Sabtu, 03 Juni 2023

Islam di Georgia [bagian 1]

Republik Georgia berada ditepian Laut Hitam, berbatasan dengan Russia, Azerbaijan, Armenia dan Turki. Diperkirakan ada sekitar 10% penduduknya beragama Islam ditengah penduduknya yang mayoritas beragama Kristen Ortodok Georgia.
 
Republik Georgia adalah salah satu negara pecahan Uni Soviet yang berada di Asia Barat. Lokasinya berada ditepian laut hitam berbatasan dengan Turki dan Armenia disebelah selatan dan Azerbaijan disebelah tenggara. Ibukota negaranya berada di kota Tbilisi. Dua provinsi dinegara ini yaitu Abkhazia dan Ossetia Selatan secara defakto kini dibawah kekuasaan Russia paska perang Russia-Georgia tahun 2008.
 
Wilayah negaranya selama berabad abad silih berganti kekuasaan oleh dinasti dinasti besar dimasanya. Pernah menjadi wilayah kekuasaan kekaisaran Mongolia, Usmaniyah dan dinasti dinasti Islam Persia, Kekaisaran Rusia, kemudian menjadi republik dibawah perlindungan Jerman dan Inggris ditahun 1917 namun  tak berumur Panjang dan di menjadi bagian Uni Soviet ditahun 1921.
 
Ditahun 1991 Republik Georgia terbentuk paska runtuhnya kekuasaan Uni Soviet, namun didera oleh krisis sipil dan ekonomi hingga ahirnya terjadi revolusi mawar ditahun 2003, Georgia memutuskan mengikuti kebijakan asing pro barat yang memicu memburuknya hubungan dengan Russia berbuntut pada pecahnya perang dengan Russia tahun 2008 yang membuat Georgia kehilangan wilayah Abkhazia dan Ossetia Selatan yang dicaplok oleh Russia.

Sebaran penduduk beragama Islam di Georgia hasil sensus penduduk tahun 2014. Wilayah abu abu adalah wilayah Abkhazia yang dikuasi Russia, sedangkan wilayah Ossetia Selatan yang berada di utara yang juga dibawah kendali Russia kemungkinan juga tidak tercover oleh sensus 2014.  

Peradaban Islam di Georgia setidaknya pernah hadir selama lebih dari setengah millennium. Islam telah sampai ke Georgia bagian timur sejak masa Khulafaur Rasyidin dimasa Khalifah ketiga Usman Bin Affan (berkuasa 644—656 M). Ditahun 645 Masehi tentara Islam yang dikirim oleh Khalifah, menaklukkan Georgia Timur dan mendirikan pemerintahan Islam di Tbilisi. Islam mulai meredup saat wilayah ini di aneksasi oleh kekaisaran Russia di 1881 dan mengalami masa teramat sulit saat jatuh ketangan Uni Soviet ditahun 1921.
 
Setelah melalui sejarah yang teramat Panjang seiring dengan runtuhnya pusat pusat kekuasan Islam, diamasa kini muslim di Georgia merupakan minoritas terbesar di Georgia.  Mayoritas penduduk Georgia menganut agama Kristen Ortodoks Geogia (82%) lalu diikuti oleh pemeluk agama Islam (9,9% - 10,7%) dan agama agama minoritas lainnya terdiri dari Gereja Apostolilk Armenia, Katholik Roma, Yahudi dan lainnya.
 
Berkurang dalam jumlah bertambah dalam rasio
 
Bersarkan hasil sensus penduduk di Georgia tahun 2014, terdapat 398.677 muslim di Georgia, jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan hasil sensus 10 tahun sebelumnya yakni tahun 2004 sebanyak 433,784 jiwa. Namun demikian meski terjadi penurunan dalam jumlah namun justru bertambah dalam rasio.
 
Jumma Mosque atau Masjid Jum'at di puncak bukit dikawasan kota tua Tbilisi Ibukota Republik Georgia, satu satunya bangunan masjid di kota tersebut merupakan peninggalan dari peradaban Islam di Georgia.

Bila hasil sensus tahun 2004 muslim disana 9,9% ditahun 2014 justru meningkat menjadi 10.7%. 
Besar kemungkinan hal tersebut terjadi seiring dengan lepasnya Abkhazia dan Ossetia Selatan yang tidak masuk dalam sensus penduduk tersebut. Masih merujuk kepada data sensus yang sama, mayoritas muslim Georgia tinggal diwilayah pedesaan sekitar 75% dari seluruh muslim disana atau 298,668 jiwa. 
 
Islam dan Perkembangan Politik Georgia
 
Sebelum tahun 2011 Kristen Ortodoks Georgia adalah satu satunya yang diakui oleh negara. Pada Juli 2011, Parlemen Georgia mengesahkan undang undang baru yang memperbolehkan kelompok agama minoritas yang memiliki "ikatan bersejarah" dengan Georgia untuk mendaftarkan diri. Undang undang tersebut secara khusus menyebutkan Islam beserta dengan kelompok agama minoritas lain-nya, yaitu Gereja Katolik Roma, Gereja Apostolik Armenia, Gereja Injilis Baptis, dan Yahudi.
 
Masjid di Georgia beroperasi dalam pengawasan Departemen Muslim Georgia (Georgian Muslim Department) yang dibentuk pada Mei 2011. Sebelumnya, komunitas Muslim di Georgia diurus oleh Departemen Muslim Kaukasus yang berpusat di kota Baku ibukota Azerbaijan.
 
Pada tahun 2010, Georgia dan Turki menandatangani perjanjian yang memungkinkan pemerintah Turki mendanai dan mengerahkan tenaga ahli untuk merehabilitasi tiga masjid serta membangun empat masjid baru di Georgia, sementara Georgia akan memperoleh kesempatan merehabilitasi biara-biara  Kristen Ortodok Georgia di Turki.
 
Masjid di wilayah otonom Adjara. Kiri adalah masjid Agung di kota Batumi, kanan atas susana di masjid agung Batumi, kanan bawah: susana sholat jum'at di masjid darurat di kota Batumi.

Perjanjian Georgia-Turki tersebut akan memperbolehkan pembangunan kembali masjid bersejarah Azize di Batumi ibukota wilayah otonom Ajaria yang hancur pada tahun 1940. Turki akan merehabilitasi masjid di daerah Samtskhe-Javakheti beserta tempat mandi Turki (hammam) di Batumi.
 
Proyek proyek rehabilitasi dan restorasi oleh pemerintah Turki telah berjalan, ditahun 2021 pemerintah Turki merestorasi dan membuka Kembali Masjid tua di Duisi di wilayah Kakheti, yang sudah tak tersentuh perawatan sejak dibangun tahun 1901. Menyusul kemudian rencana restorasi masjid di wilayah otonomi Adjara dan pembangunan masjid baru di Batumi ibukota Adjara.
 
Selain dari itu pemerintah Turki juga akan membantu repatriasi (pemulangan ke kampung halaman) etnis Meskhetia untuk kembali ke kampung halamannya di Georgia. Etnis Mekhetia berasal dari wilayah Georgia berbatasan dengan Turki mayoritas dari mereka adalah muslim yang dideportasi paksa keluar dari Georgia ke berbagai negara asia selatan dimasa kekuasaan Joseph Stalin. [bersambung ke bagian II].
 
Referensi
 
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Georgia
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Georgia
https://khazanah.republika.co.id/berita/qdxyic320/islam-di-georgia-minoritas-yang-dituntut-loyal-taati-negara
https://en.wikipedia.org/wiki/Georgian%E2%80%93Ossetian_conflict
https://khazanah.republika.co.id/berita/ps9ket313/georgia-akui-islam-sebagai-agama-resmi
https://islam.ru/en/content/news/turkey-will-assist-georgia-process-repatriation-meskhetians-muslims
https://islam.ru/en/content/news/turkey-restore-ottoman-mosque-georgia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA