Minggu, 18 Juni 2023

Islam di Meksiko [bagian 2]

Masjid Suraya di Torreón di sebelah utara Meksiko diwilayah perbatasan dengan Amerika Serikat, berdiri ditahun 1989 merupakan ‘bangunan’ masjid pertama yang berdiri di Meksiko. {foto captured street view 2019]

Sejarah Islam di Meksiko

Sejarah masuknya Islam dan perkembangannya di Meksiko dapat di runut dari peran Mark Watson (Omar Watson) yang merupakan orang meksiko asli yang kemudian menjadi mualaf, kemudian Aureliano Perez alias Emir Nafia yang memimpin sekelompok da’i Spanyol untuk berdakwah di Amerika Latin di era 1990-an dan Para imigran dari Negara Negara timur tengah yang tinggal ataupun menjadi warga Negara Meksiko. Berikut ini ulasan singkatnya.
 
1. Omar Watson (Mark Watson)
 
Mark Watson adalah orang asli Meksiko kelahiran Inggris, ia memeluk Islam di Orlando Florida (AS) tahun 1988 lalu mengganti namanya menjadi Omar Watson. Sekembalinya ke Meksiko, ia mulai berda’wah dan menggagas pembentukan Islamic Center yang kemudian dikenal sebagai MCM-Muslim Center de Mexico, menghimpun muslim yang ada meksiko untuk sholat berjamaah.
 
Kedutaan Besar Pakistan yang kemudian mempersilahkan Omar Watson untuk menggunakan salah satu ruang di kedutaan Pakistan yang biasa dipakai sebagai tempat sholat jum’at berjamaah ditahun 1990, untuk digunakan oleh Omar Watson memberikan bimbingan kepada para mualaf di malam hari, saat itu jemaahnya baru sebanyak 35 muslim dan muslimah.
 
Ditahun 1993, saat jemaah kajian rutin sudah bertambah banyak, kedutaan Pakistan dan kedutaan beberapa Negara Islam di Mexico city meminta kepada walikota Mexico city untuk menyediakan lahan bagi muslim Meksiko untuk membangun masjid. Walikota setuju namun sangat disayangkan karena kemudian beberapa alasan menghambat kemungkinan bagus tersebut menjadi kenyataan.
 
Pada Desember 1995 Islamic Center Meksiko secara resmi diakui oleh pemerintah. Sholat lima waktu berjamaah mulai dilaksanakan secara rutin di Meksiko. Islam mulai berkembang dan secara cepat menyebar keseantero Meksiko. Begitu banyak stasiun TV dan Radio yang membicarakan tentang Islam.
 
Mezquita Al Farouk - Centro Cultural Islamicó del Norte di Monterrey. [foto: ismail allaam].

Islamic Center pun mulai melebarkan sayap membuka ruang ruang untuk sholat berjamaah di banyak tempat di Mexico, Buku buku dan artikel Islam mulai
diterjemahkan ke bahasa Spanyol dan diterbitkan. Dan di tahun ini juga, 8 orang mahasiswa muslim di kirim ke Madinah belajar ke Universitas Islam Madinah.
 
Kantor dan ruang sholat yang mereka sewa 15ribu dolar pertahun mulai tak sanggup menampung aktivitas jemaah yang ada dan ditahun, Islamic Center Mexico sudah membeli lahan untuk bangunan Islamic Center yang permanen, 80 Km di luar kota Mexico City dikemdian hari dikenal sebagai Masjid Dar Es Salam.
 
Pengelola Islamic Center berusaha mengirimkan para da’i ke berbagai penjuru negeri, membuka dan mendirikan beberapa cabang di berbagai kota besar Mexico, menginisiasi dan mengelola masjid di berbagai daerah termasuk diantaranya di Monterrey - Nuevo Leon, Torreon – Coahuila, Guadalajara – Jalisco dan San Cristobal de las Casa – Chiapas.
 
Organisasi tersebut juga telah menempatkan para da’inya di lebih dari 20 kota utama di Meksoko dan mendirikan mushola di Cuidad Obregon, Sonora. Termasuk mempelajari kemungkinan membantu menyewakan rumah bagi pendeta yang menjadi mualaf, meski kemudian MCM masih terkendala dengan sumber pendanaan.
 
2. Aureliano Perez (Muhammad Nafia)
 
Pada pertengahan tahun 1990-an, serombongan Muslim dari Spanyol berangkat menuju kawasan Amerika Latin untuk berdakwah. Mereka dipimpin oleh Muhammad Nafia alia Aureliano Perez. Kelompok ini merupakan komunitas murabitun Spanyol yang berbasis di Granada Spanyol. Mereka tiba di Negara bagian Chiapas tak lama setelah meletusnya pemberontakan Zapatista. Lalu membentuk komunitas muslim di San Cristóbal.
 
Mezquita de Polanco (Centro Educativo de la Comunidad Musulmana) satu dari empat masjid yang menempati Gedung komersil di di kota Mexico City. [foto: AMalik Ahmad]

Saat pecahnya pemberontakan Zapatista
[Ejército Zapatista de Liberación Nacional – EZLN] yang dimulai tahun 1994, Aureliano Perez kemudian menawarkan kepada kaum Zapatista untuk berjuang bersama di bawah Komandan Marcos, sebagai sekutu ideologi-agama. Marcos enggan untuk menjalin pakta yang agak ‘aneh’ ini.
 
Namun demikian, Aureliano Perez dan tim-nya menemukan fakta lain bahwa suku Tzotzil yang merupakan bagian besar dari anggota Zapatista dan mereka ternyata cukup terbuka menerima dakwah Islam. Kondisi itu memudahkan Aureliano Perez berdakwah disana ditengah suku Tzotzil dan suku Maya.
 
Kini di San Cristobal, suku India Maya-Muslim sudah dapat menjalankan aktivitas ke-Islaman mereka secara terbuka, sekaligus juga memperbaiki status sosial dan kehidupan mereka. Diantara mereka ada yang membuka restoran Piza dan menjadi tukang kayu. Orang orang berpakaian muslim dan muslimlah diantara mereka bukan lagi hal yang aneh dan langka. Banyak kalangan melihat mereka sebagai pekerja keras dan rendah hati. Aureliano Peres atau Muhammad Nafia kini dikenal sebagai Emir Nafia, telah dianggap sebagai pemimpin spiritual bagi muslim Maya.
 
3. Muslim Pendatang
 
Imigran muslim dari berbagai Negara Islam ditengarai merupakan kelompok pertama kaum muslimin di Meksiko. Saat ini di negara tersebut memang banyak terdapat imigran Timur Tengah. Mereka berasal dari Lebanon, Maroko, Mesir, dan Suriah. Meski sejauh ini belum ada data kongkrit tentang jumlah dan kapan mereka mulai hadir di Meksiko. Namun demikian diketahui dengan pasti bahwa di Torreón di Negara bagian Coahuila wilayah utara Meksiko sudah terdapat komunitas muslim sekitar 35 orang ditahun 1983.
 
Mereka merupakan keturunan dari para imigran muslim yang tinggal disana. Dibawah pimpinan Hassan Zain Chamut mereka kemudian memprakarsai berdirinya bangunan masjid ditahun 1986 dan selesai tahun 1989. Pembangunan masjid tersebut disponsori oleh Elias Serhan Selim yang sekaligus membayar arsitek Zain Chamut untuk merancang-nya.
 
Musalah Al Ajirah (Centro Salafi de Mexico) salah satu pusat keislaman yang dikelola oleh kelompok muslim salafi menempati Gedung komersil di pusat kota Mexico city. [foto: Muhammad Al Meksiki Ruiz]

Masjid tersebut kini dikenal dengan sebagai Masjid Suraya diambil dari nama mendiang adik perempuan Elias Serhan Selim, dan merupakan bangunan masjid pertama yang dibangun di wilayah Meksiko. Meskipun masjid ini berafiliasi syiah dari Suriah namun terbuka untuk semua kalangan muslim.
 
Keturunan muslim migran di Meksiko ini turut memainkan peran penting dalam perkembangan Islam di Meksiko. Sebagian dari mereka membentuk  komunitas muslim berdasarkan Negara asal atau Negara asal orang tua mereka dan kemudian mulai merintis pembangunan masjid yang terbuka bagi semua kaum muslimin.
 
Ditahun 1999 Theresa Velcamp dosen dari Georgetown University melakukan penelitian di Meksiko dan diketahui sedikit informasi terkait muslim pendatang di Meksiko. Menurut dia, imigran asal Suriah dan Lebanon merupakan komunitas imigran terbesar dengan estimasi 200 ribu jiwa. Selain itu, umat Muslim kebanyakan tinggal di kota-kota besar seperti Mexico City, Monterey, Guadalajara, Ciudad Obregon, dan Chiapas.
 
Kisah Dalam Buku
 
Adalah sebuah buku karya Pascual Almazan berjudul Un hereje y Un Musulman yang mengisahkan seorang Muslim bernama Yusof bin Alabaz, menjadi petunjuk tentang kedatangan Islam pertama kali ke negara ini. Berdasarkan buku tersebut, Yusof hidup pada abad ke-16. Dia tinggal di Andalusia namun selamat dari serbuan balasan kaum Nasrani di sana. Yusof lantas melarikan diri ke Maroko.
 
Akan tetapi, di tengah perjalanan, dia ditawan oleh perompak yang kemudian membawanya ke Meksiko. Karena takut dijadikan budak, dia pun berusaha berhasil melarikan diri. Setelah itu, beberapa tahun kemudian Yusof tinggal di sebuah kawasan bernama Veracruz dan menyebarkan agama Islam kepada penduduk setempat. Dari situlah, agama Islam berkembang ke seluruh wilayah negeri.
 
Hanya saja kisah dalam buku itu sejauh ini tak didukung dengan fakta fakta kongkrit dilapangan. Tinggalan tinggalan arkeologis Islam yang pernah ditemukan di Meksiko merujuk pada era paska perang dunia kedua, belum ditemukan yang berasal dari era sebelum itu apalagi sejak masa keruntuhan islam Andalusia tahun 1492.
 
Referensi
 
http://www.yobserver.com/culture-and-society/1001022.html [diarsipkan 24 Okt 2010]
http://www.islam.com.mx/islam/cuerpoparts.html [diarsipkan 24 Okt 2010]
http://www.modusaceh.com/html/read/mozaik_ramadhan/2865/islam_bersemi_di_meksiko.html/ [diarsipkan 24 Okt 2010]
http://www.islam.com.mx/islam/cuerpoparts.html (diarsipkan 11 Nov 2010]
http://es.wikipedia.org/wiki/Mezquita_Dar_as_Salam 12 Nov 2010
https://id.wikipedia.org/wiki/Meksiko#Sejarah
https://www.islamawareness.net/LatinAmerica/mexico1.html
https://maseeh1.tripod.com/advices7/id196.htm
http://aboutislam.net/muslim-issues/america/islam-gaining-foothold-in-maya-lands/
https://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Mexico
https://en.wikipedia.org/wiki/Suraya_Mosque
https://en.wikipedia.org/wiki/Mud%C3%A9jar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA