Tampilkan postingan dengan label Masjid di negara bekas Uni Soviet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masjid di negara bekas Uni Soviet. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Mei 2025

Islam di Latvia (Bagian 1)

Sebelum tahun 1991 Latvia merupakan bagian dari Uni Soviet.
 
Latvia adalah salah satu negara ditepian Laut Baltik di Eropa Timur bertetangga dengan Estonia di utara, Lithuania di selatan, Belarusia di tenggara, Rusia di timur, sedangkan sisi baratnya menghadap ke laut Baltik. Latvia merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet sejak 21 Agustus 1991.
 
Menurut data Pew Forum, ditahun 2009 Muslim lokal di Latvia diperkirakan sekitar 2000 orang, menjadikan Latvia sebagai salah satu negara Eropa dengan populasi Muslim terkecil sekitar 0.05% saja dari jumlah penduduknya.
 
Sedangkan menurut laporan Kementerian Kehakiman Latvia, saat ini ada sekitar 1.000 Muslim yang tinggal di Latvia, dengan delapan organiasai Muslim aktif dengan total sekitar 150 anggota. Angka yang jauh berbeda dengan angka yang dikeluarkan oleh Pew Forum.
 
Namun memang tejadi perpindahan penduduk paska kemerdekaan Latvia dari Uni Soviet pada 21 Agustus 1991. Tak sedikit kaum Muslimin meninggalkan Latvia dan pergi ke daerah asal etnis mereka. Orang Tatar semula berjumlah 3.168 jiwa pada 1989. Namun, pada 2011, jumlah tersebut menyusut menjadi 2.164 jiwa.
 
Nasib sama juga menimpa komunitas Azer di Latvia. Semula entitas mereka berkisar 2. 765, tapi perlahan empat tahun kemudian berkurang drastis, hingga separuh lebih. Berbeda dengan dua entitas sebelumnya, orang Chechen justru semakin bertambah sejak Perang Kemerdekaan Chechnya.
 
Muslim di Masjid Miras di Kota Riga, Ibukota Latvia.

Organisasi, Masjid dan Pemakaman Islam di Latvia
 
Secara umum Muslim Latvia adalah Muslim Suni. Disana juga ada jemaah Ahmadiah. Terjemah Alqur’an ke bahasa Latvia berhasil diselesaikan oleh penterjemah Uldis Bērziņš ditahun 2009. Pemakaman khusus muslim telah dibangun tahun 1958 oleh Dewan Komunitas Muslim Riga Riga Rufiya Sheviryova.
 
Komplek pemakam Muslim tersebut berada di Jekabpils, bersebelahan dengan pemakaman Yahudi. Sebelum kompleks pemakaman Muslim tersebut dibangun, jenazah Muslim dimakamkan bersama di kompleks kuburan orang Yahudi dan sering menuai protes.
 
Organisasi Muslim pertama kali dibentuk dan mendapat pengakuan pemerintah pada tahun 1902. Komunitas tersebut dipimpin Ibrahim Davido. Mereka juga meresmikan ruang sholat pertama.
 
Saat ini, Latvia merupakan salah satu negara yang tidak memiliki satupun bangunan masjid “sebenarnya”. Kantor pusat kebudayaan Islam Latvia di ibukota Riga juga difungsikan sebagari ruang sholat. Bangunan sama sekali tidak mirip masjid sebagaimana yang kita kenal. Bahkan tidak ada petunjuk apapun bahwa bangunan tersebut adalah masjid. Lokasinya berada di Jalan Brivibas 104, Riga.
 
Pusat Kebudayaan Islam Latvia memainkan peran penting dalam mempromosikan integrasi dan penerimaan komunitas Muslim dalam masyarakat Latvia. Pusat ini menyelenggarakan berbagai acara dan inisiatif yang bertujuan untuk mendorong dialog dan pemahaman antaragama antara minoritas Muslim dan populasi Latvia yang lebih luas.
 
Pekamanan tentara muslim Turki di kota Cesis Latvia. Mereka merupakan bagian dari tawanan perang selama perang Emperium Russia vs Emperium Turki Usmani.

Masjid kedua di kota Riga juga berupa ruang sholat yang berada disebuah bangunan komersil, mereka menuliskan nama dan alamatnya di Google map dengan nama Mosque - "MIRAS" Kultūras un Izglītības Centrs atau pusat kebudayaan dan pendidikan “MIRAS”
 
Kelompok agama terbesar di Latvia adalah Lutheran (37%), Katolik Roma (19%), dan Kristen Ortodoks Latvia (13%), sementara sebagian besar populasi (29%) tidak berafiliasi dengan kelompok agama mana pun.
 
Sejarah Masuknya Islam ke Latvia
 
Kehadiran Muslim di Latvia pertama kali tercatat pada awal abad ke 19. Muslim disana terutama berlatar belakang Tatar dan Turki dan yang dibawa ke Latvia dengan paksa. Termasuk diantara mereka adalah para tahanan Turki dari Perang Krimea dan perang Turki Rusia tahun 1877.
 
Selama perang Turki-Rusia lebih dari seratus tahanan perang Turki dibawa ke kota Cēsis, di mana hampir 30 orang meninggal karena kondisi cuaca buruk, tidak ada lokasi yang cocok untuk mendapatkan kehangatan dan tidak ada perlindungan terhadap cuaca dingin.
 
Mereka dimakamkan di pemakaman muslim Turki di kota Cēsis, dan komplek makam tersebut masih terawat hingga kini menjadi salah satu jejak sejarah masuknya Islam ke Latvia. Semua makam tersebut ditandai dengan simbol bulan sabit, lambang dinasti Usmani yang kini menjadi simbol bendera Turki.
 
Para tawanan perang tersebut memilih tetap tinggal di Latvia setelah dibebaskan paska perang berahir, menjadi generasi muslim awal di Latvia. Perang Turki-Rusia yang dimaksud adalah perang antara Emperium Turki  Usmani dengan Emperium Rusia.

Bersambung ke bagian 2
 
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 
Islam Di Estonia, -, - , Estonia
 
Rujukan
 

Sabtu, 19 Agustus 2023

Masjid Jum’at Khiva Uzbekistan

Tak lazim. Masjid Jum'at Khiva atau Friday Mosque of Khiva di Uzbekistan dengan atap datar, menara tunggal tanpa halaman tengah, tanpa pintu gerbang yang tinggi besar dan lebar, serta tanpa kubah , merupakan bentuk yang tak lazim bagi masjid masjid kuno di kawasan asia tengah yang akrab dengan fitur fitur yang disebutkan tadi (foto: wikipedia).
 
Djumma Mosque of Khiva atau Masjid Jum’at Khiva atau The cathedral mosque of Khiva adalah salah satu masjid kuno di Uzbekistan yang berada di Ichan-Kala di ruas jalan yang menghubungkan gerbang Polvon darvaza (Gerbang timur) menuju Gerbang Ota darvoza (gerbang barat) di kota distrik Khiva, Region Xorazm Uzbekistan. Masjid ini telah menjadi salah satu objek wisata popular di Uzbekistan sejak Ichan-Kala mendapatkan satus sebagai warisan budaya dunia pada tahun 1990.
 
Bangunan masjid kuno ini terkenal dengan bentuk pilar pilar masjidnya yang berbentuk sangat unik. Semua pilar masjid ini diukir indah dengan beragam pola sekaligus menjadi ciri dari era mana pilar pilar tersebut dibuat. Struktur atap masjid ini juga terbuat dari kayu dikelilingi dinding tembok dari susunan batu bata, tanpa jendela satupun.
 
Juma Mosque
Khiva, Uzbekistan
 
 
Masjid Jum’at Khiva berdiri berdesakan dengan berbagai bangunan kuno bersejarah di Ichan-Kala (inner fortress) di Khiva yang sudah lama terkenal sebagai kawasan kota kuno dalam benteng dengan struktur menara menaranya yang aneka ragam bentuk dan aneka ragam warna. Disekeiling masjid ini sesak dengan bangunan bangunan madrasah, mausoleum (makam) dan bangunan bersejarah lainnya dengan arsitektur asia tengah yang menawan.
 
Sejarah Masjid Jum’at Khiva
 
Bangunan masjid ini dibangun pada penghujung abad ke 18 masehi diatas teratak bangunan masjid sebelumnya yang sudah ada disana sejak sekitar abad ke 10 masehi, namun dalam ukuran yang lebih kecil. Adalah Muhammad Amin Inakh (1763-91) yang melakukan rekonstruksi hampir seluruh bangunan masjid dan menara yang saat ini berdiri antara tahun 1788-89.

Interior Masjid Jum'at Khiva dengan pilar pilar kayunya yang unik, mihrab dan mimbar yang sederhana dan karpet tradisional Uzbek (foto: Ольга Б).
 
Arsitektur Masjid Jum’at Khiva
 
Secara umum bangunan masjid Jum’at Khiva ini tidak lazim sebagai masjid yang dibangun di kawasan Asia Tengah mengingat bentuk bangunannya yang sederhana dengan atap datar tanpa kubah, tanpa gerbang utama yang biasanya dibangun tinggi besar dan juga tanpa halaman tengah (inner courtyard) yang lapang sebagai ciri ciri utama masjid masjid bersejarah di kawasan Asia Tengah dan juga tanpa jendela di tembok.
 
Struktur bangunan masjid Jum’at Khiva dibuat dari kayu, baik ratusan pilarnya hingga struktur atapnya, dikelilingi tembok dari bata. Bangunan utama masjidnya berdenah segi empat. Atapnya dibangun dari susunan kayu kayu balok yang ditata dalam susunan geometris sehingga sekaligus berfungsi sebagai langit langit ruangan.
 
Beberapa bentuk khas pilar pilar masjid Jum'at Khiva.

Bangunan utamanya berukuran 55x46meter dengan empat pintu akses dari ke-empat sisi bangunan masjid. Sisi utaranya menghadap ke ruas jalan utama yang menghubungkan Gerbang timur dan gerbang barat kota kuno Ichan Kala. Disisi ruas jalan ini, salah satu menara masjid ini berdiri disana setinggi 52 meter.
 
Didalam masjid hanya ada satu ruangan utama tunggal berukuran luas tanpa sekat seperti halnya masjid masjid yang biasa dijumpai sepanjang sejarah dan dunia Islam seperti halnya masjid masjid di Afrasiab (abad ke X), masjid masjid iran (abad ke X), masjid Khas-an di Rabat Maroko (abad XI) dan lainnya. Namun demikian struktur dan aneka dekoratif di masjid Jum’at Khiva ini merupakan bentuk asli setempat.
 
Beberapa ragam ukir pilar pilar Masjid Jum'at Khiva.

Bangunan masjid ini memiliki dua bukaan diatapnya, awalnya berbentuk lingkaran kini dimodif berbetuk segi empat dan diberi atap transparan, dari bukaan atap tersebut memungkinkan masuknya cahaya bulan dimalam hari menerangi area didalam masjid ini menghasilkan atmosfir yang eksklusif bagi jemaah yang sedang sholat disini.
 
Pilar Pilar unik Masjid Jum’at Khiva
 
Seperti disebut diawal tulisan tadi, masjid Jum’at Khiva ini terkenal dengan pilar pilranya yang khas. Pilar pilar kayu ini dibuat dari batang kayu utuh, dibuat serupa, dengan ketinggian rata rata 5,5 meter (tidak termasuk tinggi landasan batunya) dan diameter terbesarnya sekitar 30 cm.
 
Jejeran pilar pilar kayu di Masjid Jum'at Khiva menopang struktur atapnya yang juga dari kayu. Lantainya dibangun dari susunan batu alam.

Batangan kayu utuh itu lalu dibentuk tirus keatas dengan bagian bawahnya dibentuk seperti bola lampu, lalu struktur pilar tersebut ditempatkan diatas landasan dari batu. Masing masing pilar memiliki proporsi dan detil ukiran yang bervariasi begitupun batu landasannya.
 
Ada 218 pilar kayu berukir di masjid ini, sebagian besar dari pilar pilar tersebut diperkirakan dibuat pada abad ke 18-19 masehi. namun beberapa berasal dari reruntuhan bangunan masjid sebelumnya dari abad ke-10, dan puluhan lainnya diperkirakan berasal dari abad ke 11 hingga abad ke 15.
 
Salah satu bukaan atap di Masjid Jum'at Khiva (foto: Julien Dubois).

Usia masing masing pilar dapat dikenali dari bentuk ukiran-nya, pilar dengan ukiran dalam dan muncul dengan gaya kufi berasal dari abad ke 10 hingga abad ke 11 masehi. Sedangkan pilar dengan ornamen ukiran yang lebih datar tidak terlalu dalam juga dengan gaya kufi berasal dari abad ke 11 hingga abad ke 12 masehi. Lalu pilar pilar dengan kombinasi ukiran geometris, ornamen floral dan aksara arab berasal dari abad ke 15 masehi.
 
Pilar yang paling tua kemungkinan besar diambil dari ibukota Khorezmian kuno, Kyat Lay (Kath), yang berada di dasar Amu Darya, ada 17 pilar lainnya yang diambil dari lokasi yang sama namun dengan usia seabad lebih muda.
 
Masjid Jum'at Khiva dengan satu menaranya.

Identifikasi usia masing masing pilar tersebut sesuai dengan hasil penelitian arkeolog Russia V.L Voronina yang membagi usia masing masing pilar didasarkan pada pola ornamen ukiran-nya. Sedangkan tahun pembangunan masjid ini ditulis dipilar pilar masjid dan di samping pintu masuknya tertulis tahun 1316, 1510, 1788, 1789, angka yang berbeda beda tersebut kemungkinan adalah tahapan tahapan pembangunan-nya.
 
Mihrab dan Mimbar
 
Mihrab masjid ini berbentuk sebuah ceruk dengan atap semi kubah dengan ukiran di bagian langit langitnya serta ukiran motif floral dari kembang iris dan duri di sisinya. Sedangkan mimbarnya dibuat dari kayu berupa enam anak tangga, tanpa ukiran dan ornament, dan ditempatkan beberapa meter dari sebelah kanan mihrab.

Menara utama Masjid Jum'at Khiva dari arah utara.
 
Menara Masjid Jum’at Khiva
 
Satu fakta menarik dari masjid jum’at di Khiva adalah lima menaranya yang ditempatkan pada satu garis lurus hingga sejauh 200 meter. Menara utama masjid menempati titik pusat. Menara gemuk pendek “Kalta Minar” berdiri di sisi barat dan menara terjauh yakni Biki-Djan-bika. Menara Seyid-biy Mosque dan Palvan-kari berada di sisi timur.
 
Menara utama masjid dibangun di sisi depan masjid dekat dengan pintu masuk sisi utara disisi jalan, dekat dengan pintu masuk. Menara ini dibangun setinggi 42 meter dilengkapi dengan 81 anak tangga menuju ke puncaknya. Dengan sedikit tambahan tips, pengunjung dapat naik ke menara tersebut.
 
Rujukan
 
http://www.orexca.com/monuments_khiva_juma_mosque.shtml
http://www.advantour.com/uzbekistan/khiva/jumamosque.htm
 
------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 

Sabtu, 29 Juli 2023

Prophet Mohammed Mosque, Kebanggaan Muslim Chechnya

'Pride of Muslim" Prophet Muhammed Mosque di kota Shali, Republik Chechnya, Russia
 
Prophet Mohammed Mosque atau Masjid Nabi Muhammad atau dalam bahasa Russia ditulis dengan Мечеть Пророка Мухаммада atau nama lengkapnya disebut The mosque `Pride of Muslims` named Prophet Muhammad, adalah bangunan masjid yang berada di kota Shali, Republik Chechnya, Russia. Merupakan salah satu masjid terbesar di Russia sekaligus di Eropa.
 
Masjid ini diklaim oleh pemerintah Chechnya sebagai masjid terbesar dan ter-indah di-Eropa, dengan daya tampung mencapai 30 ribu jemaah, dan apabila ditambah dengan pelatarannya, masjid ini bahkan dapat menampung hingga 70 ribu jemaah sekaligus. Bandingkan dengan jumlah penduduk kota Shali tempat masjid ini berdiri yang hanya sejumlah 54 ribu jiwa.
 
Мечеть «Гордость мусульман» имени Пророка Мухаммада
The mosque `Pride of Muslims` named Prophet Muhammad
Ulitsa Kadyrova, 48, Shali, Chechnya, Rusia, 366328
 
 
Masjid begitu besar ini merupakan salah satu masjid yang dibangun oleh Ramzan Kadyrov sebagai bentuk komitmen-nya memulihkan kejayaan Islam di Chechnya termasuk membangun masjid masjid megah di Negara-nya. Ramzan Kadyrov ditunjuk oleh Vladimir Putin sebagai presiden Chechnya pada 2007.
 
Setahun setelah penunjukkannya sebagai presiden, Ramzan Kadyrov membangun masjid megah di pusat kota Grozny yang terkenal sebagai the “Heart of Chechnya” dan diberi nama masjid Ahmad Kadyrov yang berkapasitas 10 ribu jamaah.
 
Pembangunan masjid Ahmad Kadyrov tersebut sebagai usaha membangun kembali Chechnya atau Chechen terutama kota Grozny sebagai ibukota Negara dari kehancuran akibat perang antara tahun 1991-1992 seiring dengan runtuhnya Uni Soviet.
 
Prophet Muhammed Mosque (foto: Sandro Seaman)

Pembangunan Masjid Nabi Muhammad
 
Pembangunan masjid ini diinisiasi oleh Presiden Chechnya, Ramzam Kadyrov yang juga sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. Pembangunan nya dimulai pada tahun 2012 dan diresmikan oleh Presiden Russia Vladimir Putin pada  hari Jum’at 23 Agustus 2019 yang artinya butuh waktu selama 7 tahun untuk menyelesaikan keseluruhan bangunan.  
 
Peresmian masjid ini bersamaan dengan peringatan hari jadi ke 68 tahun presiden pertama Chechnya ‘Akhmad Kadyrov’ (lahir pada 23 Agustus 1951), ayah dari Ramzan Kadyrov, presiden Chechnya asaat ini ‘. Upacara peresmian masjid juga dihadiri para tokoh penting dari Uni Emirat Arab, Saudi Arabia dan Kuwait.
 
Upacara peresmian masjid ini dilanjutkan dengan penyelenggaraan sholat Jum’at pertama dengan khutbah Jum’at disampaikan oleh Mohammed bin Abdul Karim Al Isssa yang merupakan sekretatis jenderal Liga Muslim Dunia (Muslim World League).
 
Prophet Muhammed Mosque (foto: Artur Akhmetvaleev)

Dalam peresmiannya Putin yang diwakili oleh Utusan Presiden untuk Districk Federal Kaukasus Utara Aleksandr matovnikov, memberikan selamat kepada semua warga Chechnya atas peresmian Masjid Prophet Mohammed. Menurut Putin, penyelesaian proyek megah yang luar biasa ini betul-betul merupakan momen penting bagi penduduk Shali dan seluruh Republik Chechnya yang memeluk Islam.
 
Masjid baru ini akan menjadi pusat penyebaran nilai-nilai Islam yang sejati dan abadi, serta pusat kehidupan beragama dan budaya umat Islam di seluruh wilayah ini, pesan Putin yang dibacakan oleh Utusan Presiden untuk Districk Federal Kaukasus Utara Aleksandr matovnikov.
 
Arsitektur Masjid Nabi Muhammad
 
Arsitektur masjid ini dirancang oleh asitek dari Uzbekistan, memadukan gaya Arab, Persia, Asia Tengah dan Byzantium. Bangunan utama masjid seluas 9700 meter persegi, berdiri diatas lahan seluas 53 hektar. Denah bangunannya simetris dilengkapi dengan empat menara tinggi menjulang di empat penjuru bangunan masjid. Enam bentuk menara menara kecil juga menghiasi atap masjid disekitar kubah utama.
 
Interior Prophet Muhammed Mosque.

Bangunan utama masjid dilengkapi dengan satu kubah bergaya Byzantium berukuran besar setinggi 43 meter ditopang dengan empat bentuk setengah kubah, seperti yang biasa kita lihat pada kubah Masjid Hagia Sophia di Istanbul. Kubah utama di-apit oleh empat kubah berukuran lebih kecil di empat penjuru atap.
 
Empat menara di ke-empat penjuru masjid masing masing setinggi 63 meter dibangun diatas tapak segi empat, kemudian berubah menjadi segi delapan. Batang menara hingga ke bagian balkoni seolah dibentuk dari delapan kolom, sisi bagian bawah balkoni dihias dengan ornamen muqarnas. Sedangkan dibagian puncak kubah dihias dengan ornamen bulan sabit bewarna emas, begitupun di puncak masing masing kubah masjid.
 
Empat sisi masjid ini dilengkapi dengan beranda dibangun seperti gerbang sebagaimana bentuk bentuk masjid Asia-tengah pada umumnya. Gerbang tinggi menawan ini berdiri atas jejeran anak anak tangga dan dihias dengan ukiran ornamen geometris, lukisan floral dan kaligrafi yang dibuat begitu detil dan halus.
 
Interior Prophet Muhammed Mosque (foto: Ахан Шамбат)

Keseluruhan bangunan masjid ini dibalut dengan warna putih salju sebagian besar memang warna asli marmer putih yang digunakan, sedangkan lantainya terbuat dari batu marmer yang didatangkan dari pulau Thassos, Yunani. Marmer tersebut sama dengan marmer yang digunakan di Masjidil Haram, Makah.
 
Di bagian dalam masjid, terdapat karpet bernuansa biru dengan tujuan untuk memberikan kesejukan dan ketenangan ketika berada di masjid ini. Ukiran dan kaligrafi di masjid ini disebut sebut menggunakan bahan emas murni.
 
Interior masjid ini juga dilengkapi dengan lampu gantung (chandelier) berukuran delapan meter dengan berat lebih dari dua setengah ton, dilengkapi dengan 395 lampu berhias kristal Swarovski dan emas.
 
Tata lampu Prophet Muhammed Mosque.

Pencahayaan Arsitektural yang menawan
 
Masjid ini menggunakan desain berteknologi mutakhir. Saat azan berkumandang, pencahayaan bagian luar masjid akan berganti mulai dari biru, hijau, merah, ungu dan warna lainnya.
 
Tata Cahaya masjid ini dikembangkan oleh tim profesional selama empat tahun terahir pembangunannya. Mulai dari pemilihan konsep pencahayaan yang dapat memberikan Cahaya yang lembut namun menyebar dan menyatu sempurna dengan keseluruhan bangunan masjid.
 
Ada dua belas tones warna berbeda yang digunakan pada pencahayaan luar bangunan masjid yang menyajikan warna yang berbeda beda sesuai dengan waktu pencahayaan. Jemaah sholat subuh akan menjumpai warna yang berbeda dengan warna Cahaya yang mereka jumpai saat sholat magrib dan isya.
 
Prophet Muhammed Mosque (foto: -Artur Akhmetvaleev)

Skema pencahayaannya dipilih dengan sangat hati hati memadukan beragam Teknik untuk mendapatkan pencahayaan yang sempurna sehingga menampilkan bangunan masjid ini tampak begitu Anggun, megah dengan aura yang elegan.
 
Taman dan Air Mancur
 
Tersedia pekarangan luas dengan 12 air mancur dan taman untuk memperindah keberadaan masjid kebanggan umat muslim di Chechnya tersebut dengan lebih dari 2000 pohon dan hamparan bunga mawar. Sejak dibangun masjid ini benar benar telah menjadi ‘pride of muslims’ sebagaimana julukannya dan telah menjadi icon dan mutiara arsitektur Islam di Chechnya dan Russia.
 
Rujukan
 
https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/27/160000321/diresmikan-putin-begini-arsitektur-unik-masjid-terbesar-di-eropa?page=all.
https://baytalfath.or.id/begini-arsitertur-masjid-termegah-di-eropa-yang-diresmikan-oleh-vladmilir-putin/
https://mosqpedia.org/en/mosque/709
https://www.reuters.com/article/us-russia-chechnya-mosque-idUSKCN1VD1I1
https://www.siasat.com/chechnya-has-europes-biggest-most-beautiful-mosque-1928840/
https://www.griven-usa.com/en/Projects/central-mosque-shali
https://saudigazette.com.sa/article/575314
 
------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga Masjid di Russia Lainnya
 

Sabtu, 01 Juni 2019

Masjid Nord Kamal Norilsk – Russia ; Masjid Paling Utara di Bumi

Masjid Nord Kamal di kota Norilsk tercatat sebagai salah satu masjid yang berada di dalam lingkar kutub utara bumi. Tempat dimana matahari tak bersinar penuh sepanjang tahu, kota dengan iklim paling ekstrim di Bumi, saat suhunya turun mencapai 60 derajat selsius dibawah nol dan badai salju nyaris terjadi saban hari sepanjang tahun.

Kota Norilsk adalah kota di Russia. Letaknya di bagian utara dan merupakan kota terbesar kedua di Russia di wilayah Siberia Utara, di lingkar Arktik kutub utara, setelah kota Murmansk. Kota paling dingin di bumi ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 134.832 jiwa. Norislsk tidak saja menyandang predikat sebagai kota dengan iklim paling extrim di dunia, tapi juga merupakan kota yang masuk ke dalam 10 kota paling tercemar di Bumi. Karenanya semenjak tahun 2001, kota ini menjadi kota tertutup yang tidak boleh dikunjungi oleh orang asing, kecuali dengan izin khusus.

Secara geografis, kota Norilsk berada di semenanjung Taimyr di wilayah Krasnoyarsk Territory di Russia. Satu satunya cara untuk mencapai kota ini adalah dengan pesawat terbang. Trsnsportasi alternative hanya tersedia selama musim panas yang singkat, dengan melalui angkutan sungai menggunakan ferry mengarungi sungai Yenisei menuju pelabuhan sungai Dudinka dilanjutkan dengan bus, ke kota Norilsk.

Kota Norilsk dibangun tahun 1930 di daerah yang begitu kaya dengan kandungan tambang logam. Pabrik pabrik pengolahan logam itu setiap hari melepaskan asap tebal bercampur asam ke udara. Suhu di kota ini benar benar extrim mencapai minus 58 derajat dan senantiasa bersalju selama 250 hinga 270 hari sepanjang tahun. Badai salju adalah hal biasa di kota ini, 110-130 hari dalam setahun terjadi badai salju disana, menjadikannya sebagai kota yang senantiasa dingin membeku di dunia.

Sepertiga penduduk kota ini beragama Islam dan mereka harus menjalankan ibadah puasa Romadhon setidaknya 20jam sehari.

Tidak hanya iklimnya yang tak ramah, sejarah kota ini juga cukup menyeramkan, pada awalnya kota ini dibuka dan dibangun pada masa kekuasaan Uni Soviet di Russia, dengan menggunakan para pekerja paksa, untuk menambang Nickel. Norilsk memang diketahui merupakan wilayah dengan cadangan nickel-copper-palladium terbesar di dunia. Sistem kerja paksa yang dikenal dengan sistem gulag terjadi sejak masa Vladimir Lenin hingga masa Joseph Stalin di tahun 1930-1950-an.

Muslim di kota Norilsk

Ada sekitar 30.000 muslim yang tinggal di kota Norilsk, sumber lainnya menyebut angka yang lebih besar, mencapai 50.000 ribu jiwa. Mereka menjadi muslim di dunia yang harus menjalankan ibadah puasa Ramadhan teramat panjang setiap harinya, mengingat matahari bersinar penuh di kota ini tidak lebih dari 90 menit setiap harinya.

Seoran penulis yang juga penduduk kota Norilsk menyebutkan bahwa, muslim di Norilsk merupakan diapora dari berbagai Negara. Hampir sepertiga penduduk kota ini merupakan muslim yang berasal dari Azerbaijanis, Tatar, Chechens dan Dagestan, termasuk juga yang berasal dari Negara Negara asia tengah seperti Kyrgyzstan, Kazakhstan, Uzbekistan dan Tajikistan.

Dari sekian banyak muslim disana juga terdapat muslim asli pribumi setempat, bahkan salah satu dari mereka yang berasal dari suku Nganasan (suku asli Samoyedic di semenanjung Taymyr, Siberia Utara) adalah salah satu pengurus masjid Nord Kamal.

Nurd Kamal, Mechet' / Нурд Камал, Мечеть
ул. 50 лет Октября, 2а, Norilsk, Krasnoyarskiy kray
Rusia, 663305. +7 391 942-11-49
Koordinat : 69°20'27"N   88°12'2"E



Masjid Nord Kamal

Masjid Nord Kamal adalah masjid terbesar di kota Norilsk, Russia. Masjid ini selesai dibangun dan dibuka secara resmi untuk peribadatan pada tanggal 19 September 1998. Sebuah masjid yang cukup indah. Masjid ini tercatat dalam buku rekor dunia (Guinness Book of Records ) sebagai ‘masjid yang berada ditempat paling utara di dunia’. Dibangun oleh seorang pengusaha muslim ‘Mukhtad Bekmeyev” yang merupakan penduduk asli Norilsk dari suku Tatar.

Nord Kamal atau Nurd Kamal yang menjadi nama masjid ini merupakan gabungan dari nama kedua orang tuanya, nama ayahnya Nuritdin dan Ibunya Gaynikamal, yang kemudian digabungkan menjadi Nord Kamal. Rancangan masjid ini ditangani arsitek Josef Muire atas dana dari seorang philanthropist Inggris, Stephen Trantham.

Gaya bangunannya dipengaruhi oleh arsitektur Turki dengan sebuah bangunan menara dan sebuah kubah besar di atap utama masjid. Uniknya kubah masjid ini dibangun dalam bentuk yang menyerupai sebuah lonceng dengan warna ke-emasan.  ‘Mukhtad Bekmeyev” yang membangun masjid ini, sudah tidak tinggal di Norilsk, beliau sudah pindah ke kota Sochi, di tepian Laut Hitam yang berjarak sekitar 4,000 km.

Matahari bersinar penuh di kota ini tak lebih dari 90 menit setiap harinya.

Meski dibangun dengan bentuk sebagaimana masjid pada umumnya, arsitek masjid ini mau tidak mau melakukan beberapa pengecualian dalam rancangannya yang harus disesuaikan dengan kondisi di Kutub Utara tempat masjid ini berada. Seperti contoh pada bangunan menaranya yang biasanya dibangun dalam bentuk bundar, dengan sengaja dibangun dengan denah segi empat dikarenakan dalam denah yang demikian bata yang menjadi bahan bangunannya tidak mudah beku dan lebih tahan terhadap terpaan angin kencang di daerah tersebut.

Terancam Suhu Dingin

Laporan media Russia di tahun 2018 menyebutkan masjid ini mengalami masalah cukup serius dengan terputusnya sambungan listrik ke masjid ini, berakibat pada tidak berfungsinya sistem pemanas di masjid ini serta peralatan yang membutuhkan ternaga listik lainnya. Masalah tersebut dikhawatirkan akan berdampak lebih luas terhadap struktur bangunan meskipun sudah dirancang sedemikian rupa untuk mampu bertahan dalam iklim yang ekstrim.

Cuaca yang begitu dingin, membutuhkan semangat dan daya tahan tubuh yang prima untuk sekedar pergi ke masjid ini bagi muslim di kota Norilsk.

Masalah tersebut di duga terjadi akibat kerusakan jaringan kabel bawah tanah yang terjadi saat proses penghancuran gedung yang berada tak jauh dari lokasi masjid ini. Ketiadaan pemanas memang menjadi masalah besar di Norilsk, terutama bagi muslim disana yang akan melaksanakan sholat subuh di masjid ini di kondisi cuaca yang bersalju cukup tebal.

Menurut penjelasan imam masjid, dari sekian puluh ribu muslim di Norilsk, rata rata yang hadir sholat jum’at di masjid ini sekitar 500-600 jemaah saja. Beliau menjelaskan bahwa sebagian besar muslim disana adalah pekerja pabrik dan sudah kelelahan saat pulang kerja di malam hari. Sebagian besar muslim di Norilsk merupakan muslim dari Azerbaijan dan wilayah Republik Dagestan sebagian besar mereka berpropesi sebagai pegawai pabrik dan sebagian lagi berdagang.

Penyusutan jumlah penduduk

Norilsk mengalami penyusutan jumlah penduduk. Biaya hidup yang semakin tinggi dan tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat, mengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk sepanjang tahun. Diperkirakan penduduk kota ini berkurang sekitar 5000 jiwa setiap tahun nya, kebanyakan mereka pindah ke kota kota lain.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Minggu, 14 April 2019

Masjid Ljubljana, Slovenia

Berdiri megah dengan satu menara sederhana, Masjid Ljubljana menjadi masjid pertama dan satu satunya di era modern Slovenia.

Slovenia, salah satu Negara Republik di Eropa tengah yang merupakah salah satu Negara pecahan dari Republik Federasi Yugoslavia, yang kemudian mendirikan Negara merdeka di tahun 1991 seiring dengan runtuhnya Negara federasi yang didirikan oleh Josep Bros Tito tersebut. Slovenia berbatasan dengan Austria disebelah utara, Hongaria disebelah timur, Kroasia disebelah selatan dan Italia disebelah baratnya.

Republik Slovenia memisahkan diri dari Republik Federasi Yugoslavia dan menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 25 Juni 1991, diterima sebagai anggota PBB pada tanggal 22 Mei 1992 dan diterima sebagai anggota Uni Eropa pada tanggal 1 Mei 2004. Dibidang pertahanan, Slovenia bergabung dengan organisasi fakta pertahanan atlantik utara (NATO).

Islam adalah agama dengan penganut terbesar kedua di Slovenia dengan penganut mencapai hampir 50 ribu jiwa atau setara dengan 2,4%. Mayoritas penduduk Slovenia menganut agama Katholik, sebagian besar Muslim Slovenia berasal dari etnis Bosnia & Herzegovina, Kosovo dan etnis Slavia lainnya.

Gambar rancangan artis masjid Ljubljana.

Masjid di Slovenia berdiri setelah perjuangan 40 tahun.

Dalam sejarahnya, Slovenia pernah memiliki masjid permanen dan cukup megah di Log pod Mangartom, sebuah desa di barat laut Slovenia. Masjid tersebut dibangun oleh resimen infantri ke-4 Bosnia-Herzegovia semasa perang dunia pertama dan kemungkinan besar hancur tak bersisa semasa perang dunia tersebut, ataupun diruntuhkan segera setelah perang berahir.

Muslim Slovenia terutama yang tinggal di ibukota Negara tersebut ahirnya memiliki sebuah masjid di ibukota Negara setelah menanti selama 40 tahun sejak pertama kali petisi dikirimkan ke pemerintah untuk pembangunan tempat ibadah bagi muslim Slovenia di Ibukota Negara.

Empat dekade bukanlah waktu yang sebentar, namun penantian dengan penuh kesabaran itu ahirnya membuahkan hasil, masjid yang di impi impikan itu kini berdiri megah dalam arsitektur kontemporer modern tanpa kehilangan ciri utamanya sebagai masjid. Masjid di Ibukota Negara Slovenia itu berdiri di bekas lahan industri.

Islamska skupnost v republiki Sloveniji
Grablovičeva ulica 14, 1000 Ljubljana, Slovenia
islamska-skupnost.si



Setelah penantian yang begitu lama, wajar bila upacara peletakan batu pertama pembangunan masjid ini pun dihadiri ribuan muslim Slovenia. Upacara resmi tersebut turut dihadiri oleh anggota lembaga kepresidenan Bosnia & Herzegovina Bakir Izetbegovic, Presiden dari pemerintahan Slovenia Alenka Bratušek, Mantan Presiden Slovenia Danilo Turk, Walikota Ljubljana Zoran Jankovic, mufti komunitas muslim di Bosnia & Herzegovina Hussein Kavazovic dan mufti Ljubljana Nedzad Grabus.

Proyek pembangunan masjid dan Islamic center di Ljubljana ini tentu saja menjadi catatan sejarah baru bagi Slovenia dan hubungan antara kedua Negara Slovenia dan Bosnia & Hezegovina yang keduanya sama sama Negara pecahan Federasi Yugoslavia. Dan menjadi sejarah baru bagi toleransi beragama di Slovenia dimana komunitas muslim merupakan minoritas berbanding terbalik dengan tetangganya, Bosnia & Herzegovina.

Sejak tahun 1969

Upaya untuk membangun Islamic Cultural Center di Ljubljana berawal di tahun 1969, saat itu pengajuan izin pembangunan masjid diajukan ke pemerintah Slovenia oleh Sulejman Kemurato, selaku ketua komunitas muslim di Ljubljana. Namun perkembangan selanjutnya muslim disana kesulitan untuk memenuhi semua perizinan pembangunan ditambah lagi dengan kesulitan mendapatkan lahan untuk pembangunannya.

Masjid dan juga pusat kebudayaan Islam Ljubljana, Slovenia.

Masalah administrasi, birokrasi hingga perundang undangan menjadi ganjalan bagi harapan muslim disana untuk memiliki masjid. Proposal pembangunan –nya tertahan di para pejabat lokal yang enggan meluluskan proposal tersebut, dan sebagian dari mereka melakukan upaya referendum untuk pemungutan suara atas rencana pembangunan masjid tersebut.

12,000 orang turut berpartisipasi menandatangani petisi tersebut. Namun petisi itu kemudian di anulir oleh Mahkamah Konstitusi Slovenia yang menyebut hal tersebut telah melanggar konstitusi di ranah kebebasan beragama di Slovenia.

Penolakan terhadap pembangunan masjid di Negara ini cukup keras, mengakibatkan muslim Slovenia harus melaksanakan sholat berjamaah di fasilitas fasilitas public termasuk gedung olahraga. Upaya referendum terahir untuk menolak pembangunan masjid ini dilakukan oleh Michael Jarc salah satu anggota dewan kota yang berupaya menggalang referendum kembali untuk menolak pembangunan masjid tersebut.

Kabar baik berhembus manakala Zoran Jankovic dilantik menjadi walikota Ljubljana, beliau yang kemudian membantu komunitas muslim disana mendapatkan izin pembangunan sekaligus juga menawarkan lokasi pembangunan masjid tersebut di pusat kota dan di tahun 2008 komunitas muslim Slovenia setuju untuk membeli lahan yang ditawarkan bagi pembangunan masjid dimaksud.

Di Bulan November dilakukan upacara peletakan batu pertama pembangunan masjid Ljubljana dalam sebuah upacara yang mengharu biru. Dan keseluruhan pembangunan masjid tersebut selesai di tahun 2018 menghabiskan dana sekitar 12 juta euro setara dengan US$15.9 juta Dolar.

Masjid Ljubljana dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung termasuk perpustakaan, aula, ruang kelas hingga perumahan bagi Imam dan para pegawai pengurusnya.
Secara keseluruhan dana pembangunan masjid dan Islamic cultural center Slovenia ini bersumber dari para komunitas muslim dan pengusaha muslim Slovenia, masyarakat muslim Bosnia & Herzegovina menyumpang sebesar €5 jura Euro dan pemerintah Qatar mengucurkan bantuan sebesar €15 juta Euro.

Arsitektur Masjid Ljubljana

Meski secara umum bentuk masjid Ljubljana ini nyaris sama sekali tidak mirip dengan bangunan masjid yang kita kenal pada umumnya. Bangunan utamanya berbentuk kubus seperti bangunan Ka’bah dengan konstruksi dan rancangan modern.

Satu satunya penanda yang terlihat dari luar apalagi dari kejauhan yang menandakan bahwa bangunan ini adalah masjid adalah sebatang menaranya setinggi 40 meter yang memang dibangun sedikit lebih tinggi dari bangunan utamanya. Meski bentuk menaranya pun tidak seperti bangunan menara yang biasa kita kenal.

Di bagian interiornya baru menampilkan utuh sebagai sebuah masjid. Masjid Ljubljana dilengkapi dengan beberapa bangunan pendukung sesuai dengan fungsinya yang juga menjadi pusat kebudayaan Islam di Slovenia, termasuk di dalamnya gedung perpustakaan, ruang ruang kelas, aula, perkantoran, dan tempat tinggal bagi imam dan pengurus masjid***.

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga