 |
Angola dipantai barat Afrika bagian selatan. |
Angola adalah sebuah negara yang berada dipantai barat sisi selatan
benua Afrika bertetangga dengan Republik Demokratik Kongo di utara, Zambia
disebelah timur, Namibia diselatan, sedangkan sisi baratnya menghadap ke
Samudera Atlantik. Angole merupakan negara berbahasa Portugis terbesar kedua
didunia karena memang merupakan bekas jajahan Portugis.
Isu pelarangan Islam di Angola
Pada rentang tahun 2013 hingga 2016 sempat beredar isu tak sedap tentang
pelarangan Islam di Angola. Saat itu disebutkan Islam tidak diakui disana dan
banyak masjid yang dilaporkan dirobohkan dan dibakar.
Kabar tersebut muncul dikisaran tahun 2013 diberbagai media asing
termasuk diantaranya seperti Al Jazeera, Daily Mail dan International Business
Time. Namun berita yang serupa masih muncul ditahun 2016 hanya di beberapa
media lokal di Pakistan dan merembet ke Indonesia.
Namun ditahun 2016 hasil konfirmasi yang dilakukan detikcom dengan Konselur Pensosbud Pramudya Sulaksono.yang bertugas di KBRI di Namibia merangkap Angola di Windhoek didapatkan
konfirmasi bahwa pada tahun 2015 KBRI melakukan konformasi dengan mengontak
Kemlu Angola dan imam besar masjid di Angola diketahui bahwa berita tersebut
tidak benar.
 |
Mesquita (Masjid) Central de Maianga. |
Tidak jelas benar mengapa berita hoax yang sempat beredar ditahun 2013
tersebut dan muncul kembali ditahun 2015-2016 di beberapa media di Indonesia
dan Pakistan. Namun diketahui pada era tahun 2013 Angola sedang mengalami
perkembangan ekonomi seiring dengan boomingnya sumber daya minyak bumi disana.
Tidak diakui secara resmi bukan
pelarangan
Ditahun 2016 BBC juga melakukan klarifikasi terhadap berita pelarangan
Islam di Angola dengan mengirimkan jusrnalisnya langsung ke lokasi. Dan
berkesimpulan bahwa berita pelarangan Islam di Angola adalah tidak benar.
Benar bahwa Menteri Kebudayaan Angola Rosa Cruz e
Silva pernah mengatakan bahwa
“masjid akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut” hal itu merujuk kepada satu
bangunan masjid pribadi yang dibangun tanpa izin dari pemerintah.
Adalah Adam Campos salah satu tokoh muslim Angola pemilik dan
pengelola masjid nya sendiri di kawasan Hoji-ya-Henda di Luanda mengakui bahwa masjid miliknya sempat
ditutup oleh pemerintah karena tidak memiliki izin dan beberapa masjdi di
lokasi lain ditutup dan robohkan juga karena masalah perizinan.
 |
Masjid Hojenda. |
Beberapa bulan setelah itu, Adam Campos menyewa pengacara untuk menangani
masalah izin masjidnya dan tak lama kemudian masjid tiga lantai tersebut dibuka
kembali dan beroperasi normal.
Laporan kebebasan beragama kemlu AS tahun 2013 menyebutkan bahwa pemerintah
Angola telah menutup dua Masjid dan 52 Gereja dengan alasan yang sama yakni
masalah perizinan.
Kemudian, benar bahwa Menteri Rosa Cruz e Silva mengatakan bahwa “Islam tidak diakui di
Angola” namun hal tersebut bukan berati Islam dilarang di Angola, dan
masih merujuk kepada laporan kebebasan beragama yang dikeluarkan oleh
pemerintah A.S. ternyata tidak hanya Islam yang tidak diakui di Angola tapi total
ada 194 kelompok agama di Angola yang tidak diakui oleh pemerintah, sebagian
besar adalah berbagai kelompok penganut Kristen.
Meskipun tidak adanya pengakuan resmi dari pemerintah, pemerintah Angola
secara umum mengizinkan berbagai organisasi tersebut untuk tetap eksis,
beroperasi dan bertumbuh. Angola merupakan negara bekas jajahan Portugis
sehingga mayoritas penduduknya memeluk agama Katolok sehingga hanya Katolik
yang diakui sebagai agama resm oleh negara.
 |
Masjidinfo Masjid KM 30 Luanda |
Muslim di Angola
Berdasarkan sensus
tahun 2014, terdapat 195.000 Muslim di Angola, yang mewakili kurang dari 1%
dari total populasi. Sumber sumber
muslim lokal menyebutkan muslim disana mencapai 1-2,3%, sementara departemen
luar negeri AS mengatakan jumlah muslim di Angola antara 80-90 ribu jiwa,
meskipun ada sumber lain yang menyebut angka 500 ribu namun tampaknya angka
tersebut tidaklah realistis.
Sebagian besar
Muslim di Angola beraliran Sunni. Mereka umumnya adalah pendatang asing dari Afrika Barat dan
Timur Tengah, meskipun ada beberapa yang merupakan mualaf lokal. Ada beberapa organisasi Islam yang
mengelola masjid, sekolah, dan pusat komunitas.
Asosiasi Pengembangan Islam di Angola adalah organisasi dakwah utama.
Muslim Angola diwakili oleh Dewan Tertinggi Muslim Angola di Luanda. Hingga
tahun 2020, pemerintah Angola tidak mengakui organisasi Muslim mana pun secara
hukum; akibatnya, masjid-masjid di negara tersebut menghadapi pembatasan dan beberapa
yang ditutup oleh pemerintah.
Status Legal
Konstitusi Angola tahun 2010 menjamin kebebasan beragama bagi semua
warga negaranya. Namun untuk mendapatkan status legal memang bukanlah perkara
yang mudah. Pemerintah mengharuskan kelompok agama untuk mengajukan petisi
untuk mendapatkan status hukum.
 |
Masjid Badru Deen di Luanda. |
Setelah pengakuan, kelompok-kelompok ini diizinkan untuk membangun
sekolah dan tempat ibadah. Agar diakui, suatu kelompok harus memiliki lebih
dari 100.000 anggota dan hadir di 12 dari 18 provinsi. Ambang batas 100 ribu
tersebut kemudian diturunkan menjadi 60 ribu tandatangan.
Meskipun pemerintah telah memberikan status hukum kepada 84 kelompok
agama (semuanya Kristen), pemerintah belum memberikan status hukum kepada
kelompok Muslim mana pun.
Pada bulan November
2013, menteri luar negeri Angola Georges Chikoti mengatakan bahwa ada delapan
aliran Islam di Angola, tetapi tidak ada yang memenuhi persyaratan hukum untuk
pendaftaran, dan "sehingga mereka tidak dapat menjalankan keyakinan mereka
sampai proses pendaftaran selesai". Chikoti menyatakan bahwa beberapa
kelompok Muslim belum mendaftarkan masjid mereka secara resmi, tetapi tidak
menyebutkan persyaratan hukum apa yang belum mereka penuhi.
Demografi
Secara historis, Angola tidak memiliki populasi Muslim yang signifikan.
Selama abad ke-21, komunitas Muslim Angola telah berkembang. Sebagian besar
Muslim di Angola adalah pengusaha dan migran dari Afrika Barat dan Timur
Tengah, khususnya Lebanon. Sangat sedikit orang Angola yang masuk Islam sebagai
akibat dari aktivitas misionaris Muslim di Angola.
 |
Masjid Abu Bakar Luanda. |
Sebagian besar perpindahan agama ini terjadi selama Perang Saudara
Angola, ketika banyak orang Angola melarikan diri ke negara-negara dengan
kehadiran Muslim yang signifikan dan bersentuhan dengan Islam di sana.
Masjid di Angola
Meskipun kurangnya
pengakuan hukum, umat Islam telah secara bebas menjalankan agama mereka selama
beberapa dekade di Angola. Kepala Bimbingan Agama Islam dan Kerjasama di
Angola, Mohammed Saleh Jabu, mengungkapkan sekarang telah ada 60 masjid di
Angola.
Meskipun berita kontroversi tentang pelarang Islam yang sempat berdar
ternyata tidak benar, namun departemen luar negeri AS mencatat pada kurun 2010
hingga 2012 memang terjadi penutupan beberapa masjid di beberapa wilayah di
Angola dan belum adanya legalistas dari pemerintah membuat pengurusan izin
pembangunan masjid menjadi sesuatu yang tidak saja rumit namun juga sangat
sulit dan tidak pasti.***
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Islam
di Republik Gabon
Islam
di Namibia
Islam
di Kamerun
Islam
di Pantai Gading
Rujukan
http://news.detik.com/berita/3129337/pesan-berantai-islam-dilarang-di-angola-hoax Kamis 28 Jan 2016
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/19/01/30/pm4633320-jalan-panjang-muslim-angola-mendapat-pengakuan-negara
diakses 28 April 2025
https://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Angola diakses 28 April 2025
http://www.bbc.com/news/world-africa-37316749
18 October 2016
https://en.wikipedia.org/wiki/Angola
diakses 28 April 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA