Tampilkan postingan dengan label Masjid di Kutub Utara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masjid di Kutub Utara. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Juli 2023

Alaska Mosque, Masjid Pertama di Alaska

Masjid Alaska / Alaska Mosque / Alaska Masjid pada bulan April 2023, masjid pertama di negara bagian Alaska Amerika Serikat. Salah satu masjid yang berada di wilayah Kutub Utara. [foto: Didar Alam].

Alaska Mosque atau Masjid Alaska atau secara resmi disebut sebagai Islamic Community Of Anchorage, adalah masjid pertama yang dibangun di negara bagian Alaska, negara bagian Amerika Serikat yang letaknya di ujung paling utara benua Amerika dan seebagian wilayah utara-nya masuk dalam lingkar kutub utara (arctic region). Karena letak geografisnya tersebut, masjid ini menjadi salah satu masjid yang letaknya berada dilokasi paling utara di bumi.
 
Mulai dibangun pada bulan Oktober 2010 menjadi pusat komunitas Islam di Anchorage ibukota negara bagian Alaska. Diperuntukkan bagi muslim disana yang pada saat masjid tersebut mulai dibangun, jumlahnya diperkirakan mencapai 2000 hingga 3000 jiwa, terdiri dari muslim dari berbagai latar belakang bangsa.
 
Pusat Komunitas Islam Anchorage Alaska
Islamic Community Center of Anchorage (Alaska Mosque)
8005 Spring St, Anchorage, AK 99518, Amerika Serikat
https://alaskamasjid.org/
Telephone: 907-248-7333
E-mail: alaskamuslimcommunity@yahoo.com
https://goo.gl/maps/DoE45CmPhN1EFEux5
 

 
Dengan berdirinya masjid pertama di Alaska ini, mengahiri kisah sholat berjamaah di ruang ruang sewaan di pusat perbelanjaan seperti yang sebelumnya mereka lakukan karena ketiadaan masjid. Bangunan masjid in dibangun dua lantai. Lantai pertama untuk Jemaah pria sedangkan lantai kedua khusus untuk Jemaah Wanita.
 
Masjid Alaska terletak di sebuah kawasan bisnis, dan bertetangga dengan gereja Presbiterian Korea, sejumlah bengkel mobil, dan restoran. Tidak heran, ketika berada di masjid itu, terdengar beragam bahasa. Kondisi ini sama persis seperti halnya sekolah-sekolah di Anchorage, di mana lebih dari 100 bahasa terdengar sehari-hari.
 
Mengingat lokasinya yang berada di Kawasan kutub utara, pembangunan masjid ini juga mau tidak mau turut mempertimbangkan faktor iklimnya yang senantiasa dingin. Karena ruangan ruangan masjid ini juga dilengkapi dengan sistim pemanas untuk membuatnya tetap nyaman.
 
Ground breaking Masjid Alaska di tahun 2010.

Pembangunan Masjid Alaska
 
Masjid ini dibangun atas inisiatif dari Islamic Community Center of Anchorage Alaska (ICCAA) yang merupakan komunitas muslim dari berbagai kalangan termasuk dari Afro Amerika, Kaukasia, Albania, Asia Selatan, Afrika, Timur Tengah, Indonesia, Malaysia, serta muslim asli Alaska.
 
Upacara peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan masjid Alaska dilakukan pada hari Sabtu, 16 Oktober 2010. Proses tersebut turut dihadiri oleh presiden CAIR (Council on American-Islamic Relations) Nihad Awad.
 
Lahan untuk masjid ini seluas 15.000 ribu kaki persegi (1.400 meter persegi) yang di beli oleh komunitas muslim setempat dengan harga US$600 ribu dolar Amerika, murni dari dana donasi para jemaah.
 
Masjid Alaska pada saat pemasangan kubah menara nya dimusim salju yang membeku, udah kebanyang kan betapa dinginnya disana.

Masjid Alaska mulai dibuka dan dipakai pada 2014 meski belum rampung 100% saat ruangannya masih berbau cat dan semen. Saat itu proyek pembangunan masjid ini sudah menghabiskan dana sekitar $2 juta dollar dan masih membutuhkan sekitar $1 juta dollar lagi untuk penyelesaiannya termasuk pembangunan dua Menara.
 
Dana pembangunan masjid bersumber dari Jemaah muslim setempat dan sumbangan dari berbagai komunitas muslim dari 48 negara bagian Amerika Serikat termasuk dari Texas, Oklahoma, Illinois dan California.
 
Pembangunan tahap pertama masjid ini berjalan selama hampir empat tahun, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas pendukungnya termasuk ruang kelas, kantor dan perpustakaan. Pembangunan komplek masjid ini baru selesai pada awal tahun 2017.
 
Interior Masjid Alaska.

Karena pertumbuhan komunitas muslim di Anchorage, pelaksanaan sholat jum’at di masjid ini dilaksanakan dua kali kali karena kapasitas masjid yang tidak mampu menampung seluruh Jemaah sholat jum’at untuk diaksanakan sekaligus.
 
Muslim di Anchorage
 
Anchorage di Alaska, kira-kira berjarak 10 ribu kilometer dari Mekah, Arab Saudi. Namun, kota ini semakin menarik perhatian banyak muslim dari berbagai penjuru dunia. Banyak migran muslim hijrah ke sana dan menemukan kedamaian di wilayah yang dulunya milik Rusia dan dibeli Amerika itu.
 
Berbagai komunitas muslim terbentuk, dan kini di kota itu, warga muslim bisa menemukan toko kelontong barang-baranag kebutuhan sehari-hari yang halal, restoran halal dan bahkan masjid. Alaska merupakan negara bagian di Amerika dengan kepadatan penduduknya yang masih rendah, pajak nya juga rendah dan meniadakan pajak penghasilan, hal itu menjadi salah satu daya Tarik wilayah ini bagi para imigran dari berbagai bangsa.
 
Masjid Alaska saat proses pembangunan.

Jumlah warga muslim di Anchorage saat ini memang belum begitu besar. Jika pada tahun 2014, tercatat ada 3000 warga pemeluk Islam di kota itu, pada akhir tahun 2018 jumlahnya diperkirakan hampir mencapai 4000 orang.
 
Di banyak kota lain di AS, kebanyakan masjid terkait dengan satu kelompok etnis, namun tidak demikian halnya di Anchorage. Karena kecilnya jumlah muslim disana dan berasal dari beragam latar belakang bangsa mereka bersatu dalam satu komunitas.
 
Karena iklim di Alaska. Musim dingin disana sangat panjang, serta panjang siang dan malam hari sangat berbeda dengan negara-negara bagain lain di AS. Walhasil, itu mempengaruhi kegiatan beribadah muslim, khususnya sewaktu bulan Ramadhan.
 
Pada musim panas, lamanya siang bisa mencapai 21 jam. Pada bulan Desember, siang hari bisa jadi tiga jam saja. Para ulama menganjurkan untuk mengikuti zona standar hingga muslim disana mengikuti waktu Mekkah. Puasa mulai dari pukul 4 pagi dan berbuka menjelang pukul 7 malam.***
 
Rujukan
 
situs resmi masjid Alaska https://alaskamasjid.org/
https://www.voaindonesia.com/a/anchorage-tempat-hijrah-muslim-migran-di-as-/5121185.html
https://www.dream.co.id/jejak/dibangun-masjid-pertama-di-ujung-utara-as-140828f.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pusat_Komunitas_Islam_Anchorage_Alaska
https://theworld.org/stories/2014-08-26/alaskas-first-mosque-opens-its-doors
https://storage.googleapis.com/clio-images/31517.73353.jpg

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga Masjid di Amerika Serikat Lainnya


Sabtu, 03 Agustus 2019

Menemukan Masjid di Islandia

Tiga masjid di Islandia, kiri: Moskan i Reykjavik, kanan atas : Masjid Islamic Cultural Centre of Iceland, kanan bawah: The Grand Mosque If Iceland.

Islandia adalah Negara yang berada di sebuah pulau gunung vulkanik, berdiri sendirian ditengah tengah laut Atlantik Utara. Negara ini menjadi Negara yang “seluruh wilayah” nya berada di titik paling utara bumi, dan dengan demikian kota Reykjavik, ibukota Islandia adalah satu satunya ibukota Negara yang letaknya paling utara Bumi. Pulau utama Islandia hanya berada beberapa derajat dibawah garis lingkar kutub utara, namun demikian garis lingkar kutub utara tepat melintasi Pulau Grimsey, pulau kecil seluas 5km2 milik Islandia yang berada sekitar 40km di lepas pantai utara pulau Islandia.

Islandia dikenal sebagai salah satu Negara dengan penduduk muslim paling sedikit di dunia. mayoritas penduduk Islandia beragama Kristen (Gereja Lutheran Islandia 80.7%, Katholik Roma 2.5%, Reykjavik Free Church 2.4%, dan Hafnarfjorour Free Church 1.6%) Agama agama lain hanya 3.6%, serta tak menyebutkan agama yang di anut 3% hingga 6.2% (data perkiraan tahun 2006). Pemeluk agama Islam disana hanya ada sekitar 694 orang saja atau setara dengan 0.2% saja dari total penduduk Islandia, yang tergabung dalam dua organisasi Islam yang sudah berdiri disana. Meskipun ditengarai jumlah muslim disana lebih banyak dari angka tersebut.

                       
Meski muslim disana teramat sedikit. Namun mereka mendapatkan pengakuan dan perlindungan dari Negara. Muslim di Islandia kebanyakan tinggal di Ibukota Negara, Reykjapik dan wilayah sekitarnya. Islandia kini memiliki 3 masjid, dua di antaranya merupakan masjid yang menempati ruangan di gedung perkantoran di pusat kota Reykjapik dan satu masjid menempati satu bangunan yang di alihfungsi menjadi masjid. Sebagaimana dijelaskan di situs icelandmosque.islam.is, Muslim Islandia juga sedang berencana untuk membangun “masjid sebenarnya” untuk pertama kali di Negara mereka, meski masih banyak kendala. Berikut ini masjid masjid masjid tersebut.

1. MOSKAN i REYKJAVIK / MASJID AN-NUR

Moskan i Reykjavik atau nama resminya adalah Masjid An-Nur merupakan masjid pertama di Islandia, letaknya berada di lantai tiga gedung perkantoran di kota Reykjapik, dikelola oleh Asosiasi Muslim Islandia.

Moskan í Reykjavík atau Masjid Reykjavík dikelola organisasi Islam Félag Múslima á Íslandi (Islamic Association of Iceland) atau Asosiasi Muslim Islandia merupakan salah satu dari tiga organisasi Islam di Islandia didirikan tahun 1997 dan berpusat di Reykjavik.
 
Masjid ini resminya bernama Masjid An Nur sebagaimana tertulis dalam Bahasa arab di sisi kiri pintu masuknya, namun lebih dikenal sebagai Moskan í Reykjavík. Menempati ruangan di-lantai tiga sebuah gedung perkantoran di pusat kota Reykjavik dan mulai dibuka tahun 2002.         

 
Dipilihnya lokasi masjid-nya sekarang ini, setelah proposal yang diajukan oleh organisasi ini kepada pemerintah setempat di tahun 2000 untuk membangun “masjid sebenarnya” di kota Reykjavik tidak membuahkan hasil.

Masjid An-Nur berada di distrik Ármúli, kota Reykjavik, meski berukuran kecil dan menempati gedung perkantoran, namun masjid ini resmi diakui oleh pemerintah dan menjalankan semua aktivitasnya sebagaimana masjid pada umumnya yang kita kenal, termasuk pelaksanaan sholat jum’at dan sebagainya..

2. ISLAMIC CULTURAL CENTER OF ICELAND  

Islamic Cultural Center of Finlandia (ICCI) organisasi Islam resmi kedua di Islandia. Organisasi ini mengelola sebuah masjid yang juga mengambil tempat di lantai dua gedung pergudangan di pusat kota Reykjavik. 

Islamic Cultural Center of Iceland (ICCI) atau dalam bahasa setempat disebut Menningarsetur múslima á Íslandi adalah salah satu dari tiga organisasi Islam di Islandia. Organisasi ini mengelola sebuah masjid yang menempati salah satu ruang di lantai dua gedung pergudangan di pusat kota Reykjavik. 

Tidak ada tanda atau petunjuk apapun pada gedung tempat masjid ini berada. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah jemaahnya, organisasi ini kini mulai menggalang dana untuk menyewa tempat yang lebih luas.


Masjid yang dikelola ICCI juga menyelenggarakan pendidikan agama untuk anak anak melalui sekolah Iqra (Iqro School) yang dikelolanya. Beragam program diselenggarakan oleh organisasi ini termasuk organisasi kepemudaan dan remaja Islam. 

Tidak hanya untuk penyelenggaraan acara acara tertentu yang cukup besar, ICCI juga harus menyewa tempat untuk penyelenggaraan sholat Idul Fitri maupun sholat Idul Adha. Dan tempat yang cukup memadai untuk penyelenggaraan ibadah berjemaah tersebut seringkali mereka menggunakan gedung olahraga indoor di kota Reykjavik.

3. THE GRAND MOSQUE OF ICELAND

Grand Mosque Of Iceland atau Masjid Islandia Akbar, merupakan satu satunya masjid di Islandia yang berupa bangunan yang berdiri sendiri, meskipun awalnya gedung ini bukanlah bangunan masjid melainkan semacam gedung kesenian dengan aula yang cukup besar, kemudian berubah fungsi menjadi restoran sampai ahirnya dibeli oleh organisasi Islamic Foundation of Iceland dan dikonversi menjadi masjid.

The Grand Mosque of Iceland atau Masjid Agung Islandia, di google map juga ditandai dengan nama Islamic Foundation of Iceland dan Moskan I Reykjavik, merupakan satu satunya bangunan masjid sebenarnya di Islandia, dalam artian satu bangunan utuh yang memang fungsinya khusus untuk masjid. Masjid Agung Islandia berada di kawasan hunian di pusat kota Reykjavik. Awalnya bangunan ini adalah gedung pusat kebudayaan dan seni musik yang dibangun tahun 1997.

Sempat beralih fungsi menjadi restoran yang sering dipakai untuk festival dan perayaan komunitas. Lalu sekitar tahun 2011 dan 2012 gedung tersebut dibeli oleh komunitas muslim yang tergabung dalam wadah Islamic Foundation of Iceland dan mengubah fungsinya menjadi masjid dan pusat kebudayaan Islam. Masjid ini dikelola oleh Islamic Foundation Of Iceland.

Masjid Agung Islandia ini berupa bangunan beratap kerucut berdenah segi delapan, sangat kontras dengan gedung Perlan yang merupakan bangunan pusat informasi pariwisata islandia sekaligus juga gedung observatorium yang berada diseberang masjid ini dan gedungnya justru yang lebih mirip masjid dengan kubahnya yang sangat besar.


------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga Artikel Masjid di Kutub Utara lain nya




Minggu, 28 Juli 2019

Masjid Murmansk, Masjid Kutub Utara di Rusia

Murmansk, adalah ibukota Oblast Murmansk, wilayah Rusia di Semenanjung Kola, seluruh wilayah Murmansk Oblast berada di dalam lingkar kutub utara dengan suhu udara rata rata selalu dibawah titik 0 derajat selsius.

Islam merupakan agama dengan pemeluk terbesar kedua di seluruh wilayah Republik Federasi Russia setelah pemeluk Agama Kristen Ortodox. Jumlah pemeluk Islam mencapai 9.400.000 jiwa atau sebesar 6,5% dari keseluruhan jumlah penduduknya. Jumlah tersebut didasarkan kepada survey secara nasional yang diselenggarakan pada tahun 2012.

Jumlah tersebut juga tidak memasukkan dua wilayah federal dengan penduduk mayoritas muslim yakni Republik Chechnya dan Republik Ingushetia yang pemeluk Islamnya diperkirakan mencapai dua juta jiwa. Sehingga dipastikan bahwa jumlah pemeluk agama Islam di Rusia jauh lebih besar dari angka 9,4 juta jiwa.

Cukup menarik bahwa dari seluruh muslim di Rusia, 6.700.000 muslim disana atau sekitar 4.6% dari jumlah penduduknya tersebut tidak mengikuti salah satu mazhab manapun. Islam diakui dalam tatanan hukum maupun oleh para petinggi politik di Negara itu sebagai salah satu agama yang sudah menjadi bagian tradisi Negara, bagian dari warisan sejarah bangsa dan di subsidi oleh pemerintah. Sejarah Islam di Rusia sudah berakar sejak Negara itu masih berbentuk sebuah kekaisaran.

Kota Murmansk merupakan kota terbesar di seluruh wilayah lingkat kutub utara.

Matahari Tengah Malam di Murmansk

Kota Murmansk adalah ibukota Oblast (semacam provinsi) Murmansk di Rusia bagian barat laut, lokasinya berada di dalam lingkar Kutub Utara. seluruh wilayah Oblastnya berada di Semenanjung Kola, secara geografis seluruh wilayah daratan Oblast Murmansk ini juga merupakan bagian dari daratan Lapland yang meliputi empat wilayah Negara yang terdiri dari Norwegia, Finlandia, Swedia dan Rusia.

Karena letak geografis tersebut Oblast Murmansk berbatasan dengan darat langsung dengan wilayah daratan Kerajaan Norwegia dan Republik Finlandia di sebelah barat, dan sebelah utaranya menghadap ke laut Barent di kutub utara. Seluruh wilayah ini merupakan wilayah dengan suhu udara yang selalu dingin membeku dan tentu saja tidak ramah bagi orang Indonesia yang terbiasa dengan iklim tropis yang hangat sepanjang tahun.

Karena iklimnya, Murmansk terkenal sebagai kota yang sepanjang tahun mengalami 40 hari tanpa matahari dan 60 hari tanpa malam. Di Murmansk dan wilayah Rusia utara lainnya hanya dikenal istilah malam kutub dan hari kutub (atau disebut juga matahari tengah malam). Hari kutub terjadi ketika matahari tidak pernah tenggelam di balik cakrawala, melainkan hanya tampak "berputar" di sekitar langit selama berhari-hari (22 Mei – 22 Juli).

Masjid di kota Murmansk berbentuk bangunan biasa seperti kebanykan bangunan lainnya. nyaris tak ada penanda dan petunjuk apapun dibangunan ini selain tulisan kecil dibangunan dan ada spanduk berbahasa Arab di area parkirnya. (foto dari gmap).
Di hari kutub yang tak pernah gelap itu, warganya sendiripun seringkali bingung untuk membedakan waktu, apakah saat ini sedang malam atau siang hari karena mataharinya masih bersinar kendati sudah dinihari. Suasana terbalik ketika malam kutub saat matahari tak pernah terbit. Suasana seperti fajar terjadi selama 40 hari penuh.

Islam di Murmansk

Oblast Murmansk memiliki populasi penduduk 795,409 jiwa (sensus 2010) dan satu persen dari jumlah tersebut merupakan pemeluk agama Islam. Berdasarkan data demografi Oblast Murmansk, Islam memiliki potensi yang sangat besar untuk lebih berkembang di wilayah tersebut. Merujuk kepada data kependudukannya tahun 2012, disebutkan bahwa 41,7% penduduknya menganut Agama Kristen Ortodox, sekitar 5% menganut agama Kristen lainnya (termasuk Katholik) dan penganut kepercayaan tradisi setempat.

Data tahun 2012 tersebut juga menyebutkan porsi sangat besar dimana 12% masyarakatnya menganut faham Atheis, 28% mengaku memiliki keyakinan spiritual namun tidak menganut agama apapun, ditambah dengan 12,5% yang tidak menyebutkan kepercayaan atau agamanya. Hal tersebut tentunya menjadi peluang yang sangat besar bagi perkembangan Islam disana selanjutnya.

Ruang sholat Masjid Al-Rihlah kota Murmansk.
Karena iklimnya yang hanya ada “hari dan malam kutub” muslim di Murmansk dan kawasan Rusia utara lainnya mengalami puasa yang teramat panjang di bulan Romadhon yang justru jatuh di musim panas sehingga waktu puasanya teramat panjang. Karenanya muslim disana menyandarkan waktu puasa mereka mengikuti Negara Islam terdekat (Turki) atau malah ada yang mengikuti waktu puasa di Arab Saudi.

Masjid Murmansk dan Masjid Kutub Utara Rusia Lainnya

Kota Murmansk sudah lama memiliki sebuah bangunan masjid. Dan masjid di Kota Murmansk ini bukan satu satunya masjid di Rusia yang lokasinya berada di Lingkar Kutub Utara. Di kota Norilsk di wilayah Siberia Utara sudah lama terkenal dengan Masjid Nord Kamal.

Kota Norilsk terkenal sebagai kota pertambangan dengan tingkat polusi yang sangat parah, menjadikannya sebagai kota dengan pencemaran udara paling buruk di dunia, dan kota itu kini tertutup bagi pengunjung kecuali dengan izin khusus. Klik disini untuk membaca artikel Masjid Nord Kamal.

Masjid Murmansk


Tidak banyak informasi menyangkut masjid di kota Murmansk di wilayah Oblast Murmansk, Rusia, ini. Namun dengan mudah anda akan menemukannya di google map cukup dengan mengetikkan kata “Murmansk Mosque’, Google map akan menampilkan satu satunya masjid di kota itu dengan nama Masjid Al-Rihlah dalam Aksara Arab.

Bangunan masjid Murmansk berbentuk bangunan biasa seperti bangunan bangunan lain disekitarnya. Awalnya bangunan ini memiliki  luas sekitar 300 meter persegi. Terdiri dari dua lantai, dan hanya lantai duanya yang gunakan sebagai ruang sholat bagi Jemaah pria dan wanita.

Pada bulan September 2013 masjid ini kemudian di renovasi ruangan sholat Jemaah pria dan wanita dipisahkan, bangunan masjid juga dilengkapi dengan tempat berwudhu, ruang kelas dan dapur dan ruang istirahat, masjid ini kemudian juga dilengkapi dengan kantor Imam-khatib dan kantor pengurus komunitas muslim setempat. Ruang sholat utama ditempatkan di lantai satu.

Masjid A-Rihlah di Kota Murmansk ini menjadi Masjid kedua di wilayah kutub utara di Rusia setelah Masjid Nord Kamar di kota Nurilsk.
Bangunan masjid Murmansk terlihat selayaknya bangunan lain di kota Murmansk, tanpa kubah, tanpa menara dan penanda lainnya yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan sebuah masjid. Hanya tulisan kecil dalam aksara rusia itu yang barangkali menjadi penunjuk serta spanduk besar disebelahnya yang menjadi penanda.

Karena keterbatasan informasi, bukan tidak mungkin Masjid Al-Rihlah di Murmask ini bukanlah satu satunya masjid di kota Murmansk ataupun di seluruh wilayah Oblast nya. Mengingat jumlah muslim disana yang mencapai satu persen atau sekitar 7 hingga 8 Ribu jiwa***.

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga Artikel Masjid di Kutub Utara lain nya



Sabtu, 01 Juni 2019

Masjid Nord Kamal Norilsk – Russia ; Masjid Paling Utara di Bumi

Masjid Nord Kamal di kota Norilsk tercatat sebagai salah satu masjid yang berada di dalam lingkar kutub utara bumi. Tempat dimana matahari tak bersinar penuh sepanjang tahu, kota dengan iklim paling ekstrim di Bumi, saat suhunya turun mencapai 60 derajat selsius dibawah nol dan badai salju nyaris terjadi saban hari sepanjang tahun.

Kota Norilsk adalah kota di Russia. Letaknya di bagian utara dan merupakan kota terbesar kedua di Russia di wilayah Siberia Utara, di lingkar Arktik kutub utara, setelah kota Murmansk. Kota paling dingin di bumi ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 134.832 jiwa. Norislsk tidak saja menyandang predikat sebagai kota dengan iklim paling extrim di dunia, tapi juga merupakan kota yang masuk ke dalam 10 kota paling tercemar di Bumi. Karenanya semenjak tahun 2001, kota ini menjadi kota tertutup yang tidak boleh dikunjungi oleh orang asing, kecuali dengan izin khusus.

Secara geografis, kota Norilsk berada di semenanjung Taimyr di wilayah Krasnoyarsk Territory di Russia. Satu satunya cara untuk mencapai kota ini adalah dengan pesawat terbang. Trsnsportasi alternative hanya tersedia selama musim panas yang singkat, dengan melalui angkutan sungai menggunakan ferry mengarungi sungai Yenisei menuju pelabuhan sungai Dudinka dilanjutkan dengan bus, ke kota Norilsk.

Kota Norilsk dibangun tahun 1930 di daerah yang begitu kaya dengan kandungan tambang logam. Pabrik pabrik pengolahan logam itu setiap hari melepaskan asap tebal bercampur asam ke udara. Suhu di kota ini benar benar extrim mencapai minus 58 derajat dan senantiasa bersalju selama 250 hinga 270 hari sepanjang tahun. Badai salju adalah hal biasa di kota ini, 110-130 hari dalam setahun terjadi badai salju disana, menjadikannya sebagai kota yang senantiasa dingin membeku di dunia.

Sepertiga penduduk kota ini beragama Islam dan mereka harus menjalankan ibadah puasa Romadhon setidaknya 20jam sehari.

Tidak hanya iklimnya yang tak ramah, sejarah kota ini juga cukup menyeramkan, pada awalnya kota ini dibuka dan dibangun pada masa kekuasaan Uni Soviet di Russia, dengan menggunakan para pekerja paksa, untuk menambang Nickel. Norilsk memang diketahui merupakan wilayah dengan cadangan nickel-copper-palladium terbesar di dunia. Sistem kerja paksa yang dikenal dengan sistem gulag terjadi sejak masa Vladimir Lenin hingga masa Joseph Stalin di tahun 1930-1950-an.

Muslim di kota Norilsk

Ada sekitar 30.000 muslim yang tinggal di kota Norilsk, sumber lainnya menyebut angka yang lebih besar, mencapai 50.000 ribu jiwa. Mereka menjadi muslim di dunia yang harus menjalankan ibadah puasa Ramadhan teramat panjang setiap harinya, mengingat matahari bersinar penuh di kota ini tidak lebih dari 90 menit setiap harinya.

Seoran penulis yang juga penduduk kota Norilsk menyebutkan bahwa, muslim di Norilsk merupakan diapora dari berbagai Negara. Hampir sepertiga penduduk kota ini merupakan muslim yang berasal dari Azerbaijanis, Tatar, Chechens dan Dagestan, termasuk juga yang berasal dari Negara Negara asia tengah seperti Kyrgyzstan, Kazakhstan, Uzbekistan dan Tajikistan.

Dari sekian banyak muslim disana juga terdapat muslim asli pribumi setempat, bahkan salah satu dari mereka yang berasal dari suku Nganasan (suku asli Samoyedic di semenanjung Taymyr, Siberia Utara) adalah salah satu pengurus masjid Nord Kamal.

Nurd Kamal, Mechet' / Нурд Камал, Мечеть
ул. 50 лет Октября, 2а, Norilsk, Krasnoyarskiy kray
Rusia, 663305. +7 391 942-11-49
Koordinat : 69°20'27"N   88°12'2"E



Masjid Nord Kamal

Masjid Nord Kamal adalah masjid terbesar di kota Norilsk, Russia. Masjid ini selesai dibangun dan dibuka secara resmi untuk peribadatan pada tanggal 19 September 1998. Sebuah masjid yang cukup indah. Masjid ini tercatat dalam buku rekor dunia (Guinness Book of Records ) sebagai ‘masjid yang berada ditempat paling utara di dunia’. Dibangun oleh seorang pengusaha muslim ‘Mukhtad Bekmeyev” yang merupakan penduduk asli Norilsk dari suku Tatar.

Nord Kamal atau Nurd Kamal yang menjadi nama masjid ini merupakan gabungan dari nama kedua orang tuanya, nama ayahnya Nuritdin dan Ibunya Gaynikamal, yang kemudian digabungkan menjadi Nord Kamal. Rancangan masjid ini ditangani arsitek Josef Muire atas dana dari seorang philanthropist Inggris, Stephen Trantham.

Gaya bangunannya dipengaruhi oleh arsitektur Turki dengan sebuah bangunan menara dan sebuah kubah besar di atap utama masjid. Uniknya kubah masjid ini dibangun dalam bentuk yang menyerupai sebuah lonceng dengan warna ke-emasan.  ‘Mukhtad Bekmeyev” yang membangun masjid ini, sudah tidak tinggal di Norilsk, beliau sudah pindah ke kota Sochi, di tepian Laut Hitam yang berjarak sekitar 4,000 km.

Matahari bersinar penuh di kota ini tak lebih dari 90 menit setiap harinya.

Meski dibangun dengan bentuk sebagaimana masjid pada umumnya, arsitek masjid ini mau tidak mau melakukan beberapa pengecualian dalam rancangannya yang harus disesuaikan dengan kondisi di Kutub Utara tempat masjid ini berada. Seperti contoh pada bangunan menaranya yang biasanya dibangun dalam bentuk bundar, dengan sengaja dibangun dengan denah segi empat dikarenakan dalam denah yang demikian bata yang menjadi bahan bangunannya tidak mudah beku dan lebih tahan terhadap terpaan angin kencang di daerah tersebut.

Terancam Suhu Dingin

Laporan media Russia di tahun 2018 menyebutkan masjid ini mengalami masalah cukup serius dengan terputusnya sambungan listrik ke masjid ini, berakibat pada tidak berfungsinya sistem pemanas di masjid ini serta peralatan yang membutuhkan ternaga listik lainnya. Masalah tersebut dikhawatirkan akan berdampak lebih luas terhadap struktur bangunan meskipun sudah dirancang sedemikian rupa untuk mampu bertahan dalam iklim yang ekstrim.

Cuaca yang begitu dingin, membutuhkan semangat dan daya tahan tubuh yang prima untuk sekedar pergi ke masjid ini bagi muslim di kota Norilsk.

Masalah tersebut di duga terjadi akibat kerusakan jaringan kabel bawah tanah yang terjadi saat proses penghancuran gedung yang berada tak jauh dari lokasi masjid ini. Ketiadaan pemanas memang menjadi masalah besar di Norilsk, terutama bagi muslim disana yang akan melaksanakan sholat subuh di masjid ini di kondisi cuaca yang bersalju cukup tebal.

Menurut penjelasan imam masjid, dari sekian puluh ribu muslim di Norilsk, rata rata yang hadir sholat jum’at di masjid ini sekitar 500-600 jemaah saja. Beliau menjelaskan bahwa sebagian besar muslim disana adalah pekerja pabrik dan sudah kelelahan saat pulang kerja di malam hari. Sebagian besar muslim di Norilsk merupakan muslim dari Azerbaijan dan wilayah Republik Dagestan sebagian besar mereka berpropesi sebagai pegawai pabrik dan sebagian lagi berdagang.

Penyusutan jumlah penduduk

Norilsk mengalami penyusutan jumlah penduduk. Biaya hidup yang semakin tinggi dan tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat, mengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk sepanjang tahun. Diperkirakan penduduk kota ini berkurang sekitar 5000 jiwa setiap tahun nya, kebanyakan mereka pindah ke kota kota lain.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Minggu, 09 April 2017

Islam di Islandia

Tak Punya Tetangga Dekat, begitulah letak geografis Negara Pulau Islandia. Sendirian ditengah tengah laut Atlantik Utara diantara Benua Eropa bagian utara dengan Pulau Greenland di kutub utara, Perhatikan peta google map di bawah.

Islandia, sebuah Negara pulau vulkanik di wilayah Nordic dalam lingkar kutub utara, merupakan salah satu Negara Eropa yang turut mendukung dan telah mengakui Negara Palestina yang baru disahkan oleh PBB sebagai Negara peninjau non anggota pada sidang umum PBB Kamis 29 November 2012 yang lalu, menjadi menarik karena Islandia sendiri tercatat sebagai salah satu Negara dengan penduduk Islam paling sedikit di dunia.

Islandia Mengakui Negara Palestina

Pengakuan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Islandia Aissour Scarvidenson pada hari Kamis 15 Desember 2011sebagai sebagai komitmen dari parlemen Islandia. Pengumuman tersebut menyusul hasil pemilihan suara di parlemen Islandia yang diselenggarakan pada tanggal 28 November 2012 dengan keputusan mengakui Negara Palestina dengan perbatasan sebelum perang tahun 1967. Pengakuan Islandia ini diumumkan setelah beberapa hari sebelumnya bendera Negara Palestina dikibarkan untuk pertama kalinya di markas besar UNESCO di Paris.


Islam di Islandia

Berdasarkan data dari World fact book, mayoritas penduduk Islandia beragama Kristen (Gereja Lutheran Islandia 80.7%, Katholik Roma 2.5%, Reykjavik Free Church 2.4%, dan Hafnarfjorour Free Church 1.6%) Agama agama lain hanya 3.6%, serta tak menyebutkan agama yang di anut 3% hingga 6.2% (data perkiraan tahun 2006)



Merujuk kepada Wikipedia, komunitas muslim di Islandia hanya terdiri dari sekitar 694 orang saja atau setara dengan 0.2% saja dari total penduduk Islandia, yang tergabung dalam dua organisasi Islam yang sudah berdiri disana. Meskipun ditengarai jumlah muslim disana lebih banyak dari angka tersebut.

Masuknya Islam ke Islandia diperkirakan terjadi sejak tahun 1627, ketika para bajak laut dari Afrika Utara mencaplok sebagian pulau tersebut hingga ke pantai barat daya, Vestmannaeyjar, dan bagian selatan fjords. Peristiwa tersebut dikenal dalam sejarah Islandia sebagai Tyrkjaránið atau "Turkish Abductions"

April 2009 yang lalu, merupakan hari bahagia bagi pasangan Hjalti Bjorn Valthorsson dan Gunnhildur Aevarsdottir, yang menjadi pasangan pengantin muslim Islandia pertama yang melaksanakan pernikahan di negara tersebut. Salmann Tamimi, Presiden Asosiasi Muslim bertindak sebagai penghulu dalam upacara pernikahan yang dilakukan di ruang sholat milik Asosiasi Muslim Islandia yang mereka sebut sebagaiMasjid An-Nur Reykjavík.

Masjid di Reykjavik, tidak berbentuk seperti bangunan masjid yang kita kenal namun, bangunan ini menjadi tumpuan aktivitas ke Islaman di ibukota negara dengan suhu tak penah sehangat di Nusantara ini.

Organsasi Muslim Islandia

Muslim Islandia sudah memiliki dua organisasi resmi yang diakui oleh pemerintah setempat yakni Asosiasi Muslim Islandia, didirikan pada tahun 1997 oleh Salmann Tamimi, seorang warga imigran dari Palestina dengan anggota berjumlah sekitar 419 orang. Dan Islamic Center Islandia, didirikan antara tahun 2009 dan 2010 beranggotakan 275 orang.

Karena belum ada satupun bangunan masjid di Negara kutub utara ini setidaknya hingga tahun 2012 lalu. Untuk memfasilitasi kebutuhan akan tempat ibadah, Asosiasi Muslim Islandia menggunakan ruangan di lantai tiga gedung Ármúli 38 di kota Reykjavík sebagai ruang sholat sejak tahun 2002 lalu dan biasa disebut sebagai Masjid An-Nur Reykjavík. Berikut alamat lengkap organisasi tersebut.

               The Muslim Association of Iceland
            Ármúli 38, 3rd floor (entrance from Selmúli), 108 Reykjavik
            President: Salmann Tamimi
     
Sedangkan Islamic Center Islandia menempati lantai dua gedung Ýmishúsið diGrensásvegur 8 – 108 kota Reykjavík. Alamat lengkapnya adalah sebagai berikut.

               The Islamic Cultural Centre of Iceland
Grensásvegur 8 - 108 Reykjavik, Iceland
GSM: +354 776 16 10

Dua ruang sholat tersebut selain difungsikan sebagai tempat melaksanakan sholat lima waktu berjamaah, juga digunakan untuk menyelenggarakan sholat fardu Jum’at yang diikuti oleh muslim asli Islandia dan muslim dari berbagai Negara lainnya. Seluruh aktivitas keIslaman bagi muslim disana dipusatkan di dua institusi tersebut.

Jemaah di masjid reykjavik

Masjid di Islandia

Meski belum memiliki satupun bangunan masjid di negaranya, muslim Islandia bersikukuh menolak bantuan asing untuk membangun masjid bagi mereka. Pada tahun 2000 yang lalu, The Muslim Association of Iceland mengajukan permohonan pembangunan masjid di Reykjavík. Namun tidak sepenuhnya disetujui oleh dewan kota, meskipun begitu otoritas setempat tetap menawarkan lahan berukuran 1,500 meter persegi di tahun berikutnya, lahan yang jauh lebih kecil dari yang diminta oleh asosiasi muslim disana.

Persetujuan untuk penambahan lahan yang diinginkan oleh muslim setempat dikaitkan dengan persetujuan terhadap Gereja Ortodok Rusia yang rencananya akan dibangun berdekatan. Belum lagi keinginan dari dewan kota yang menginginkan agar muslim disana agar bergabung dalam satu wadah masjid saja tidak dapat diterima oleh Asosiasi Muslim yang telah lebih dulu mengajukan permohonan.


Tahun 2013 yang lalu pemerintah Islandia ahirnya menerbitkan izin bagi pembangunan masjid pertama di negara itu. disebut sebagai masjid pertama, karena ini adalah untuk pertama kali pemerintah menerbitkan izin untuk membangun bangunan masjid sebenarnya, bukan masjid sementara yang menumpang di fasilitas umum seperti saat ini.

Hanya saja hingga kini pembangunan masjid tersebut belum terwujud terkendala dengan dana, meskipun lahan dan rancangan masjid pun sudah disiapkan hasil dari sayembara rancangan masjid yang diselenggarakan oleh panita pembangunan. Impian muslim disana untuk memiliki sebuah bangunan masjid megah tampaknya masih harus bersabar.

Rancangan bangunan masjid pertama Islandia.

Perkembangan Islam di Islandia

Kehidupan muslim di Islandia ini sempat menarik perhatian stasiun tivi Al-Jazeera. Dokumentasi Aljazeera di Islandia ini berupaya mendokumentasikan kehidupan sehari hari muslim disana. Terutama tentang bagaimana muslim Islandia menjalankan Ibadah puasa Ramadhan di negeri pulau yang mataharinya enggan untuk terbit itu, sehingga waktu puasa bagi muslim disana menjadi jauh lebih panjang dibandingkan dengan muslim dibagian bumi yang lain.

Hal lain yang menarik dari Negara kutub ini adalah sudah diterapkannya Sistem pemotongan hewan Islami di Islandia. Sejak musim gugur tahun 2010 lalu rumah rumah jagal ternak disana menghadirkan muslim untuk membacakan doa sesuai dengan proses penyembelihan yang diatur dalam hukum Islam. Hal positif bagi Islandia adalah diterimanya produk daging sapi dan domba mereka di pasar dunia islam. Sedangkan bagi muslim Islandia hal tersebut tentunya merupakan bentuk pengakuan yang luar biasa.

Hubungan dengan Indonesia

Indonesia sudah memiliki hubungan diplomatik dengan Islandia, meskipun pemerintah Indonesia belum menempatkan kantor perwakilan di Islandia. Perwakilan Indonesia untuk Islandia dirangkap oleh Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia yang berkedudukan di kota Oslo, Ibukota Norwegia, yang beralamat di Fritzners Gate 12, 0244, Oslo, Norway.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga Artikel Masjid di Kutub Utara lain nya


Senin, 06 Desember 2010

Masjid Pusat Kebudayaan Islam - Oslo, Norwegia

DIANTARA BANGUNAN KOMERSIL. Masjid Pusat Kebudayaan Islam Oslo, merupakan salah satu masjid di ibukota negara Norwegia, seperti bangunan masjid lainnya, masjid ini pun berada diantara bangunan bangunan komersil di pusat kota Oslo.

Masjid Pusat Kebudayaan Islam- Oslo, Norwegia, atau the Islamic Cultural Centre  (ICC) Norway merupakan masjid pertama yang dibangun di negara Norwegia di tahun 1974. Norwegia juga dikenal sebagai negara yang memiliki masjid paling utara di Bumi, Masjid Al-Noor Senter dan Masjid Al-Rahma yang dikelolal oleh The Islamic Centre of Northern Norway (ICNN) didirikan tahun 1992 juga di kota Tromsø. Masjid kutub utara lain nya adalah masjid di Innuvik - Kanada dan Masjid Nord Kamal di NorilskRussia.

Masjid sekaligus pusat kebudayaan Islam di Norwegia, selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menyelenggarakan pendidikan Alqur’an, serta layanan publik lain nya. Pada tanggal 25 Mei 2009 yang lalu, Keluarga kerajaan Norwegia mencatat sejarah baru dengan kunjungan Ratu Sonja ke Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo, sementara di bulan maret 2009 masjid ini juga dikunjungi oleh Uskup Agung Oslo Ole Christian Kvarme. 

Lokasi Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo

Berada di jantung kota Oslo, ibukota Norwegia. Dapat dicapai dengan berjalan kaki selama lima menit dari halte bus sentral dan sepuluh menit berjalan kaki dari stasiun sentral kereta api.

ICC Islamic Cultural Centre Norway
Tøyenbekken 24, 0188 Oslo, Norway



Islam di Norwegia

Pemukim muslim pertama di Norwegia adalah duta besar dari kesultanan Tunisia (Afrika Utara) yang tiba di Norwegia tahun 1260. Setelah Raja Håkon Håkonsson mengirimkan duta besar kepada Sultan dengan banyak hadiah. Populasi muslim di negara ini nyaris tak terlihat hingga pertengahan abad 20. Imigran muslim masuk ke Norwegia memang sedikit terlambat dibandingkan dengan negara negara eropa lain nya. Dan tak terlihat mecolok hingga ahir 1960-an. Ditambah lagi dengan pelarangan pekerja migran ke Norwegia di tahun 1975, namun aturan itu masih mengizinkan imigran dengan yang memiliki keterkaitan keluarga dengan imigran yang sudah lebih dulu menetap di Norwegia sebelumnya.

Islam merupakan agama terbesar ke dua di Norwegia setelah agama Kristen yang menjadi agama mayoritas penduduk Norwegia. Di penghujung tahun 1990-an Islam telah mengalahkan jumlah pengikut Gereja Katholik Roma dan Pantekosta di Norwegia. Menurut data tahun 2007 penduduk muslim di Norwegia mencapai 79.068 jiwa atau setara dengan 2.5% ~ 3.4% dari total populasi penduduk Norwegia. Data itupun adalah data ummat islam yang terdaftar di masjid masjid Norwegia dan aktif mengikuti kegiatan peribadatan di masjid masjid.

Sementara tahun 2009 diperkirakan total penduduk berlatar belakang Islam di Norwegia mencapai 163 ribu jiwa. Muslim Norwegia memang berasal dari beragam bangsa yang bermigrasi kesana, sebagian besar dari mereka merupakan keturunan Pakistan yang menjadi mayoritas muslim disana ditambah dengan muslim dari beberapa negara lain nya termasuk Irak, Somalia, Turki dan Semenanjung Balkan serta muslim asli Norwegia. Sebagian besar masjid di Norwegia bernaung di bawah organisasi Islamic Council Norway (Islamsk Råd Norge). Gelombang imigran muslim dari semenanjung Balkan masuk ke Norwegia di tahun 1990-an sebagai pencari suaka politik akibat pembantaian etnis muslim oleh serbia di negara bekas Yogoslavia di semenanjung Balkan tersebut.

Direhab dari bangunan komersil masjid ini tampil cantik dengan bentuk yang tak terlalu menyolok diantara bangunan komersil disekitarnya, namun tetap mencirikan sebuah masjid dengan satu menara tunggalnya yang menjulang.

Sejarah Pendirian Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo (ICC)

Rencana untuk mendirikan sebuah tempat ibadah serta tempat untuk berkumpul bersama bagi komunitas muslim di Norwegia sudah tercetus sejak tahun 1970-an kala itu komunitas muslim disana sudah sangat membutuhkan tempat dimaksud serta sebuah organisasi yang kuat dan konsisten bagi ummat Islam di Norwegia.  Bermula dari pertemuan 20-30 muslim di tahun 1972 untuk menggagas pendirian sebuah masjid, dan kemudian di wujudkan tahun 1974.

Pada awalnya ICC beroperasi di sebuah ruangan kecil di jalan Bjølsen, tempat dimana mereka memulai pertemuan rutin, sholat berjamaah serta kajian Quran dan sunnah. Kelompok tersebut tumbuh relatif cepat yang menyebabkan Masjid Pusat ICC harus pindah ke basemen Gedung Rakyat. Dan baru di tahun 1974 ICC secara resmi menggunakan gedung di pintu gerbang Karl Johans dengan gedung masjid dan pusat kebudayaan Islam yang permanen. 

Imam Afghanistan Sabghatullah Mujaddadi memimpin shalat Jumat pertama di masjid baru tersebut, dan ini menjadi sholat jum’at resmi pertama dalam sejarah Norwegia. Tahun 2009 Masjid Pusat Kebudayaan Islam (ICC) pindah ke Masjid baru yang lebih besar di lokasi yang sekarang, tepatnya di tanggal 19 Februari 2009.

Saat malam, lampu di menaranya yang menyala menampilkan puncak menara terlihat seperti sebuah lampu antik dengan sinarnya yang temaram.

Pengurus dan panitia pembangunan masjid dengan konsisten menjalankan proyek pembangunan masjid ini dengan komitmen menolak bunga bank, baik bunga yang berasal dari tabungan ataupun bunga pinjaman demi menjalan syariat Islam yang menolak segala jenis riba.

Di musim gugur tahun 2006 proses pembangunan masjid baru dimulai untuk menampung 2500 jemaah yang hendak menunaikan ibadah di masjid ICC. Dalam usaha untuk menghindari riba dari dana pinjaman ICC sudah menabung dana sejak pindak ke  Tøyenbekken. Pada awalnya dana untuk pembangunan masjid diperkirakan sekitar 45 juta dolar. Namun masalah terjadi ketika kontraktor pelaksana yang ditunjuk meminta pembayaran total di muka. ICC keberatan dengan pola seperti itu, kontraktor pertama pun menghilang.

Selama proses pencarian kontraktor pembangunan yang baru telah terjadi peningkatan harga harga di pasaran hingga dana pembangunan masjid membengkak dari perkiraan semula hingga mencapai 62 juta dolar. Dan pada ahirnya pembangunan masjid terlaksana dengan baik.

Di keseharian pusat kota Oslo

Arsitektur dan Fasilitas Masjid

Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo tidak saja menjalani fungsinya sebagai tempat peribadatan tapi juga dilengkapi dengan ruang untuk kegiatan sosial. Disana terdapat perpustakaan, ruang baca serta pusat pendidikan agama bagi muslim dan muslimah. Sedangkan kepengurusan masjid dipilih secara demokratis setiap tahun.

Bangunan masjid ini terdiri dari 4 lantai. Dilengkapi dengan satu menara yang dibangun menempel di bagian pojok masjid yang menghadap ke pertigaan jalan. Sebuah kubah besar turut menandai dan mencirikan bangunan masjid ini, membedakannya dengan jejeran bangunan bangunan disekitarnya. Masjid ini memang dibangun di jejeran gedung gedung di jalan Toyonbaken bukan disebuah lahan terbuka.

Aktivitas Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo

Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo memiliki beragam kegiatan diantara nya adalah : Kelas belajar Alqur’an untuk anak anak setiap hari senin hingga kamis pukul 15:30 hingga 18:30, Sholat jum’at dilaksanakan pukul 15:00~15:30, Kelas belajar bahasa Urdu untuk anak anak setiap hari Sabtu~Ahad pukul 12:00~16:00, Kajian Alqur’an untuk Dewasa (pria dan wanita) setiap hari Ahad, dan Aktivitas umum lain nya adalah penyelengaraan sholat berjamaah 5 waktu setiap hari, sholat jum’at, Idul Fitri dan Idul adha, Pernikahan, perayaan hari besar Islam, pusar diskusi dan tanya jawab seputar Islam.

Queen Sonja dalam kunjungannya ke Masjid Pusat Kebudayaan Islam Oslo pada tanggal 25 Mei 2009. dalam kunjungan tersebut, beliau tak sungkan membuka sepatunya serta menggunakan kain penutup kepala.

Kunjungan Uskup dan Ratu

Masjid Pusat Kebudayaan Islam (ICC) Oslo ini pernah dikunjungi oleh Uskup Oslo pada 20 Maret 2009 atau sebulan setelah masjid baru Oslo ini diresmikan. Kunjungan beliau dalam upaya mempererat saling pengertian antara ummat Islam dan Kristen di Oslo dan Norwegia umumnya.

Mengenyampingkan tuduhan banyak pihak terhadap Masjid ICC Oslo yang disebut sebut terkait dengan jaringan teroris Jemaah Islamiah, Pada hari Senin tanggal 25 Mei 2009 Ratu Norwegia Queen Sonja mengunjungi Masjid ICC Oslo lengkap dengan kerudung tanpa pengawalan protokoler yang terlalu ketat. Dalam kunjungan itu beliau sempat masuk dan berkeliling masjid, mendengarkan dengan seksama penjelasan dari imam masjid dan turut menyaksikan sekaligus meresmikan eksebisi yang digelar di masjid ICC Oslo.

Pameran tersebut bertajuk “Islam Exhibition 2009” sebuah pameran yang memperkenalkan kehidupan Islam dan ajaran Islam diantara sesama. Memamerkan poster poster, kaligrafi, Qur’an kuni serta berbagai rancangan busana muslim.

Dalam kesempatan tersebut Queen Sonja juga bersilaturahim dengan para pengurus masjid, menikmati acara eksebisi dan begitu tertarik dengan seni Islami dan Qur’an Kuno dengan tulisan tangan yang digelar di masjid tersebut. Kunjungan Ratu Norwegia yang tak disangka sangka tersebut memberikan gambaran besarnya dukungan dari keluarga kerajaan terhadap kehidupan beragama di Norwegia.***