Tampilkan postingan dengan label Artikel Masjid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Masjid. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Januari 2016

IMAAM Center, Masjid Indonesia di Amerika (bagian kedua)

Peresmian IMAAM Center oleh Presiden SBY

Penantian 20 Tahun

Kisah berubah tatkala terpampang iklan di sebuah media online yang menyebut soal rencana penjualan gereja tua di kawasan Georgia Avenue, Silver Spring, MD, Maryland. Iklan itu ditayangkan oleh pengurus gereja yang mengaku terpaksa menjual gedung itu karena tidak ada lagi aktivitas ibadah di sana. Sejak lima tahun terakhir, gereja itu dibiarkan kosong melompong karena sebagian besar jemaahnya kini menganut atheis. Sehingga gereja itu tak lagi dipakai untuk kegiatan ibadah.

Ukuran gereja itu cukup besar. Luas gedungnya saja mencapai 3.520 m persegi, dengan luas tanahnya mencapai 15.625 m persegi. Kapasitas ruangan di dalam mampu menampung sekitar 350 orang. Lapangan parkirnya juga cukup luas, bisa menampung lebih dari 100 mobil. Harga jualnya US$3 juta atau sekitar Rp 33 miliar, dengan kurs sekitar Rp 11.000 perdolar. Gedung yang dibangun tahun 1955 itu, berada di tengah kota Maryland. Merujuk kepada izinnya, gedung itu hanya khusus untuk kegiatan rumah ibadah. Pihak gereja sebenarnya sudah lama ingin menjual gedung itu, tapi tidak laku karena izin penggunaannya tidak bisa digunakan selain untuk ibadah.

Lantai dua IMAAM Center yang merupakan ruang utama masjid.

Ini yang membuat pengurus IMAAM tertarik untuk membelinya. Jika gedung itu bisa dibeli, maka tidak perlu lagi memohon izin pendirian rumah ibadah dari pemerintah setempat karena sejak awal peruntukannya memang untuk rumah ibadah. Namun masalahnya, darimana pengurus IMAAM bisa mendapatkan dana $3 juta? Kalaupun dua unit gedung yang ditempati IMAAM Center dijual, diperkirakan harganya $1 juta. Itu berarti masih kurang sekitar $2 juta lagi. Jelas ini bukan jumlah yang kecil. Butuh usaha ekstra untuk menambal kekurangannya.

Bantuan Pemerintah Indonesia

Sampai akhirnya muncullah ide dari pengurus IMAAM untuk membicarakan masalah ini dengan Dino Pati Djalal yang ketika itu menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika. Dino yang menyambut baik ide itu kemudian menyampaikan kabar ini langsung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Gayung bersambut, SBY rupanya sangat tertarik dengan ide itu. Ia pun langsung membahas masalah ini dengan DPR. Kebetulan waktu itu masih ada sisa anggaran $5 juta yang belum terpakai. Tak butuh waktu lama bagi DPR dan pemerintah untuk menyepakati pemberian hibah $3 juta untuk IMAAM sebagai modal untuk membeli gereja di Amerika itu. Sedangkan sisanya yang $2 juta digunakan untuk membangun gedung mahasiswa Indonesia di Mesir.

Presiden SBY memimpin sholat berjamaah setelah peresmian masjid IMAAM Center

12 Juni 2014 IMAAM resmi mengambil alih First Baptist Church Montgomery Maryland untuk dijadikan sebagai masjid. Upaya renovasi langsung dilakukan secara bertahap. Kursi panjang yang biasa digunakan untuk beribadah di gereja dibongkar dan digantikan dengan karpet dari Arab. Para Muslim Amerika beramai-ramai urun rembuk dan mengumpulkan dana untuk renovasi gedung tersebut. Berbagai kegiatan syiar Islam mulai aktif dilakukan di dalamnya. Beberapa tokoh Islam di Washington diundang untuk memberikan ceramah agama di sana.

Awal September 2014, suasana di dalam gedung itu terlihat sangat asri. Selain papan nama yang tengah dihapus, di bagian luar tak ada tanda-tanda lagi yang menunjukkan bangunan itu adalah bekas gereja. Di bagian dalam, hanya ada pentas di bagian depan yang biasa digunakan pendeta atau penyanyi koor gereja untuk tampil di depan jamaahnya. Dekorasi itu memang agak unik untuk dihadirkan di dalam masjid. Tapi pengurus IMAAM berencana akan mengubahnya secara bertahap sehingga nantinya desain khas masjid itu bernuansa Indonesia.

Diresmikan oleh Presiden SBY

Sesuai dengan rencana, IMAAM Center diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Jum’at 25 September 2014 pukul 12.30 waktu setempat. Acara peresmian berlangsung di lantai bawah, hadir dalam acara ini Utusan Khusus Komunitas Muslim Kemlu AS Sharif Gaffar, para tokoh muslim setempat, dan anggota komunitas muslim Indonesia. Seusai peresmian, para undangan menunaikan salat Jumat berjamaah bersama denganPresiden SBY dan rombongan dari Jakarta.

Dalam pidatonya, Presiden SBY ‎mengaku sangat bersyukur dan bahagia setelah mendengar sambutan Presiden IMAAM Center Aris Mustofa dan Sharif Gaffar. “Hati kita teduh dan damai, ingin menjalin kerjasama dan kebersamaan untuk membuat dunia adil dan sejahtera,” Menurut Presiden SBY, Masjid tersebut diharapkan menjadi duta umat muslim di Indonesia yang ingin bersahabat dengan bangsa manapun. “Kami akan menjadi agent of peace, kami akan tunjukkan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin,” ujar SBY. Kunjungan Presiden SBY ke Amerika Serikat adalah bagian dari lawatan Presiden Indonesia ke tiga negara, yaitu Portugal, Amerika Serikat dan Jepang dari tanggal 17 September hingga 30 September 2014.

Presiden Joko Widodo saat menunaikan sholat tahiyatul masjid di IMAAM Center

Dikunjungi Presiden Jokowi

Hari selasa 27 Oktober 2015 pukul 15:20 waktu setempat atau hari Rabu 28 Oktober 2015 Pukul 14:20 Waktu Indonesia Bagian Barat, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berkunjung ke Masjid IMAAM Center ini dalam perjalanan dinasnya ke Amerika Serikat. Selama kunjungan singkat tersebut presiden Jokowi langsung menuju ke lantai dasar masjid yang merupakan area untuk keperluan umum, disambut oleh para pengurus masjid yang sudah menunggu kemudian berkunjung ke perpustakaan masjid.

Presiden Jokowi kemudian menuju ke area sholat di lantai dua masjid, namun karena waktu asyar belum tiba, maka beliau menunaikan sholat sunah tahiyatul masjid, setelah itu presiden menyempatkan diri berfoto bersama dengan jemaah warga Indonesia yang ada disana termasuk memenuhi permintaan beberapa warga Indonesia yang meminta ber-selfie bersama beliau. Presiden berangkat meninggalkan IMAAM Center pada pukul 15:45 waktu setempat menuju ke the Blair House, tempat beliau menginap selama kunjungan kerja di Amerika Serikat. ***

Kembali ke Bagian Pertama

----------ZZZ----------

Baca Juga Artikel Masjid Masjid Indonesia di Luar Negeri Lainnya


IMAAM Center, Masjid Indonesia di Amerika (Bagian Pertama)

TIDAK MIRIP MASJID. Bangunan masjid IMAAM Center ini sama sekali tidak mirip dengan bangunan masjid seperti yang biasa kita kenal. Karena memang sebelumnya adalah sebuah Gereja bergaya Amerika dengan empat pilar besar di depan nya mirip dengan bangunan gedung putih, Istana Presiden Amerika.

Bekas gereja yang menjadi masjid muslim Indonesia di Amerika

IMAAM Center adalah masjid komunitas muslim Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat. Masjid ini menjadi masjid kedua yang dimiliki dan dikelola oleh muslim Indonesia setelah Masjid Al-Hikmah di New York City. IMAAM Center berada di Georgia Avenue, Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, tak jauh dari Washington DC, Ibukota Amerika Serikat. IMAAM Center dibangun diatas tanah seluas 1,15 hektar ini beralamatkan di 9100 Georgia Ave, Silver Spring, Washington, DC. Lokasi masjid ini cukup strategis, karena berada di perbatasan Washington DC dengan Maryland.

Sebelum dibeli pada tanggal 12 Juni 2014, bangunan dua lantai berbatu bata merah ini adalah gereja First Baptist Church Montgomery Maryland yang sudah lima tahun tidak dipakai karena sebagian besar jemaahnya beralih menganut atheis dan kemudian dibeli oleh komunitas Muslim Indonesia untuk dijadikan sebagai masjid. Gereja tersebut dibangun tahun 1955 dengan izin resmi dari pemerintah hanya untuk digunakan sebagai tempat peribadatan. Itu sebabnya pengurus gereja kesulitan untuk menjual bangunan tersebut untuk keperluan lain, namun justru hal tersebut yang menjadi nilai tambah bagi muslim Indonesia disana karena dengan membeli gedung gereja tersebut tidak perlu lagi mengurus izin untuk membangun tempat ibadah.

Imaam Center
Address: 9100 Georgia Avenue, Silver Spring, MD 20910 



Tentang IMAAM

IMAAM (Indonesian Muslim Association in America) atau Komunitas Muslim Indonesia di Amerika Serikat. Awalnya dibentuk oleh beberapa belas muslim Indonesia yang tinggal di kawasan Washington DC dan sekitarnya yang memiliki perhatian terhadap pentingnya keseimbangan hubungan horizontal dan vertikal bagi generasi mendatang, maka pada tanggal 21 Desember 1993 dibentuklah IMAAM dan didaftarkan sebagai organisasi nirlaba keagamaan di negara bagian Maryland.  Organisasi ini aktif menggelar kegiatan keagamaan, termasuk berupaya mendirikan masjid di Washington DC.

Kepengurusan IMAAM dipilih secara periodik setiap tiga tahun dalam sidang umum tahunan. Ada sembilan pengurus utama IMAAM yang terdiri dari;
  1. Bpk. Firdaus Kadir, Chairman of the Board, 2015-2018.
  2. Bpk. Amang Sukasih, President, 2015-2018
  3. Bpk. Bambang Achiruddin, Vice President, 2013-2016
  4. Bpk. Varga Syahroni, Secretary, 2013-2016
  5. Ibu. Waty Yirka, Treasurer, 2015-2018
  6. Bpk. Syafrin Murdas, Regular Trustee, 2014-2017
  7. Bpk. Arif Mustofa, Regular Trustee, 2013-2016
  8. Ibu. Nurul Fathiyah, Regular Trustee, 2014-2017
  9. Bpk. Andri Antoni, Regular Trustee, 2014-2017

GEREJA TAK TERPAKAI. Begini bentuk aslinya bangunan masjid IMAAM Center saat muncul di situs iklan penjualan properti, sebelum kemudian dibeli dan di alih fungsi menjadi masjid oleh IMAAM Center.

Perjalanan Panjang Masjid Imam Center

Impian memiliki masjid sendiri di Amerika sebagai tempat berkumpul bersama bagi muslim Indonesia bukanlah perkara mudah. Selain terkendala dengan masalah dana yang tidak sedikit untuk membeli properti disana, namun juga masalah perizinan yang memang tidak mudah diperoleh. Upaya IMAAM untuk mendirikan masjid nyaris terwujud pada 1995. Kala itu, organisasi yang kini beranggotakan sekitar 2000 orang ini bisa membeli dua unit rumah di kawasan Veirs Mill Rd, Rockville, Maryland.

Rumah itulah yang hendak dijadikan masjid, namun rencana itu mendapat protes dari masyarakat setempat. Apa boleh buat, keinginan mendirikan masjid bernuansa Indonesia di Amerika terpaksa ditunda. Jika kedua rumah itu bisa difungsikan sebagai masjid kala itu, maka warga Muslim Indonesia yang tinggal di Amerika lebih menyatu dan kompak, sehingga memudahan untuk melaksanakan kegiatan sosial lainnya. Namun impian itu belum berhasil karena hambatan dari warga setempat. Pemerintah Maryland juga tidak memberi izin kalau masyarakat sekitar masih menolak.

Akibat penolakan itu, dua gedung yang dibeli di kawasan Rockville hanya bisa dijadikan sebagai IMAAM Center. Tidak ada aktivitas ibadah di sana. Sementara untuk salat atau kegiatan ibadah lainnya, warga Muslim Indonesia harus menyebar di sejumlah masjid yang ada di Washington dan sekitarnya. Masalah perizinan ini bahkan pernah dikemukakan oleh Imam Masjid Istiqlal Jakarta, Ali Musthafa Ya'qub langsung kepada Presiden Barack Obama saat kunjungannya ke Masjid Istiqlal pada 10 Nopember 2010.

Bersambung ke Bagian Kedua

----------ZZZ----------

Baca Juga Artikel Masjid Masjid Indonesia di Luar Negeri Lainnya

  

Senin, 05 November 2012

Campa Negara Islam Pertama di Asia Tenggara

Perkiraan lokasi Kerajaan Islam Champa.

Kerajaan Champa atau biasa ditulis Campa meninggalkan begitu banyak jejak sejarah di Indonesia, meskipun kerajaan ini berpusat di wilayah yang kini menjadi Vietnam, namun dari sisi tinjauan sejarah, Campa merupakan kerajaan pertama yang pernah muncul di Asia Tenggara, Campa juga merupakan kerajaan Islam pertama di kawasan ini. interaksi negeri Campa dengan Nusantara sudah terjadi sejak berdirinya kerajaan pertama di Indonesia yakni kerajaan Kutai di Kalimantan Timur hingga ke Sunan Gunung Jati di Cirebon yang merupakan wali terahir dari jajaran wali Sembilan di tanah jawa.
 
Perjalanan sejarah kerajaan Campa memang cukup panjang, kerajaan ini telah berdiri di abad ke 2 masehi dan baru mengalami keruntuhan secara total di awal abad ke 19. Kerajaan Campa pertama kali berdiri tahun 197 Masehi didahului dengan berdirinya kerajan Lin-yi atau Lâm Ấp (dalam bahasa Vietnam) sebagai sebuah kerajaan Hindu dengan pengaruh yang sangat besar dari India meski sangat kental dengan kepercayaan setempat.
 
Berbagai sumber sejarah menjelaskan bahwa keislaman etnis Champa ini dapat dirunut silsilahnya hingga ke ayah mertua dari Nabi Muhammad SAW, yaitu Jahsy bin Ri’ab, ayah dari Zainab binti Jahsy R.A. Muslim Champa yakin garis keturunan mereka terhubung hingga ayah mertua Rasulullah SAW, Jahsy bin Ri’ab. Hal tersebut dikaitkan dengan arus kedatangan para sahabat di Indo-Cina pada 617-618 dari Abyssinia melalui jalur laut. Ada pula sumber yang mengatakan jika masuknya Islam ke wilayah Champa karena dibawa oleh utusan Khalifah Usman bin Affan pada tahun 650 M.
 
Kejayaan Kerajaan Campa turut mewarnai sejarah negeri ini termasuk jasanya terhadap pengenalan dan penyebaran Islam di wilayah Nusantara. “Pernikahan politik antara putri putri bangsawan keraton kerajaan Campa dengan raja raja Jawa telah terjadi sejak era Singosari, Majapahit Hingga ke keraton Cirebon.
 
Peninggalan sejarah terbesar dari kerajaan Campa di Indonesia dapat dirunut  sejak awal berdirinya kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai bernama lengkap Kutai Martadipura merupakan kerajaan pertama di Nusantara, berdiri di abad ke 4 masehi sebagai kerajaan Hindu  di Muara Kaman, tepian sungai Mahakam, provinsi Kalimantan Timur. Didirikan oleh Mulawarman, anak dari Aswawarman, cucu dari Kudungga. Kudungga adalah seorang pembesar dari Kerajaan Campa pada era Hindu.
 
Campa telah menjalin hubungan dengan Sriwijya di abad ke 7 ketika kota kota pelabuhan Campa mulai menjadi pusat perdagangan dunia. Dalam sejarahnya Sriwijya memang berkali kali melancarkan serangkaian serbuan ke berbagai daerah pantai Indocina sampai ahirnya kota Indrapura di tepian Sungai Mekong (kini Kamboja) menjadi wilayah Sriwijaya yang berpusat di Palembang di abad ke 8 dan bertahan menjadi wilayah Sriwijaya, sampai kemudian berdirinya kerajaan Khmer dibawah raja Jayavarman II.
 
Campa muncul dalam sejarah Singosari di abad ke 13 Masehi. Ketika raja Kertanegara berkuasa di Singosari, tahun 1275M beliau menggagas ekspedisi militer ke tanah melayu dalam upaya penaklukan Sriwijaya dan menjalin persekutuan dengan Campa. Ekspedisi militer yang terkenal dengan nama “Ekspedisi Pamalayu” tersebut selain berhasil menghancurkan Sriwijaya, melakukan ekspansi wilayah dengan menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Sunda (Jawa Barat), Madura, Bali, dan Gurun (Maluku), Kertanegara juga berhasil memperluas pengaruhnya di Campa melalui perkawinan adik perempuannya dengan raja Campa.
 
Masih di abad ke 13, dalam catatan sejarah Aceh disebutkan bahwa sebagian besar penduduk dan raja kerajaan Melayu Islam Campa di Vietnam migrasi ke Aceh karena diserang oleh kerajaan China. Raja dan rakyat Campa diterima dengan baik di Kerajaan Pasai yang kemudian diperkenankan mendirikan Kerajaan Jeumpa yang beribukota di Blang  Seupeung, Kecamatan Jeumpa, Bireun, NAD. Hingga kini bekas bekas kerajaan Jeumpa masih dapat dijumpai di daerah tersebut.  Tahun 2011 lalu Sejararawan Aceh, M. Adli Abdullah bersama Stasiun TV Al-Hijrah dari Malaysia menelurusuri Jejak Keraan Campa di tanah Aceh untuk kemudian di di dokumentasikan dalam rangkaian film dokumenter.
 
Berdasarkan studi linguistik di sekitar Aceh ditemukan bahwa budaya Campa memiliki pengaruh yang sangat kuat dengan budaya setempat begitupun sebaliknya. Ditemukan indikasi penggunaan bahasa Campa Aceh sebagai bahasa utama di sepanjang pantai Aceh Besar, Pidie, Bireun, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Jaya.
 
Di abad ke 15 ketika majapahit dibawah kekuasaan Prabu Brawijaya V atau Bhre Kertabhumi, beliau menikah dengan seorang putri muslimah dari kerajaan Campa dan menjadikannya sebagai permaisuri, Putri Darawati namanya. Prabu Brawijaya V adalah penguasa terahir kerajaan Majapahit, seiring dengan berdirinya kerajaan Islam Demak Bintoro oleh Raden Fatah yang tak lain adalah putra Prabu Brawijaya V sendiri dari istrinya yang berasal dari China. Makam Putri Dawawati atau lebih dikenal dengan nama Putri Campa berada di situs kerajaan Majapahit di Trowulan, Propinsi Jawa Timur.
 
Merujuk kepada timeline sejarah di situs Belanda, arcengel’s hompage, Prabu Brawijaya V adalah Kertawijaya, saudara dari Suhita, naik tahta sebagai Raja Majapahit pada tahun 1447 dan kemudian masuk Islam atas pemintaan Istrinya Putri Darawati, seorang putri dari Kesultanan Campa (kini Vetnam).
 
Tahun 1680-1682 Sultan Campa mengutus duta besarnya ke Batavia sebagai perwakilan nya di tanah Jawa yang kala itu dikuasai oleh Belanda (Dutch East India Company) serta mengontrol perdagangannya dengan Malaka. Namun di tahun 1697 kerajaan Dang Trong di Vietnam bagian selatan berhasil menguasai pelabuhan Champa terahir dan sekitar lima ribuan muslim Campa mengungsi ke Kerajaan Budha Kamboja termasuk para keluarga kerajaan Campa. Hingga hari ini keturuanan mereka masih menggunakan aksara Campa dan sebagian dari mereka masih menjalankan Peribatan Islam dengan pengaruh hindu yang sangat kental.
 
Gelombang imigrasi muslim Campa ke Kamboja terjadi lagi tahun 1790. Tahun 1813 muslim Campa di Kamboja mendirikan Masjid yang begitu terkenal di Kamboja, yakni Masjid Noor Al-Ihsan di daerah Chrang Chamres, tujuh Kilometer sebelah utara Kota Phnom Pen. Masjid ini lebih dikenal dengan nama masjid KM-7. Tahun 1832 kekuatan kaisar Vietnam ahirnya mencaplok sisa sisa wilayah Campa. Sampai kemudian antara tahun 1858 dan 1867 pasukan penjajahan Prancis di Indocina menguasai bagian selatan Vietnam dan menjadikan Kamboja sebagai wilayah Protektorat Kolonial di tahun 1863.
 
Prahara politik yang menghantam Kamboja di tahun 1975-1979, pasukan Khmer Merah dibawah pimpinan Pol Pot sang jagal Indocina melakukan pembantaian luar biasa terhadap penduduknya sendiri termasuk muslim Campa di Kamboja, mengakibatkan kengerian yang tak pernah tebayangkan dalam sejarah Indocina. Selama empa tahun berkuasa Khmer Merah telah membunuh dua juta penduduk Kamboja termasuk di dalamnya sekitar 500 ribu muslim.
 
Untuk kedua kalinya Muslim Campa yang tak tahan lagi terhadap penindasan harus mengungsi ke berbagai negara tetangganya. Sebagian dari mereka mengungsi ke Laos dan menetap disana, namun lagi lagi kemudian harus mengungsi manakala rezim komunis Pathet Lao mengobarkan pemberontakan terhadap raja Laos.
 
Kisah panjang kerajaan Campa yang bermula sebagai sebuah kerajaan Hindu, Budha sampai ahirnya menjadi sebuah kerajaan Islam terbesar dalam sejarah Indocina kini tenggelam dalam garis garis batas wilayah negara negara Indocina merdeka, termasuk di dalamnya Vietnam, Kamboja dan Laos. Muslim Campa pun terdiaspora ke berbagai negara. Namun sejarah kebesaran mereka tak kan pernah sirna termakan zaman.***



Sabtu, 06 Oktober 2012

Mengenal Masjid Nasional Negara Anggota ASEAN (bagian 2)

Lima Masjid Negara Asean ::: (6). Myanmar : Masjid Sunni Bengali, Yangon. (7). Philippines : Masjid Al-Dahab, Manila. (8). Singapore : Masjid Sultan Singapura. (9). Thailand : Islamic Center of Thailand. (10). Viet Nam : Masjid Al-Noor, Hanoi – Vietnam .

Islam kini sedang menjadi issue hangat di kawasan negara negara anggota The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Persatuan Negara Negara Asia Tenggara, setidaknya di tiga Negara anggotanya masing masing issue pembantaian muslim Rohingya di Myanmar, Muslim Patani di Thailand selatan dan pertikaian pemerintah Manila dengan Muslim di Filipina selatan. Sebuah issue panas yang panas yang tak kunjung usai.

Namun demikian peradaban Islam terus berkembang, di Filipina selatan sendiri tepatnya di Cotabato baru selesai dibangun sebuah masjid mewah dan menjadi masjid terbesar di Filipina, Masjid Agung Cotabato atau lebih dikenal sebagai Masjid Sultan Hasanal Bolkiah karena memang dibangun oleh Raja Brunai tersebut sebagai hadiah bagi muslim Filipina. Di Thailand selatan sejak tahun 1963 lalu sudah memiliki Pattani Central Mosque di Pattani, masjid megah dan terbesar di Thailand. Namun di posting kali ini kita tidak akan membahas masjid masjid tersebut tapi masjid masjid di ibukota negara Asean, lima masjid di lima ibukota negara sudah kita ulas di posting sebelumnya dan berikut adalah lima masjid di ibukota negara Asean berikutnya.

Myanmar ::: Masjid Sunni Bengali, Yangon :::

(6). Myanmar : Masjid Sunni Bengali, Yangon. 

Myanmar atau Burma, Negara anggota Asean yang selalu saja mengundang kecaman Internasional karena masalah pelanggaran HAM dan demokrasi. Isu pembantaian Muslim Rohingya oleh militer Myanmar telah ditampik dengan keras oleh presiden Myanmar dalam dialognya dengan Jusuf Kalla beberapa waktu lalu. Meski fakta di lapangan sama sekali tak bisa dipungkiri. Muslim pertama kali tiba di Myanmar  di daerah Arakan semasa berdirinya emperium Burma pertama (the first Burmese empire)  disekitar tahun 1055 AD saat raja Anawrahta berkuasa. Sedangkan masjid pertama di Negara ini berdiri tahun 1826 dipenghujung era peperangan Anglo-Burmese pertama. Namun masjid tersebut hancur dalam serbuan pasukan Inggris ke Myanmar tahun 1852.

Meski minoritas, namun cukup banyak masjid di kota Yangon (Ibukota Myanmar hingga 7 November 2005 sebelum dipindah ke Naypyidaw atau Pyinama). Walaupun memang tak ada masjid Nasional atau masjid Negara di Yangon. Diantara masjid masjid tersebut yang paling terkenal adalah Masjid Sunni Bengali. Masjid ini menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan yang berkunjung ke Yangon karena letaknya yang berada di pusat keramaian kota. Berada di jalan Sule Pagoda Road dan berseberangan dengan pagoda tersebut. Letaknya hanya 5 menit berjalan kaki dari kawasan perhotelan atau sekitar 10-15 menit dari Pasar Bogyoke Market (Scott Market). Utusan PBB, Ibrahim Gambari pernah sholat di masjid ini di tahun 2008 saat beliau ditugaskan untuk merundingkan pembebasan Daw Aung San Su Kyi dengan pemerintahan militer Myanmar.

Philippines ::: Masjid Al-Dahab, Manila :::

Philippines : Masjid Al-Dahab, Manila

Masjid Al-Dahab atau lebih dikenal dengan nama The Golden Mosque atau oleh orang melayu disebut Masjid Emas atau dalam bahasa Spanyol disebut Mezquita del Globo de Oro dan dalam bahasa Tagalog Filipina disebut Moskeng Ginto, merupakan masjid terbesar di Manila, Ibukota Negara Philippina. Disebut dengan golden mosque atau masjid emas karena kubahnya yang memang di cat dengan cat warna ke emasan yang berkilauan. Al-Dahab sendiri bila di Indonesiakan juga bermakna “Emas”. sedangkan nama resmi yang terpampang di atas gerbang masjid adalah "Manila Golden Mosque and Cultural Center".

Masjid besar ini dibangun demi menghormati Muammar Khaddafi yang ketika itu berencana akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Philippina untuk menjadi mediator antara pemerintah Philippina dengan Para Pejuang dari Front Pembebesan Moro (MLF) yang bertikai di Philipina Selatan, tahun 1978. Masjid telah selesai dibangun tapi khaddafi batal datang ke Philippina, namun muslim Manila menangguk berkah dari Kharisma Khadaffi yang luar biasa itu hingga kini.

Singapore ::: Masjid Sultan Singapura :::

Singapore : Masjid Sultan Singapura

Masjid Sultan di Kampung GlamSingapura merupakan masjid kedua yang dibangun di Republik Singapura. Dibangun 4 tahun setelah berdirinya masjid Omar di kampung Malaka. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan asing yang datang ke Singapura. Sejarah masjid ini memiliki keterikatan yang sangat kuat dengan Indonesia. Pertama kali berdiri masjid Sultan Singapura ber-arsitektur Indonesia dengan atap limas bersusun dua. Karena memang dibangun oleh masyarakat muslim Jawa.

Tahun 1920-an masjid berarsitektur Indonesia itu kemudian dibongkar dan dibangun kembali menjadi seperti sekarang. Setelah direnovasi dan ditetapkan sebagai objek pariwisata Singapura. Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid seperti Kandahar street, Baghdad street, Arab street dan Bussorah Street masih diabadikan sebagai bagian sejaran Singapura.

Thailand ::: Islamic Center of Thailand :::

Thailand ::: Islamic Center of Thailand

Meskipun Thailand merupakan negeri Budha, namun kerajaan cukup mendukung kehidupan Islam para penduduknya. Tanggungjawab urusan mengenai agama Islam di Thailand diemban oleh seorang mufti yang mendapat gelar Syaikhul Islam (Chularajmontree). Mufti ini berada di bawah kementerian dalam negeri dan juga kementerian pendidikan dan bertanggungjawab kepada raja. Mufti berkantor di Islamic Center Thailand yang juga menjadi pusat ke-Islaman di negeri gajah putih tersebut.

Islamic Center Thailand yang terletak di daerah Ramkhamhaeng ini sekaligus merupakan masjid terbesar di Bangkok. Sebagai kantor Mufti Thailand, masjid ini membawahi dewan propinsi yang beranggotakan 26 orang dari tiap propinsi. Dan dewan tersebut membawahi sekitar 3494 masjid yang ada di Thailand. Selain itu, di setiap Universitas biasanya terdapat Muslim Student Club. Dan biasanya kelompok tersebut mendapat tempat khusus yang juga dapat digunakan untuk melaksanakan shalat.

Viet Nam ::: Masjid Al-Noor, Hanoi – Vietnam :::

Viet Nam : Masjid Al-Noor, Hanoi 

Di kota Hanoi, Ibukota Vietnam bersatu paska perang antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan di era 1970-an, berdiri kokoh sebuah bangunan masjid tua bernama Masjid Al-Noor atau lebih dikenal dengan nama Masjid Hanoi (Hanoi Masjid atau Hanoi Mosque), beralamat di 12 Hang Luoc Street, Hoan Kiem, Hanoi, Hanoi , VIET NAM.  Masjid yang berdiri di kawasan old French Quarter of Hanoi city, tak jauh dari Galaxy Hotel dan Dong Xuan market ini bila merujuk kepada Islamicfinder merupakan satu satunya masjid di kota Hanoi.  Sebagai masjid satu satunya, masjid Al-Noor menjadi sentral syiar Islam di kota Hanoi. Jemaah masjid ini campur baur dari berbagai kalangan termasuk muslim expatriates, pegawai kantor kedutaan dan perwakilan Negara sahabat.  

Masjid Al-Noor Hanoi di bangun oleh para pedagang dari anak benua India yang berasal dari Bombai, Karachi (Pakistan), dan Kalkuta di sekitar abad ke 19. Mereka tinggal di Vietnam Utara dan Vietnam selatan.  Disekitar tahun 1930-an jumlah mereka sudah mencapai ribuan di kawasan Indochina termasuk Vietnam. Mereka merupakan para pedagang kain dan jasa penukaran uang. Kelompok pedagang ini yang kemudian membangun pasar dan melakukan bisnis di kota Hanoi. Komunitas mereka sudah cukup besar dan berkecukupan untuk membangun masjid di sekitar tahun 1900-an. Kini masjid tua ini tetap ramai jemaah terutama jemaah dari kantor kantor kedutaan Malaysia, Libya, Egypt, Lebanon, Indonesia India, Algeria, Yemen, Iraq, Vietnam, Pakistan, Afghanistan and Bangladesh yang mencapai sekitar 200 jemaah berbaur dengan 60-an muslim asli setempat. 

:::: Kembali ke Bagian 1:::

Mengenal Masjid Nasional Negara Anggota ASEAN

Lima Masjid Negara Asean (1). Brunei Darussalam :  Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin.  (2). Cambodia : Masjid Internasional Nur Ihsan Phnom Penh. (3). Indonesia : Masjid Istiqlal, Jakarta. (4). Laos : Masjid Al-Azhar Vientiane.  (5). Malaysia : Masjid Negara di Kuala Lumpur. 

The Association of Southeast Asian Nations, or ASEAN atau Persatuan Negara Negara Asia Tenggara didirikan di Bangkok (Thailand) pada tanggal 8 Agustus 1967 dengan ditandatanganinya Asean Declaration atau Bangkok Declaration oleh pendiri Negara Asean terdiri dari Indonesia, Malaysia, Philippina, Singapura dan tentu saja Thailand. Menyusul kemudian bergabung Brunei Darussalam pada 7 January 1984, Viet Nam di 28 July 1995, Lao PDR dan Myanmar pada 23 July 1997, serta Cambodia pada 30 April 1999, menjadikan keseluruhan anggota ASEAN menjadi 10 negara seperti saat ini.

ASEAN berkantor pusat di Indonesia, tepatnya di di Jalan Sisingamangaraja No.70A, Jakarta Selatan, Indonesia. Sedangkan ketuanya dipilih secara bergilir dari masing masing anggota. Tidak semua Negara Asean ini berpenduduk mayoritas muslim, bahkan muslim Filipina Selatan dan Thailand selatan masih bergolak melawan pemerintah, sedangkan muslim di Myanmar mengalami penindasan dari Penguasa Negara tersebut. Namun demikian bangunan masjid dapat ditemuai di semua Negara Asean. Berikut saya rangkum masjid masjid nasional ataupun masjid terbesar di Negara Negara anggota Asean. Berikut masjid masjid Asean tersebut di-urutkan berdasarkan abjad.

Brunei Darussalam ::: Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin :::

(1). Brunei Darussalam :  Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin berdiri megah di kota Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam masjid dengan gaya arsitektur Mughal dan Italia ini dinamai sesuai dengan nama Sultan Omar Ali Saifuddin III, Sultan Brunei ke-28. Masjid yang mendominasi pemandangan kota Bandar Seri Begawan ini melambangkan kemegahan dan kejayaan Islam yang menjadi agama mayoritas dan agama resmi di Brunei Darussalam. Selesai dibangun pada tahun 1958 menjadi contoh Arsitektur Islam modern. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin disebut sebut sebagai salah satu masjid paling mengagumkan di Asia Pasifik.

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin dengan perahu mahligai kencana kerajaan di sebelah kiri. Menghadap ke laguna buatan ditepian sungai Brunai di Kampung Ayer. Bangunan perahu tersebut merupakan replika Perahu Mahligai Kerajaan milik Sultan Bolkiah yang memerintah pada abad ke-16. Bangunan ini dibangun untuk memperingati 1.400 tahun Nuzul Al-Quran, diselesaikan pada tahun 1967 dan digunakan sebagai panggung Musabaqah Tilawatil Quran di Brunei. Daya tarik utama dari masjid ini adalah kubahnya yang dilapisi dengan emas murni.

Cambodia ::: Masjid Internasional Nur Ihsan Phnom Penh :::

(2). Cambodia : Masjid Internasional Nur Ihsan Phnom Penh.

Islam merupakan agama minoritas di Cambodia atau orang Indonesia terbiasa menyebutnya sebagai Kamboja, meski menurut sejarah, Islam masuk ke Indochina dapat dirunut silsilahnya hingga ke ayah mertua dari Nabi Muhammad SAW, yaitu Jahsy bin Ri’ab, ayah dari Zainab binti Jahsy R.A. beliau datang ke negeri Champa. Tak mengherankan bila kini muslim di Cambodia kebanyakan dari etnis Champ. Di Camboia terdapat beberapa tempat yang populasi Muslimnya relatif banyak seperti Kompong Cham, juga di sekitar 7 – 9 km dari kota Phnom Penh, dan di sebagian kecil daerah Battambang dan Kampot.

Masjid Nur Ihsan atau sering disebut sebagai masjid Internasional merupakan masjid terbesar di Phnom Penh. Selain masjid ini masih ada masjid Masjid Al Azhar yang ukurannya lebih kecil. Masjid Nur Ihsan, atau sering disebut dengan Masjid Internasional, atau International Dubai Phnom Penh Mosque, berlokasi di pinggir danau Boeng Kak, Phnom Penh. Sayangnya keberadaan masjid ini jauh dari perhatian pemerintah, kondisinya kurang mendapatkan perawatan yang semestinya, cat dinding tampak kusam dan terkelupas di sana sini, maklum karena memang statusnya yang bukan sebagai Masjid Negara, mengingat muslim di Cambodia merupakan pemeluk agama Minoritas.

Indonesia ::: Masjid Istiqlal, Jakarta :::

(3). Indonesia : Masjid Istiqlal, Jakarta.

Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Menjadi salah satu Negara terluas di bumi dan Negara terluas di ASEAN, maka wajar bila Masjid Istiqlal yang berdiri di jantung kota Jakarta juga merupakan masjid terbesar di kawasan Asia Tenggara dan menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Pemancangan batu pertama pembangunannya dilakukan oleh Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno, pada tanggal 24 Agustus 1951. Dan diresmikan oleh Presiden RI kedua, Soeharto, pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.

Istiqlal diambil dari bahasa arab yang berarti “Merdeka” sebagai pertandan bahwa pembangunan masjid Negara Republik Indonesia sebagai ungkapan rasa syukur bangsa dan rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan dari cengkraman penjajah selama kurang lebih 350 tahun. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (Tujuh Milyar Rupiah) dan US$. 12.000.000 (dua juta Dollar AS).

Laos ::: Masjid Al-Azhar Vientiane :::

(4). Laos : Masjid Al-Azhar Vientiane.

Lao People Democratic Republik (Lao PDR) atau orang Indonesia bisa menyebutnya dengan nama Laos merupakan negara anggota Asean dengan penduduk muslim paling sedikit. Laos juga merupakan satu satunya Negara Asean yang beraliran komunis, maka harap maklum bila kemudian agama tidaklah menjadi hal penting bagi Negara. Namun demikian Islam diterima dengan baik di negara ini. Meski tak ada Masjid Negara di kota Vientiane, ibukota Negara Laos, namun ada dua masjid di kota ini, yakni Masjid Al-Azhar yang berdiri di di daerah Prabang Road, dan Masjid Al-Jami’a.

Dari dua masjid tersebut, Masjid Al-Azhar merupakan yang terbesar. Masjid ini dibangun oleh kaum pendatang dari India. Masjid ini tak pernah sepi dari jamaah. Apalagi pada perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, masjid ini selalu dipenuhi oleh jamaah. Jamaah Muslim di masjid ini kebanyakan berasal dari India, Pakistan, dan Bangladesh dan muslim dari berbagai etnis dan Negara lainnya.

Malaysia ::: Masjid Negara di Kuala Lumpur :::

(5). Malaysia : Masjid Negara di Kuala Lumpur. 

Malaysia, negara federasi yang dibentuk oleh para Sultan yang berkuasa di semenanjung Malaya, kepala negaranya bergelar Yang Dipertuan Agong, dipilih secara bergilir diantara para Sultan yang menjadi pembentuk Negara Malaysia. Islam merupakan agama resmi Negara di Malaysia, segala urusan ke-islaman di tangani dan didanai oleh Negara, dan hukum Islam mendapatkan tempat yang istimewa.

Meskipun pusat pemerintahan federal telah dipindahkan ke Putrajaya di pinggiran kota Kuala Lumpur dan lengkap dengan dua masjid super mewahnya yakni Masjid Putra dan Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin, Namun Masjid Negara di Kuala Lumpur ini masih memegang fungsinya sebagai masjid Nasional Malaysia.  Dibangun tahun 1965 dengan begitu banyak kemiripan dengan Masjid Istiqlal di Jakarta. Sama dengan masjid Istiqlal, Masjid Negara di Kuala Lumpur juga dibangun sebagai rasa syukur rakyat Malaysia yang baru saja memperoleh kemerdekaan dari Inggris.

::: Bersambung :::


Minggu, 22 Juli 2012

Hari Pertama Ramadhan 1433H di Berbagai Negara


Ramadhan 1433H di berbagai negara

Bulan Suci Ramadhan begitu dinanti nanti oleh ummat Islam seluruh dunia dari Maroko hingga Maraoke, beragam kemeriahan dengan tradisi masing masing Negara memberikan keindahan dalam menyambut dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan. Berikut rekaman foto kemeriahan Ramadhan di berbagai Negara dunia termasuk di Indonesia.

Indonesia

sholat Tarawih Pertama di Masjid Istiqlal Jakarta Jum’at Malam Sabtu 20 Juli 2012 (asianimage.co.uk
Malam pertama Ramadhan di Masjid Cheng Ho Surabaya (demotix.com)
Seorang pengurus masjid Cheng Ho Surabaya sibuk menyiapkan sajadah pandang dalam persiapan tarawih pertama (demotix.com)

Inggris

 London Menjadi tuan rumah Olimpiade kedua yang diselenggarakan pada bulan Ramadhan setelah Olimpiade Mosque tahun 1980. Lokasi dimana stadion Olimpiade London berdiri merupakan salah satu kawasan di kota London dengan komunitas muslim yang cukup tinggi. Hari Jum’at kemaren ratusan muslim menyelenggarakan Sholat Jum’at berjemaah di lapangan kawasan hunian tak jauh dari kantor pusat BBC London. (nemdil.co.uk)
Masjid London Timur / East London Mosque, Inggris di padati Jemaah di malam pertama Ramadhan 1433H yang di Eropa di mulai di hari Jum’at 20 Juli 2012 (demotix.com)
  
Mesir

Presiden Mesir Muhammad Mursi, yang baru dilantik menjadi presiden Mesir pertama dari kalangan sipil yang terpilih secara demokratis pertama kali sejak  demonstrasi besar besaran di Mesir menuntut pengunduran diri Presiden Mubarak. Presiden Mursi menyempatkan diri pulang ke kampung Halamannya di Zagazig di delta sungai Nil, melaksanakan Sholat Jum’at di hari pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. Mursi merupakan tokoh dari Ikhwanul Muslimin, Organisasi Islam yang didirikan oleh Mendiang (Insya Alloh Sahid) Hasan Albana. (indonesiakatakami.wordpress.com)
di kota Kairo – Mesir, bulan Ramadhan identik dengan festival lentera atau Fanoos Ramadhan, seperti tampak di pasar Khan el-Khalili – Kairo pada 20 Juli Lalu, begitu meriah dengan aneka ragam lentera yang dijajakan. (daylife.com)
Jemaah muslim Mesir sedang beristirahat di dalam Masjid Amru Bin Ash di Kairo Mesir di hari pertama bulan suci Ramadhan. (daylife.com)

Yordania

Sehari menjelang hari pertama Ramadhan 1433H, 19 Juli 2012 semarak dengan aneka lampu hias warna warni di seantero kota Amman, Ibukota Yordania (yahoo.com)
seorang pria tengah sibuk menata lampu hias aneka bentuk di kota Amman, sehari menjelang Ramadhan 1433H (yahoo.com)

Palestina

19 Juli 2012 malam hari, Seorang bocah Palestina bermain dengan kembang api merepleksikan kegembiraannya menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1433H. (yahoo.com)
Palestina juga tak ketinggalan dengan persiapan menyambut Ramadhan 1433H, dua orang pekerja tengah memasang terpal pelindung di tenda di dekat Dome of The Rock di komplek Masjidil Aqso, Al-Quds (Jerusalem Timur) Palestina (yahoo.com)
 Ramadhan di Nablus – Palestina (facebook.com)
komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
seorang warga Palestina sedang sholat di komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
Komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
hari pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012 tak mengentikan bentrokan antara anak anak Palestina dengan pasukan bersenjata Israel seperti yang terjadi di desa Kfar Qaddum dekat dengan kota Nablus, Tepi Barat yang dikuasai tentara pendudukan Israel. (facebook.com)
  
Saudi Arabia

Saudi Arabia menyiagakan setidaknya 10 ribu pasukan pertahanan sipil kota Mekah dalam rangka memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah yang membanjiri masjidil Harom selama bulan suci Romadhan 1433H. (arabnews.com)
pekerja bangunan sibuk menyelesaikan tahap ahir perluasan Masjidil Haram menjelang bulan suci Ramadhan 1433H yang di Saudi Arabia jatuh pada 20 Juli 2012 di (saudigazette.com.sa)
Raja Abdullah juga memerintahkan penyelesaian segera proyek perluasan Masjidil Harom menyambut Ramadhan 1433H (al-masjid-al-haram.blogspot.ca)
seorang pekerja tengah menikmati buka puasa pertama di masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh, Ibukota Saudi Arabia 20 Juli 2012 chinadaily.com.cn/

Tajikistan

Jemaah di dalam Masjid Yacoub di malam pertama Ramadhan 1433 H (eurasianet.org)
Jemaah di dalam Masjid Yacoub di malam pertama Ramadhan 1433 H (eurasianet.org)

Mexico

seperti berbagai belahan bumi lainnya, muslim di Mexico City juga menyelenggarakan sholat Jum’at pertama di Bulan suci Ramadhan 1433H yang jatuh pada 20 Juli 2012. chinadaily.com.cn

Aljier

seorang pengurus masjid tengah sibuk membersihkan ruang sholat utama di masjid Houda di Algiers, pada hari pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012 photoblog.msnbc.msn.com

Pakistan

Sementara di Pakistan di hari pertama Ramadhan 20 Juli 2012 sekelompok muslim melaksanakan sholt asyar di pinggir jalan kota Islamabad photoblog.msnbc.msn.com

Thailand

hari pertama bulan suci Romadhan di Thailand Selatan diwarnai dengan ledakan Bom di kota Sungai Golok, propinsi Narthiwat, Thailand Selatan pada hari Jum’at 1 Ramahdan 1433H / 20 Juli 2012 bakersfieldnow.com***