Tampilkan postingan dengan label masjid nizamiye johanesburg. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label masjid nizamiye johanesburg. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Januari 2013

Masjid Nizamiye Johannesburg – Afrika Selatan (bagian-2)

Aroma Turki di Afrika Selatan. Masjid dengan arsitektur Usmaniyah Turki memang tekenal dengan kemegahan bangunannya. Kehadiran Masjid Nizamiye ini di Johanesburg memberikan suasana yang sangat berbeda dengan lingkungannya.

Arsitektural Masjid Nizamiye

Keseluruhan komplek masjid ini memang sangat unik dengan arsitekturnya yang khas Usmaniyah Turki ditengah kota Johanesburg yang dalam sejarahnya tak pernah tersentuh kekuasaan Emperium Usmani. Berbagai rancangan interior yang unik, lantai dari batu pualam, seni rancangan Ebru serta seni lukis yang semua materialnya di datangkan langsung dari Turki, termasuk keramik Blue Iznik yang digunakan pada tembok masjid.

Secara keseluruhan komplek masjid nizamiye di Johanesburg ini dirancang berdasarkan rancangan masjid Selimiye di Edirne, Turkey. Lebih tepat rancangan masjid Nizamiye ini menjiplak masjid Selimiye dengan skala 80%. Rancangan aslinya dibuat di Turki oleh Arsitek Turki, kemudian diterjemahkan oleh arsitek Afrika Selatan untuk menyesuaikannya dengan standar setempat.

Karya Mimar Sinan. Banguan masjid khas Usmaniyah dicirikan dengan kubah besar di atap bangunan utama. Kubah besar yang mendominasi ekterior maupun interior bangunan utamanya. Ciri utama berikutnya adalah menara tinggi yang dibuat seramping dan setinggi mungkin, Mirip pensil yang diraut bagian ujungnya.

Kubah besar di atap masjid menjadi fitur utama bangunannya. Kubah utama tersebut bergaris tengah 24 meter dan tingginya 31 meter. Kubah utamanya dilengkapi dengan empat semi kubah yang menempel ke kubah utama ditambah dengan 21 kubah yang lebih kecil. Keseluruhan kubah kubah masjid ini dilapis dengan timah hingga menghabiskan 48 ton bahan timah. Bagian dalam kubahnya di cat secara manual disesuaikan dengan warna dan pola karpet yang digunakan diruang utama di bawah kubah tersebut.

Empat menaranya menjulang masing masing setinggi 55 meter mendominasi pemandangan ditempatnya berdiri dan terlihat jelas dari ruas jalan bebas hambatan yang menghubungkan Ibukota negara di Pretoria ke pusat kota Johanesburg. Masing masing menara ini dilengkapi dengan tangga untuk menuju puncak menara. Sedangkan bangunan utamanya sendiri dilengkapi dengan 232 jendela yang dihias dengan kaca patri. Pihak berwenang setempat menyebut bahwa masjid ini merupakan masjid terbesar di kawasan southern hemisphere. 

Berdirinya masjid baru dengan gaya Turki secara utuh di Johanesburg ini seakan akan menghadirkan Turki di tanah Afrika Selatan. Wajar bila kemudian menteri Perekonomian Turki, Zafer Caglayan yang turut hadir dalam upacara peresmian, berkata “kita tidak terpisah 1000 kilometer, karena kita sudah memiliki rumah kita disini”.

Inner Court yard Masjid Nizamiye

Nama Nizamiye yang diberikan kepada masjid ini berasal dari Nizam Al-Mulk, seorang pahlawan dari dinasti Seljuk yang hidup di abad ke 11 Masehi. Dengan diresmikannya komplek bangunan masjid ini diharapkan dapat membantu mempererat rasa saling pengertian dan toleransi antar pemeluk agama di Afrika Selatan, sebagaimana disampaikan oleh presiden Afrika Selatan Zuma dalam sambutannya.

Pelataran Tengah

Semua Masjid besar bergaya Turki dan Arabia dilengkapi dengan pelataran Tengah. halaman yang cukup luas yang biasanya dilengkapi dengan pancuran air tempat berwudhu. Sedangkan area pelatarannya sendiri dapat digunakan sebagai area sholat tambahan pada saat jemaah membludak tak tertampung di ruang dalam masjid seperti selama bulan Suci Ramadhan, Sholat Jum'at dan sholat dua hari raya.

Pelataran tengah yang kini dipakai di sebagian besar masjid masjid besar dunia pada awalnya merupakan area terbuka di kediaman para bangsawan Arab hingga Afrika utara yang memiliki tempat tinggal cukup luas, dan halaman tengah ini berfungsi sebagai bukaan ruang yang dilengkapi taman kecil sebagai pemasok udara segar ke dalam ruang rumah. Kemudian fungsi tersebut berkembang lebih luas ketika di aplikasikan ke dalam bangunan masjid.

Ruang Utama Masjid Nizamiye

Interior Masjid Nizamiye

bila anda pernah menyaksikan film Turki berjudul New York 'ta Bes Minare atau Five Minaret in New York, dalam salah satu adegan muncul sekumpulan jemaah yang sedang berzikir di dalam masjid dibawah siraman cahaya lampu yang melingkar di atas ruang utama masjidnya, pastinya anda akan sangat familiar dengan foto di atas. Foto itu adalah ruang utama Masjid Nizamiye di Johannesburg. Seperti telah disebutkan di awal tulisan bahwa bangunan  masjid ini memang menjiplak bangunan Masjid Sultan Selim di Turki dengan Skala yang lebih kecil (80%).

Rancangan interior masjid masjid besar Turki di seluruh dunia nyaris serupa, lengkap dengan lampu gantung melingkat itu, hamparan karpetnya yang selalu merah, bahkan meski tak lagi difungsikan sebagaimana aslinya, bagian dalam masjid yang baru dibangun inipun tetap dilengkapi dengan area mezanin (disebelah kanan foto) yang pada zamannya merupakan tempat khusus untuk seorang wakil imam yang menyuarakan kembali suara imam agar terdengar oleh seluruh jemaah.

Interior Masjid Nizamiye

Dalam foto di atas telihat lebih jelas keindahan dan kemegahan interior Masjid Nizamiye ini. Hamparan karpet merahnya, mezanin, mihrab dan mimbar masjid serta ornamen detil pada setiap bagian di dalam masjid ini dibuat dengan begitu teliti oleh para profesional yang sengaja didatangkan dari Turki. Sebagai sebuah negara, Turki memang memiliki warisan yang tak ternilai dari era kejayaan ke-khalifahan Usmaniyah yang merupakan ke-khalifahan Islam terahir.

Kehadiran bangunan masjid masjid dalam ukuran raksasa di beberapa negara dengan penduduk muslimnya yang minoritas kadangkala dianggap sebagai sebuah ancaman oleh berbagai pihak, namun pihak yang lainnya menganggapnya sebagai sebuah keniscayaan dalam sebuah peradaban, dimana keragaman adalah bagian dari sebuah rangkaian yang menhasilkan harmoni.*** selesai



-------------------------------

Baca Juga


Masjid Nizamiye Johannesburg – Afrika Selatan (bagian-1)

Masjid Nizamiye, Johannesburg, Afrika Selatan. menghadirkan pemandangan Istambul di Kota Johanesburg.

Sekilas melihat masjid satu ini orang akan berfikir bahwa ini adalah masjid tua peninggalan Emperium Turki-Usmani. Tapi masjid ini bukan masjid tua, tapi masjid baru dan tidak berdiri di Turki ataupun di bekas wilayah Emperium Turki-Usmani manapun. Masjid megah berukuran besar dalam gaya khas Turki ini berdiri kokoh di MidrandJohannesburg, ibukota Afrika Selatan. Bukan masjid tua tapi masjid yang benar benar baru, dan Afrika Selatan juga bukan bekas wilayah emperium Usmaniah-Turki.

Keberadaannya benar benar menghadirkan pemandangan yang tak biasa bagi kota Johanesburg. Wajar bila sejak menampakkan bentuknya selama proses pembangunan hingga selesai, masjid ini telah menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk dikunjungi oleh turis lokal maupun mancanegara. Masjid baru ini bernama Masjid Nizmiye atau komplek Nizamiye atau dalam bahasa Turki disebut Nizamiye Külliyesi, berkapasitas 6000 jemaah berdiri megah di atas lahan seluas 10 hektar, menjadikannya sebagai masjid terbesar di Johanesburg, Afrika Selatan dan wilayah Sub Sahara lainnya.

Masjid megah dan besar ini diibangun oleh Ali Katırcıoğlu, seorang pengusaha kaya dari Turki yang menjalankan bisnisnya di Afrika dan Amerika. Awalnya dia berencana membangun masjid ini di Amerika namun karena sulitnya mendapatkan lahan yang cocok, dia kemudian membangun masjid ini di Johanesburg atas saran dari Fethullah Gulen.

Lokasi dan Alamat Masjid Nizamiye

Nizamiya complex
Midrand, Johanesburg, South Africa
Old Pretoria Rd, Midrand 1685
Corner of K101 and Le Roux Avenue
Gauteng, South Africa
       

Peresmian Masjid Nizamiye

Komplek masjid ini mulai dikerjakan pada bulan Oktober tahun 2009 lalu, dikerjakan oleh sekitar 200 orang pekerja professional. Dan pada hari Kamis 4 Oktober 2012 Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, secara resmi membuka masjid komplek Masjid Nizamiye untuk umum. Upacara peresmian ini turut dihadiri oleh para tokoh penting dan pejabat tinggi Afrika Selatan dan Turki. Dari pemerintah Afrika Selatan hadir Gubernur Propinsi Gauteng, Nomvula Mokonyane, Menteri Pengembangan Ekonomi, Ebrahim Patel dan wakil menteri Pengembangan Ekonomi, Prof. Hlengiwe Mkhize.

para petinggi pemerintahan Turki dan Afsel, hadir
dalam upacara peresmian masjid Nizamiye.
Sementara dari pemerintah Turki hadir diantaranya adalah Menteri Perkembangan Ekonomi Turki, Zafer Caglayan, yang bertemu dengan Presiden Zuma dan Menteri Patel untuk mendiskusikan kenjasama ekonomi Turki dan Afrika Selatan. Selain itu upacara peresmian tersebut turut dihadiri oleh begitu banyak tokoh nasional Afrika selatan dari berbagai kalangan politik, ekonomi, pelaku bisnis dan budaya termasuk para pejabat diplomatik.

Mengahdirkan Arsitektur Usmaniyah di Johanesburg

Pembangunan masjid ini merupakan buah pikiran dari seorang pengusaha Turki, Ali Katricioglu, beliau yang mendanani seluruh proyek pembangunan komplek masjid ini yang dibangun sejak tiga tahun lalu dan kini menjadi land mark baru dan unik bagi kota Johanesburg (JHB). Komplek Nizamiye terdiri dari bangunan masjid, sekolah Islam, dormitory (asrama), bazaar dan pusat perbelanjaan, segera menyusul kemudian akan berdiri disana rumah makan tradisional turki dan Bakery bersama dengan Klinik kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Arsitektural Masjid Khas Turki dengan empat menara tinggi dan lancip ini memberikan pemandangan baru bagi langit kota Jonannesburg.

Pembangunan klinik di komplek masjid ini merupakan permintaan khusus dari (mantan) Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela saat beliau ditemui oleh Katricioglu jauh sebelum proses pembangunan dimulai. Sedangkan gedung sekolahnya sudah mulai dibuka sejak 16 Januari 2012 dengan daya tampung hingga 850 siswa. Sedangkan Isakh Turan ditunjuk sebagai kepala sekolahnya.

Nelson Mandela adalah pahlawan anti apartheid Afrika Selatan, beliau juga merupakan peraih pengharaggaan Nobel perdamaian dan juga merupakan Presiden Afrika Selatan pertama dari warga kulit hitam paska runtuhnya rezim rasis apartheid di negara paling selatan benua afrika itu. Beliau menyambut baik pembangunan komplek Masjid Nizamiye tersebut.*** Bersambung...

Aerial View Masjid Nizamiye, Johannesburg.

-------------------------------

Baca Juga