Mesir dan Timur Tengah, el "Centro Educativo de la Comunidad Musulmana en México" (dijalankan oleh Said Louahabi), dan pusat al hikmah dijalankan oleh Isa Rojas seorang mualaf Meksiko yang belajar studi Islam di Universitas Medina, semuanya berada di ibu kota Meksiko.
 
Masjid Al Kautsar di San Cristobal de las Casas, Chiapas, Meksiko [street view 2019]
 
Pada awalnya CCIM yang dipimpin oleh Muhammad Ruiz ditutup, hingga dibuka kembali pada tahun 1998 karena dukungan dari kedutaan Arab Saudi, kemudian dari buku tahun 2011 yang berisi klaim oleh Muhammad Ruiz, ia mengklaim bahwa anggota aktif di Mexico City sekitar 200 orang. anggota, yang setengahnya adalah mualaf Meksiko. Jumlah ini tidak termasuk para Sufi, Muslim dari organisasi lain, dan non-praktisi.
 
Muhammad Ruiz Al Meksiki, direktur umum Salafi Center of Mexico (CSM), memperkirakan bahwa pada tahun 2015, ada sekitar 10.000 Muslim di Meksiko.
 
Comunidad Islámica en México (CIM)
 
Comunidad Islámica en México atau Komunitas Islam Meksiko didirikan dan dipimpin oleh Muhammad Nafia (nama sebelum mualaf adalah Aureliano Pérez). Muhammad Nafia dan kelompoknya berasal dari kelompok muslim murabitun Spanyol yang datang ke Meksiko sebagai bagian gerakan dakwah Comunidad Islámica en España yang berbasis di Granada Spanyol.
 
CIM cukup berhasil dalam dakwahnya di Negara bagian Chiapas dengan sikap terbuka dari penduduk asli disana terhadap dakwah Islam. Pada tahun 2015, banyak penduduk asli Maya dan lebih dari 700 suku Tzotzil telah masuk Islam. Mereka mendirikan komunitas muslim di San Cristobal dan Muhammad Nafia sebagai emir nya.
 
Dar es Salaam Centre yang dikelola Centro Cultural Islámico de México Tequesquitengo, merupakan satu komplek yang cukup luas dilengkapi pusat kajian Islam, Masjid serta pusat rekseasi, lokasinya yang berada diketinggian menghadirkan pemandangan danau yang berada dibawahnya cukup menawan. [foto captured Wikipedia 2010].

Kemiskinan terstruktur dan kerasnya perbedaan status sosial terhadap suku pribumi sejak masa penjajahan Spanyol hingga ke masa silih bergantinya penguasa disana menjadi titik awal ketertarikan pribumi Chiapas kepada ajaran Islam yang mengajarkan kesetaraan sesama manusia.
 
Salah satu ciri keberhasilan dakwah di wilayah ini ditandai dengan mudahnya menemukan orang orang berpakaian muslim dan muslimah disana, sesuatu yang langka dan terlihat sangat aneh dimasa lalu menjumpai perempuan berjilbab disana, kini menjadi pemandangan biasa.
 
Namun citra negatif terhadap murabitun membuat kelompok ini dicurigai oleh pemerintah. Presiden Vicente Fox menyuarakan keprihatinan tentang pengaruh fundamentalisme dan kemungkinan hubungannya dengan Zapatista dan organisasi teroris Basque Euskadi Ta Askatasuna (ETA) di Spanyol.
 
Tetapi tampaknya para mualaf tidak tertarik pada ekstremisme politik, mereka lebih menyibukkan diri dengan belajar dan menjalankan Islam dengan baik. Namun demikian saat ini, sebagian besar Muslim Maya telah meninggalkan Murabitun dan menjalin hubungan dengan CCIM yang beraliran sunni. Mereka membangun Masjid Al-Kausar di San Cristobal de las Casas.
 
Masjid Masjid di Meksiko
 
Masjid Suraya adalah masjid pertama yang dibangun Meksiko, sedangkan Masjid Imam Malik merupakan bangunan masjid terbesar di Meksiko saat ini. Masjid masjid di Meksiko tidak semuanya merupakan bangunan masjid yang berdiri sendiri, sebagian masjid di perkotaan menempati ruang di gedung komersil di pusat kota. Beberapa masjid di daerah masih berupa bangunan rumah biasa. Insya Allah beberapa bangunan masjid tersebut akan kami ulas sedikit lebih detil di posting berikutnya.
 
Sentuhan seni Mudejar di dua bangunan peninggalan masa colonial Spanyol di Meksiko.

Pengaruh Arsitektur Islam di Meksiko
 
Gaya arsitektur Islam begitu banyak ditemukan di bangunan bangunan Kolonial di Meksiko. Penjajah Spanyol membuat bangunan di Meksiko dengan membawa pengaruh seni Islam yang pernah menguasai Spanyol dalam rentang waktu yang cukup  lama. Seperti contoh misalnya corak seni Mudejar dengan mudah ditemukan di bangunan air mancur Chiapa de Corzo di Chiapas yang dikenal secara lokal sebagai "La Corona" atau "La Pila" dibangun oleh para biarawan Dominikan Spanyol selama era Kolonial abad keenam belas. Bangunan lainnya di Meksiko yang khas Mudejar adalah Kios Morisco atau biasa disebut Kios Moor di Colonia Santa María la Ribera dibuat oleh José Ramón Ibarrola.
 
Mudejar adalah sebutan untuk muslim yang tetap tinggal di semenanjung Iberia (Spanyol) selatan setelah wilayah itu direbut kembali oleh Kristen Eropa. Mereka disebut kaum Mudejar dengan karya seninya yang sangat kental pengaruh Islam. Karya seni mudejar kemudian banyak diadopsi dalam seni bina bangunan Spanyol. [bersambung ke bagian 2].

Minggu, 02 Juni 2019

Masjid San Pedro Sula, Honduras

Masjid San Pedro Sula, Honduras.

Honduras dikenal luas sebagai “a country of churces” atau “negara nya gereja gereja” saking banyaknya gereja di negara yang seringkali disebut sebagai Republic Banana (Republik pisang) tersebut. Penduduk Honduras memang mayoritas beragama Kristen dan negara ini dikenal luas sebagai penghasil dan pengekspor pisang terbesar di dunia.

Islam di Honduras merupakan salah satu agama dengan pemeluk minoritas namun cukup berkembang dengan baik di negara dengan toleransi dan keberterimaan yang cukup baik terhadap Islam. Menariknya lagi bahwa Honduras juga merupakan salah satu negara di kawasan Karibia dengan komunitas arab paling besar, sekitar 25% warga Honduras merupakan keturuan arab, meskipun sebagian besar dari mereka menganut Kristen sejak pertama kali datang ke benua Amerika dari negara asalnya.

Merujuk kepada laporan Pew forum tahun 2009, muslim di Honduras hanya sekitar 11 ribu jiwa dari total penduduknya yang mendapai 9 juta jiwa. Muslim di negara ini tersebar di beberapa kota di Honduras, muslim Honduras memiliki satu Masjid yang cukup repsesentatif di Kota San Pedro Sula, kota terbesar kedua di Honduras. Masjid ini merupakan masjid satu satunya di Honduras yang dibangun dengan bentuk sebagaimana masjid yang kita kenal, lengkap dengan sepasang menara dan kubah di atap bangunannya.

Islamic Centre of Honduras / Templo Islam
San Pedro Sula 21104, Honduras
FXR9+34 San Pedro Sula, Honduras


Selain masjid di San Pedro Sula ini masih ada masjid di kota Tegucigalpa yang merupakan ibukota negara Honduras, hanya saja masjid di Tegucigalpa hanya berupa bangunan biasa yang di ubah fungsi menjadi masjid tanpa mengubah bentuk bangunan nya. Masjid di Tegucigalpa ini berukuran kecil, kira kira setara dengan sebuah bangunan mushola di Indonesia. Anda dapat temukan video masjid Tegucigalpa ini di posting Islam di Honduras bagian-2.

San Pedro Sula terpaut cukup jauh dari Tegucigalpa sebagai ibukota negara. Jarak diantara keduanya sekitar 261 km atau butuh waktu sekitar lima setengah jam berkendara ke arah barat laut dari kota Tegucigalpa. San Pedro Sula lebih dekat ke wilayah pantai utara Honduras yang menghadap ke Laut Karibia.

Masjid San Pedro Sula

Di aplikasi google map anda akan menemukan masjid ini ditandai dengan dua nama, satu penanda dengan nama Islamic Center Honduras, satu penanda lagi dengan nama Templo Islam. Masjid di San Pedri Sula ini dibangun sekitar tahun 2014 yang lalu. Berdirinya Masjid di San Pedro Sula ini mengahiri rekor Honduras sebagai satu satunya negara Karibia dan Amerika latin yang tidak memiliki masjid bagi warga muslim-nya selama beberapa tahun kebelakang.

Sholat berjamaah di Masjid San Pedro Sula.
Selain daripada itu, masjid di San Pedro Sula ini juga merupakan satu dari dua Masjid di wilayah Karibia dan Amerika Tengah yang dibangun dengan arsitektur demikian, masjid dengan arsitektur yang mirip di Amerika tengah lainnya adalah Masjid Muhammad Ali Jinnah Memorial di St. Josep,  Republik Trinidad & Tobago, meskipun memang lebih megah dibandingkan Masjid di San Pedro Sula ini.

Tak pelak, kehadiran masjid di San Pedro Sula ini menghadirkan suasana bahagia bagi muslim disana. Beberapa jemaahnya yang tersebar di berbagai daerah sekitar San Pedro Sula rela berkendara cukup jauh untuk hadir di masjid ini setidaknya sekali sepekan guna turut serta dalam sholat Jum’at berjemaah di masjid kebanggaan mereka di San Pedro Sula ini.

Semangat Jemaah yang luar biasa

Dengan komunitas muslim yang tidak terlalu banyak dan tidak tinggal di daerah yang sama, dengan sendirinya jemaah masjid San Pedro Sula ini pun berdatangan dari berbagai daerah yang terpaut cukup jauh untuk berkumpul di masjid ini sekali sepekan setiap hari jum’at. Momentum sekali sepekan tersebut tidak saja untuk sholat Jum’at berjamaah namun sekaligus juga untuk bersilaturrahmi dengan saudara saudara sesama muslim.

Khutbah di Masjid San Pedro Sula.
Diantara mereka adalah Arnaldo Hernandez, seorang nelayan dari suku Garifuna, yang tinggal di kota pantai La Ceiba yang berada di tepi laut Karibia sekitar 190 km sebelah timur laut San Pedro Sula, harus berkendara dari rumahnya selama lebih dari 3 jam untuk datang ke Masjid ini. Arnaldo Hernandez adalah seorang mualaf sebelumnya dia memeluk agama Kristen dan sudah memeluk Islam sejak 26 tahun lalu.

Kini beliau merupakan salah satu jemaah paling senior di masjid San Pedro Sula ini sejak mereka belum memiliki bangunan masjid sebenarnya seperti saat ini. Sebagai salah satu jemaah senior, Pak Hernandez ini menuturkan bagaimana dulu mereka melaksanakan sholat berjamaah di masjid sementara tak jauh dari Rumah Sakit di San Pedro Sula.

Semangat lainnya yang luar biasa ditunjukkan oleh seorang kolonel asli Honduras, Kolonel Orlando Ajalla Gaños, yang rela menempuh perjalanan jauh dari Ibukota Tegucigalpa ke San Pedro Sula untuk Sholat Jum’at. Pak Kolonel pada mulanya mencari tahu dan belajar sendiri mengenai Islam sampai ahirnya beliau benar benar mendapatkah hidayah dan memeluk Islam.

Susana jelang sholat di dalam Masjid San Pedro Sula.

Masjid San Pedro Sula

Bangunan masjid San Pedro Sula ini berdiri diantara bangunan bangunan lainnya, sehingga orientasi bangunannya memang tidak pas menghadap kiblat karena mengikuti denah bangunan disekitarnya. Karenanya, untuk menyesuaikan dengan arah kiblat, garis shaf di dalam masjid ini pun dimiringkan nyaris empat puluh lima derajat terhadap arah bangunannya.

Ruang utama masjid tidak terlalu tinggi seperti halnya masjid masjid di Indonesia dan negara negara Islam lainnya. Namun demikian rancangan interiornya disesuaikan layaknya masjid masjid lainnya lengkap dengan karpet hijau, rak rak kitab Suci Al-Qur’an dan dekorasi lainnya. Untuk meredam suhu udara Honduras yang cukup panas, ruangan masjid ini dilengkapi dengan perangkat penyejuk udara. Di ruang utama masjid juga dilengkapi dengan kursi plastik untuk jemaah jemaah senior yang sudah tidak sanggup berdiri lama saat melaksanakan sholat.

Masjid juga dilengkapi dengan ruang shola khusus jemaah wanita, dan ruangan ruangan penunjang lainnya termasuk ruang tempat berwudhu dan sebagainya. Sama seperti di Indonesia di masjid ini pun disediakan kotak amal untuk menampung donasi dari jemaah.

Imam Muhammad, Imam Masjid San Pedro Sula yang merupakan muslim asal Pakistan.

Jumlah jemaahnya yang hanya puluhan orang, menjadi kekuatan tersendiri karena mereka saling mengenal sangat dekat satu dengan lainnya dan kekompakan yang terjalin luar biasa. Jemaah muslim masjid ini ada pertemuan setiap pekan untuk makan malam bersama yang diselenggarakan oleh salah satu jemaahnya, Yusuf yang berasal dari Pakstan dan memiliki beberapa pabrik di Honduras dan salah satu orang terkaya di Honduras. Namun demikian, sejauh ini kami belum mendapatkan informasi tentang bagaimana perjalanan sejarah pembangunan masjid ini.

Jaminan Negara Bagi Kebebasan Beragama

Meski menjadi minoritas, pemerintah Honduras mengizinkan masjid San Pedro Sula ini menyuarakan azan keluar masjid melalui pengeras suara di menaranya. Pemerintah setempat juga mengizinkan muslim disana untuk meninggalkan pekerjaan mereka di setiap hari jum’at untuk menunaikan sholat jum’at berjama’ah. Bahasa pengantar di masjid San Pedro Sula ini menggunakan bahasa arab dan bahasa Spanyol.

Konstitusi Honduras melindungi kebebasan ber-agama di negara tersebut, meskipun secara jelas konstitusi negaranya hanya mengakui Katholik Roma sebagai agama resmi, sedangkan semua penganut agama lain nya di katagorikan sebagai Asosiasi Agama dan memiliki hak dan keistimewaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan Katholik Roma. Imam Muhammad, selaku imam di Masjid San Pedro Sula ini juga mengakui bahwa tidak pernah ada masalah rasime dan sebagainya terhadap muslim disana.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga