Jumat, 21 April 2023

Masjid Masjid Warisan Muammar Khadafi (Bagian 1)

Masjid Warisan Khadafi dari Afrika hingga Bogor.

Kolonel Muammar Khaaddafi (June 1942 – 20 October 2011) dikenal luas oleh dunia internasional sebagai satu satunya presiden negara di dunia ini yang naik ke kursi kepresidenan saat masih berpangkat Kolonel. Naik tahta sebagai kepala Negara Libya setelah mengkudeta Raja Idris yang sedang berobat ke Turki di tahun 1969, dan ahir hidupnya pun di kudeta oleh begitu banyak orang dan kekuatan termasuk kekuatan asing yang memusuhinya. Muammar Khaaddafi  tewas dalam akumulasi dan kombinasi serangan para pemberontak dan serangan udara NATO di kampung halamannya sendiri pada 20 Oktober 2011.
 
Diktator kah Khadafi? atau seorang pahlawan besar atau seorang musuh besar?.  jawaban dari pertanyaan itu sangat tergantung dari siapa yang yang menjawab. Lepas dari semua itu, semasa hidupnya Muammar Khaaddafi meninggalkan warisan beberapa masjid yang tersebar dari pantai barat Afrika hingga ke Sentul – Bogor di Indonesia. Berikut ini beberapa diantara masjid masjid warisan Muammar Khaaddafi tersebut.
 
Masjid Azzikra Sentul Bogor
 
Masjid Azzikra di Sentul ini awalnya bernama Masjid Muammar Qaddafy, lokasinya berada di atas bukit di tengah tengah perumahan khusus muslim Bukit Az-Zikra Sentul Bogor. Masjid dan perumahan ini memang terkait dengan Majelis Zikir Az-Zikra yang di asuh oleh (Alm) Ustadz Arifin Ilham. 
 
Masjid Az Zikra (d/h Masjid Muammar Qaddafy)

Tulisan Azzikra yang kini terpampang di masjid ini pada awalnya tertulis dengan hurup besar “QIC” singkatan dari Qaddafy Islamic Center. kawasan ini juga dilengkapi dengan sekolah Islam dan sarana pendukung lainnya termasuk bangunan menara setinggi 57 meter yang bisa dikunjungi hingga ke puncak menara menggunakan lift.
 
Pembangunan komplek QIC ini seluruhnya di danai oleh pemerintah Libya dibawah kepemimpinan Muammar Khaaddafi. Diresmikan pada hari Ahad, 7 Juni 2009, dihadiri Wakil Presiden Yusuf Kalla dan istrinya Ny. Mufidah Kalla, serta Sheikh Mahmud H.Reeh, Ulama dari World Islamic Call Society, Tripoli Libya.  Tak lama setelah kematian Muammar Khaaddafi Masjid inipun berganti nama menjadi Masjid Az-Zikra.
 
Gaddafi National Mosque - Kampala, Masjid Nasional Uganda
 
Uganda dan Idi Amin, adalah nama nama yang membuat ngeri banyak orang. Uganda dikenal luas dunia internasional justru karena riwayat kekejaman (mantan) presidennya, Idi Amin.  Kekejaman Idi Amin sudah seperti legenda sampai sampai tulisan tentangnya terkesan hiperbola. Semasa berkuasa Idi Amin bermimpi membangun masjid Negara di atas bukit Kampala tua di Ibukota Uganda namun sampai ahirnya Idi Amin terjungkal dari pemerintahannya di tahun 1979 lalu melarikan diri ke Jeddah (Saudi Arabia) hingga wafat tanggal 16 Agustus 2003 dan di makamkan di Mekah, Impian tersebut tak pernah terwujud.
 
Gaddafi National Mosque Uganda

Muammar Khaddafi yang kemudian mewujudkan impian itu, membangun sebuah masjid nasional untuk muslim Uganda di atas bukit Kampala Tua persis dilokasi yang di impikan oleh mendiang Idi Amin.  Masjid Nasional tersebut diresmikan pada tanggal 29 Maret 2008 langsung oleh Muammad Khaddafi yang disambut layaknya seorang Pahlawan Besar di Stadion kota Kampala. Masjid tersebut awalnya dinamai sesuai nama Khaddafi dalam dialek setempat “Gaddafi National Mosque”.
 
Paska kematian Khaddafi, tak ada niatan dari pemerintah Uganda untuk mengganti nama Masjid Nasional mereka, berbagai situs nasional Uganda masih menyebutnya dengan nama itu, namun di googlemaps dan Wikipedia nama masjid ini sudah berubah menajdi Uganda National Mosque.
 
Masjid Al-Dahab Manila, Philippina
 
Masjid Al-Dahab (masjid emas) berdiri di kawasan Quiapo, pusat perdagangan kota Manila, Ibukota Philippina.  Pembangunan masjid ini sama sekali tidak menggunakan dana dari Muammar Khadafi ataupun pemerintah Libya, tapi di danani sendiri oleh pemerintah Philippina semasa kekuasaan presiden Ferdinant Marcos dan istrinya Imelda Marcos yang terkenal dengan gaya hidup bermewah mewahan itu.
 
Masjid Al Dahab Manila.

Lalu apa kaitannya dengan Muammar Khaddafi? Masjid besar ini dibangun demi menghormati Muammar Khaddafi yang ketika itu berencana akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Philippina. Adalah Imelda Marcos sang first lady yang mengomando langsung pembangunan masjid ini demi mengejar tenggat waktu, untuk memastikan masjid ini selesai sebelum kedatangan Khaddafi di Manila tahun 1978.
 
Rencana kedatangan Khadaffi ke Philippina tersebut tak lain dan tak bukan adalah untuk menjadi mediator antara pemerintah Philippina dengan Para Pejuang dari Front Pembebesan Moro (MLF) yang bertikai di Philipina Selatan. Masjid telah selesai dibangun tapi khaddafi tidak pernah datang ke Philippina. Rezim Marcos sudah lebih dulu terguling oleh gerakan “people power” yang mengguncang Philippina.  Tapi muslim Manila menangguk berkah dari Kharisma Khadaffi yang luar biasa itu hingga kini. ***
 
------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA